Guru terkasih Sayyidina Shaykh Ahmad Tidjani (semoga ALLAH menyucikan rahasia batinnya) berkata: “Aku tidak mencintai siapa pun sebelum ALLAH dan Nabi tercinta-Nya (semoga kesejahteraan tercurah atasnya) mencintai orang itu.”
Hamba yang malang yang membutuhkan ALLAH, Muhammad al Mansur Tidjani, semoga ALLAH mengasihani dia, berkata:
“Cinta dari Sayyidi Shaykh Ahmad Tidjani yang terkasih, tidak dapat dibeli dengan cara apapun, karena dia menawarkan cintanya semata-mata untuk cinta. Dia yang memberi belum tentu lebih berharga daripada yang tidak memberi. Beberapa orang mengklaim bahwa mereka memberi banyak tetapi pada kenyataannya mereka tidak memberi apa-apa, sedangkan yang lain memberi sedikit padahal sebenarnya mereka memberi banyak melalui cinta mereka.
Jalan cinta itu unik dan tidak ada duanya. Cinta adalah satu-satunya perasaan yang membentuk hubungan dengan yang dicintai. Jika engkau merindukan kehadiran dan pertemuan dengan Guru tercinta Sayyidina Shaykh Ahmad Tidjani (semoga ALLAH menyucikan rahasia berharganya), ketahuilah bahwa satu-satunya kendaraan yang dapat membawamu kepadanya adalah hati yang jujur, karena kehadiran ruhaninya yang mulia memiliki tahapan dan maqam-maqam spiritual, harap kalian pahami kata-kata ini. ”
Guru tercinta Sayyidina Shaykh Ahmad Tidjani (semoga ALLAH menyucikan rahasianya yang berharga) sering mengulangi bait-bait yang dipopulerkan Rabi’ah al Adawiyyah berikut ini:
“Jika cintamu benar, kamu akan mematuhi kekasihmu karena kekasih hanya bisa taat kepada yang dicintainya ”
Banyak yang mengaku mencintai Sayyidina Shaykh Ahmad Tidjani (semoga ALLAH menyucikan rahasianya yang berharga) tetapi, wahai para pencari Kebenaran, ketahuilah bahwa cinta yang kalian miliki tidak bisa membawamu kepada kekasihmu; sebab cintamu itu hanya satu tahap di antara egomu yang lain, yang mementingkan dirimu sendiri.
Yang paling penting bukanlah mencintai tetapi bagaimana agar engkau dicintai. Inilah rahasianya. Semoga ALLAH mengasihani siapa yang berkata: “Mencintai berarti lebih memilih sang kekasih daripada diri sendiri, dengan rela memberikan semua pengorbanan, bahkan kematian.”
Muhammad al Mansur Tidjani, semoga ALLAH mengasihani dia, berkata: “Cinta yang membuatmu maju adalah cinta yang tidak terbagi, bebas dari ketamakan.”
No responses yet