Beriman, artinya mempunyai orientasi Ketuhanan dalam hidup dgn menjadikan perkenanan Tuhan sbg tujuan segala kegiatan. Dan Berilmu berarti mengerti ajaran secara benar dan memahami lingkungan hidup dimana dia akan berkiprah memberi manfaat.
Dalam alqur’an, kemuliaan seseorang ditentukan oleh dua aspek, yaitu ilmu dan iman. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “… Allah mengangkat kedudukan orang2 yg beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat…” (QS. al-Mujadalah: 11). Kedua aspek ini, ibarat dua sisi mata uang atau entitas, yg tidak dapat dipisahkan, antara satu dgn yang lainnya.
Hubungan iman dan ilmu pengetahuan, memiliki pengaruh dalam kehidupan manusia dewasa ini. Dua bidang yg erat berkaitan dgn kehidupan manusia ini, ternyata tidak bisa dipisahkan begitu saja.
Iman dan ilmu pengetahuan, tidak pernah bertentangan. Malahan keduanya saling memperlengkapi dan memperkaya kehidupan manusia. Iman dan ilmu pengetahuan tidak bertentangan. Iman menjabarkan isi kebenaran, yg pada gilirannya mengatur relasi manusia dgn Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sedangkan ilmu pengetahuan, merupakan produk dari akal budi manusia, yg melewati penelitihan ilmiah. Dari pengertian ini, kedua bidang ini mengatur tata hidup manusia
Iman saja memang cukup untuk membuat orang berkiblat kepada kebaikan, dan mempunyai “i’tikad baik”. Tapi iman yg tidak dilengkapi dgn kecakapan, seperti bagaimana melaksanakan semuanya itu, juga tidak menjamin kesuksesan untuk membuat cakap berbuat nyata. Namun, tanpa bimbingan Iman, justru Ilmu itu akan membuatnya celaka, lebih celaka dari orang lain yg tidak berilmu. Karena itulah, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam bersabda : “Barang siapa bertambah ilmunya, namun tidak bertambah hidayahnya, maka ia tidak bertambah apa2, kecuali semakin jauh saja dari Allah”.
Seseorang yg hanya memiliki pengetahuan, tanpa didukung oleh iman, boleh jadi akan menyalahgunakan pengetahuannya untuk hal2 yg tidak bermanfaat dan bahkan cenderung merusak. Begitu pula, orang2 yg beriman, mereka harus memiliki pengetahuan yg memadai, sebab untuk beramal salih dibutuhkan pengetahuan.
Makna iman dan ilmu pengetahuan, tidak hanya terbatas pada hubungan yg biasa, melainkan memperkaya kehidupan manusia. Manusia, tidak bisa lagi membiarkan dirinya menerima iman dan mengabaikan ilmu pengetahuan. Begitu pun sebaliknya! Iman bisa menerangi jalan kesadaran manusia dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam batas2 kemampuan manusia. Demikian pula, ilmu pengetahuan memberikan sumbangan dalam menjelaskan isi iman. Hubungan iman dan ilmu pengetahuan ini, memiliki pengaruh yg besar bagi generasi dahulu, zaman sekarang dan yg akan datang, dalam melakukan aktifitas amal yg terbaik, produktif dan berkelanjutan hingga ilaa yaumil qiyamah.
Wallahu a’lam. Semoga bermanfaat
Al-Faqir Ahmad Zaini Alawi Khodim Jama’ah Sarinyala Kabupaten Gresik
CHANNEL YOUTUBE SARINYALA
No responses yet