1276 Hijriyah, saat Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi berumur 17 tahun. Sang ayah yang telah memendam rindu berpisah selama 10 tahun meminta anaknya untuk datang ke Mekkah. Akhirnya beliau berkeinginan untuk berangkat menunaikan ibadah haji sekaligus melaksanakan perintah sang ayah. Setelah mengungkapkan hal tersebut kepada sahabat beliau Sayyid Hasan bin Ahmad Al-Aydrus maka Sayyid Hasan berkata akan menanggung semua biaya dan keperluan selama perjalanan. 

Berangkatlah beliau bersama Sayyid Hasan dan Sa’id bin Kholifah menuju kota Syihr. Tatkala sampai di kota Syihr, terdengar kabar bahwa Habib Abu Bakar bin Abdillah bin Tholib Al-Attas ada di kota tersebut. Setelah mencari tahu kesana kemari akhirnya rombongan Habib Ali Al-Habsyi pun bisa menemui Habib Abu Bakar yang malam itu berada di Masjid Ghibtoh. Dalam kumpulan kalamnya, Habib Ali menceritakan pertemuan tersebut:

“Sewaktu kami masuk masjid menemui Habib Abu Bakar, jantungku hampir copot karena gembira. Kulihat beliau diliputi cahaya, sampai aku berpikir orang yang didepanku ini manusia ataukah malaikat. Setiap aku memikirkan sesuatu pasti Habib Abu Bakar selalu mengkasyafnya. Aku merasakan kerinduan yang mendalam sampai aku melupakan keluarga dan hal-hal lain. Dan aku benar-benar takut jika suatu saat nanti harus berpisah dengannya”.

Waktu itu semalaman suntuk Habib Ali tidak bisa tidur karena perasaan tersebut. Beliau bertanya-tanya di manakah Habib Abu Bakar akan sholat. Orang-orang menjawab bahwa beliau akan sholat di Masjid ‘Amr. Sebelum shubuh beliau sudah berada di Masjid tersebut untuk menunggu kedatangan Habib Abu Bakar Al-Attas. Setelah adzan dikumandangkan datanglah Habib Abu Bakar Al-Attas yang kemudian menjadi imam sholat shubuh.

Karena sangat ingin mendapat perhatian khusus dari Habib Abu Bakar, Habib Ali berkata kepada Sayyid Hasan Bin Ahmad dan beberapa orang yang ada di sana, “Katakanlah kepada Habib Abu Bakar kalau aku adalah putra Muhammad bin Husein”. Sebab Ayah beliau yang menjadi Mufti Madzhab Syafii di Mekkah, Habib Muhammad Bin Husein Al-Habsyi termasuk salah satu guru Habib Abu Bakar Al-Attas.

Akan tetapi setiap ada orang yang mengatakan hal tersebut kepada Habib Abu Bakar, beliau hanya menjawab, “Ajiib.” Bahkan Habib Ali berkata bahwa saat itu Habib Abu Bakar selalu memalingkan wajahnya setiap dipandang oleh Habib Ali. Hanya saja kemudian Habib Abu Bakar berkata kepada Habib Ali, “Wahai anakku! Ketahuilah bahwa futuhmu ada dalam kitab Rosyafaat”. Habib Ali pun menjawab, “Dan aku akan mendapatkannya dari antum”. 

Akhirnya selama 13 hari di kota Syihr Habib Ali belajar dan mengkhatamkan Rosyafaat kepada Habib Abu Bakar. Setelah itu Habib Abu Bakar pergi ke Kota Mukala, tidak lama kemudian Habib Ali beserta rombongan menyusul ke sana.  Dan pertemuan selanjutnya Habib Ali dengan Habib Abu Bakar berada di rumah Abdurrohman Bahwal di Mukalla. Lalu Habib Ali beserta rombongan meneruskan perjalanan untuk menunaikan ibadah Haji dan beliau tinggal di Mekkah selama 2 tahun.

 Foto Masjid ‘Amr yang berada di kota Syihr, tempat pertemuan kedua Habib Ali Al-Habsyi dengan Habib Abu Bakar Al-Attas, di shof ke 3 sebelah kiri merupakan tempat Habib Abu Bakar duduk mengajar Habib Ali selama di kota tersebut.

✍ Hanya coretan seseorang pemula yang ingin menjadi pecinta sejati Habib Abu Bakar Al-Attas.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *