Sebagai seorang Muhibbin, kakek saya sangat mencinta mereka, para dzuriyah Rasulullah, dengan memerlakukan mereka sedemikian terhormat. Hal yang sama juga dilakukan mendiang ayah saya, yang hampir setiap hari kedatangan tamu para habaib.

Apa yang mereka tunjukan sebenarnya bukan sesuatu yang  aneh, mengingat hal itu sebagai manifestasi kecintaannya kepada Rasulullah. Namun di satu sisi, kakek saya juga pernah berpesan kepada orang2 yang tidak bisa memerlakukan para habaib sebagaimana mestinya, baik sikap maupun ucapannya. Apa pesan beliau ?

وَلاَ تَصْحَبْ قُرَيْشًا

“Jangan bersahabat (mendekat secara fisik) dengan para dzuriyah Rasulullah (Quraisy).”

Pesan itu beliau maksud, agar kita sebaiknya tidak mendekat kalau tidak bisa memergauli dengan baik. Tetaplah pelihara rasa cinta (kepada para dzuriyah) itu dengan tanpa bersahabat atau dekat dengan mereka bila hal itu justru mengurangi rasa cinta dan hormatmu pada mereka.

Fenomena Habib Rizieq Shihab dengan segala sepak terjangnya tidak perlu ditanggapi berlebihan. Cukuplah dengan menjauh dan tak beropini apapun, demi memelihara cinta kita kepada Baginda Rasulullah dan para dzuriyahnya.

Tetaplah menjadi muhibbin yang cerdas membaca fenomena akhir zaman, agar tambatan hati ini pada junjungan kita, Rasulullah saw terus terpelihara hingga akhir masa.

#Shallu_Ala_Nabiy_Muhammad

Kredit Foto : Habib Husein Assegaf, Habib Ahmad Bafaqih (keduanya sahabat mendiang ayah), Habib Luthfi dan Habib Thoyib Tremas

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *