Surabaya. Jaringansantri.com. Ada dua dari 12 nominasi Santri of The Year 2018 yang memberikan apresiasi terhadap pemimpin daerah. Yaitu nominasi Santri Inspiratif bidang Kepemimpinan kepemimpinan dalam pemerintahan Kabupaten dan Kepemimpinan provinsi. Dua tokoh santri yang dipilih voters adalah Bupati Pekalongan Asip Kholbihi dan Gubernur Kepri Nurdin Basirun.
Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun mendapatkan 40% atau 4.220 votes. Mengalahkan dua kandidat lainGubernur Sahbirin Noor, S.Sos., M.H Gubernur Kalimantan Selatan (33%, 3.509 Votes) dan H. Ali Mazi, S.H (Gubernur Sulawesi Tenggara) (26%, 2.770 Votes).
Gubernur Nurdin mengatakan bahwa penghargaan yang didapatnya dipersembahkan untuk masyarakat Kepulauan Riau.
“Ini anugrah tidak hanya milik saya tapi milik seluruh masyarakat Kepulauan Riau. Ini mudah-mudahan menjadi motivasi kami untuk memajukan pendidikan agama sosial masyarakat,” kata Nurdin.
“Menjadi modal bagi semangat pengembangan selanjutnya,” imbuhnya.
Sedangkan Bupati Pekalongan terpilih setelah mendapatkan votes lebih banyak (45%/3.295 votes) dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, (32 %/ 3.295 votes) dan Bupati Rembang H. Abdul Hafidz di urutan ke tiga.(23 %/2.334 votes).
Bupati Asip menyampaikan pesan kepada para santri agar siap menjadi pemimpin yang baik, jika diberi kesempatan.
Ia mengatakan “Saya sampaikan kepada adek-adek santri, mahasiswa. Jika kita menjadi pemimpin jangan menyia-nyiakan kesempatan. Modal kita di Pesantren sudah sangat cukup untuk menjadi seorang pemimpin yang bermanfaat untuk seluruh rakyat.”
Kedua pemimpin daerah tersebut hadir bersama jajaran pemerintah masing-masing, di Gedung Sport Center UIN Sunan Ampel Surabaya. Senin 29 Oktober 2018. Mereka menyampaikan terimakasih dan mendukung kegiatan yang positif ini.
Acara yang diselenggarakan oleh kerjasama antara Islam Nusantara Center (INC) dan UINSA Surabaya ini juga dihadiri oleh para penerima penghargaan lainnya. Hadir juga tokoh-tokoh santri dari berbagai kalangan. Mulai dari politisi sampai para kiai dan pengurus Nahdlatul Ulama.
Hadir juga tokoh-tokoh santri dari berbagai kalangan. Mulai dari politisi sampai para kiai dan pengurus Nahdlatul Ulama. Beberapa tokoh yang hadir antara lain
Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar parawansa. Wakil Gubernur terpilih Jawa Timur Emil Dardak, Dahlan Iskan, Rektor UIN Maliki Malang, Ah. Ginanjar Sya’ban (Direktur INC), Zainul Nolak Bizawie, Gubernur Kepri, Bupati Pekalongan. Serta para pengasuh pesantren-pesantren penerima penghargaan.
Berikut profil singkat Bupati dan Gubernur era pemerintahan Jokowi ini.
H. Asip Kholbihi, SH., M.Si adalah santri tulen. Sebagai Politisi, Asip mempunyai bekal ilmu keagamaan yang cukup kuat karena telah menghabiskan waktu di Pondok Pesantren Miftahul Huda Pesantunan Kedungwuni.
Berbekal kedekatannya dengan lingkungan pesantren dan kyai-kyai di Kabupaten Pekalongan, ia memimpin Kabupaten Pekalongan dengan berbagai terobosan, diantaranya mempromosikan kembali kejayaan batik pekalongan di dunia.
Wajar jika berbagai pengahargaan telah diraih, baik nasional maupun internasional. Dan yang paling penting, karena cintanya pada pesantren, daerahnya ditasbihkan sebagai Kota Santri.
Dr. H. Nurdin Basirun, S.Sos, M.Si dilahirkan di Moro tahun 1957. Kepeduliannya kepada dunia pesantren tidak lepas dari didikan keluarganya. Pribadi kesantriannya tetap tampak dalam kepemimpinanya menjadi Gubernur Kepulauan Riau.
Gubernur Pelaut ini ingin mengembalikan tanah Melayu menjadi daerah yang disinari nilai-nilai Islam sehingga ia selalu mendukung dan mengunjungi pesantren di berabagai derah Kepulauan Riau meski harus menyusuri lautan.
11 Responses