Paijo ditanya seorang jamaah tentang fitnah akhir zaman. Tetiba Paijo menangis dan berujar: “Aku pernah mendengar Yuk Tin menjelaskan sebuah hadist dalam sahih Muslim yang menceritakan tentang suatu zaman dimana keadaan ummat sudah saling memfitnah (mencaci, memaki dan bahkan membunuh). Zaman itu menurut nabi orang yang tidur lebih baik dari yang terbaring (terjaga), orang yang terbaring lebih baik dari yang duduk, yang duduk lebih baik dari yang berdiri, yang berdiri lebih baik dari yang berjalan, yang berjalan lebih baik dari yang berlari, dan yang berlari lebih baik dari yang berkedaraan.”
Jama’ah : “Apakah akan separah itu Jo?”
Paijo : “Lebih parah lagi, karena di hadist itu dijelaskan; Pada masa itu yang terbunuh dan yang dibunuh (terfitnah dan yang memfitnah) akan sama-sama masuk neraka (qatlahaa finnar). Seorang sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad S.A.W, kapan fitnah itu terjadi ? Nabi menjawab “Jika orang sudah tidak percaya pada orang yang duduk disebelahnya”. Sahabat mengatakan; “Kalau kami menjumpai zaman itu apa yang harus saya lakukan ya Rasululloh?” Nabi menjawab; “Tahanlah dirimu dan tanganmu agar tidak terlibat dalam fitnah.” Sahabat bertanya kembali: “Jika mereka memaksaku untuk terlibat bagaimana ya Rasululloh? ” Rasul menjawab: “Masuklah ke rumahmu!” “Jika mereka masuk ke rumah kami?” Tanya sahabat lagi. “Masuklah ke dalam kamarmu” Jawab Nabi. “Jika mereka mendobrak masuk ke dalam kamar kami?” Kejar sahabat. Rasulullah menjawab: “Pergilah ke dalam masjid dan lakukan hal seperti ini (nabi meletakkan tangan kanannya di atas tangan kiri seperti sikap sendekap dalam sholat) dan katakanlah Rabbi Allah Rabbi Allah Rabbi Allah…sampai kalian terbunuh.” Yuk Tin juga menjelaskan bahwa dalam riwayat lainnya Nabi menggambarkan jika kalian memasuki zaman itu maka patahkan busur dan anak panahmu, patahkkan pedangmu (rusaklah alat-alat perang sehingga tidak dapat digunakan dalam fitnah tersebut). Jika kalian terus terdesak dan terancam akan dibunuh maka jadilah kamu seperti anak adam yang baik (Habil) ketika akan dibunuh oleh Qabil. Qabil berkata kepada Habil : “Aku akan membunuhmu”. Habil menjawab: “Kalau kamu mengangkat tangamu untuk membunuhku, aku tidak akan menggunakan atau mengulurkan tanganku untuk melawanmu (membunuhmu). Aku takut kepada Allah.”
Si jamaah tertunduk dan menangis merangkul Paijo, sambil berujar: “Jo apa zaman itu sudah terjadi saat ini jika melihat apa yang sedang terjadi di dunia ini dan terutama di Timur Tengah?” Paijo terdiam tak mampu menjawab . #SeriPaijo
No responses yet