Pertemuan dengan Habib Ali ini bukanlah hal yang mudah karena kesibukan dan aktivitasnya yang padat apalagi pada kesempatan ini sudah memasuki bulan maulid sehingga aktifitas dakwahnya diluar dangat padat. Beliau menceritakan bahkan dihari sabtu sudah harus berangkat sebelum subuh dan kembali sudah lewat tengah malam. Kesibukan tersebut membuat penulis harus beberapa kali membuat janji dengannya sehingga pada hari Ahad tanggal 17 November 2019 penulis diberikan kesempatan untuk mewawancarinya setelah taklim di Majlis Kwitang, pada saat yang sama sudah banyak orang yang mengantri menunggu beliau mulai dari kepentingan untuk mengundang, para murid beliau hingga panitia maulid akhiru kamis yang akan diadakan di Kwitang dalam waktu dekat.
Setelah beberapa tamu silih berganti bertemu dengannya akhirnya penulis diberi kesempatan dalam waktu yang tidak lebih dari 30 menit, pada pertemuan itu pesan nasehat yang pertama kali penulis terima sebelum memulai wawancara yaitu kamu harus sabar karena beginilah kehidupan. Setelah kesempatan itu ada penulis langsung mengali data profilnya dengan bahasa santai yang di jawab dengan baik dan jelas. Akhir pertemuan terdapat kebiasaan beliau yang suka membagikan uang sedekah kepada mereka yang kurang beruntung yaitu di antaranya fakir miskin, musafir, orang tua jompo.
Habib Ali bin Abdurahman bin Muhammad bin Ali al-Habsyi Kwitang merupakan cicit dari Habib Ali Kwitang. Beliau lahir di Jakarta pada 21 Agustus 1969 dan saat ini tinggal di Jalan Kramat Raya 3 Kwitang No 82 Jakarta Pusat.
Nasabnya yaitu: Ali bin Abdurahman bin Muhammad bin Ali bin Abdurrahman bin Abdullah bin Muhammmad bin Husein bin Abdurrahman bin Alhadi bin Ahmad bin Muhammad bin Alwi bin Abubakar bin Ali al-faqih bin Ahmad al-faqih bin Muhammad Asadillah bin Hasan Atturabi bin Ali bin Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Alwi Alawiyyin bin Ubaidillah bin Ahmad Almuhajir bin Isa Arrumi bin Muhammad an Nagieb bin Ali Uraidy bin Jafar as-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Al-Husein Sayyidusy-Syuhada bin Fathimah Az-Zahra binti Muhammad SAW.
Orang tuanya Habib Abdurahman bin Muhammad memberikan pendidikan formal di sekolah umum yaitu di Taman Kanak-kanaK Garuda di Mampang lulus Tahun 1977, SDN 03 Cawang lulus tahun 1983, SMPN 14 Matraman Jakarta Timur lulus tahun 1986, SMAN 54 Condet Jakarta Timur lulus tahun 1989 dan selanjutnya kuliah di Universitas Gunadarma yang lulus tahun 1995. Selain pendidikan umum dari kanak-kanak hingga perguruan tinggi beliau juga belajar di Daarul Musthofa di sejak tahun 1995 selama 6 bulan kemudian di Rubath Tarim di Hadramaut selama 3.5 tahun.
Selama pendidikan tersebut di atas beliau banyak belajar ilmu-ilmu agama secara lengkap diantaranya fiqih, tasawuf, tauhid. Diantaranya guru- guru beliau yaitu yang di Jakarta Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf di Bukit Duri, Habib Abdullah bin Husein bin Muchsin Asy-syami al-Attas Batu Ceper Jakarta. Guru lainnya yaitu Ustad Mukhsin Cawang Jakarta Timur dan Ustad Usnu Maad Cinere.
Sedangkan untuk murid beliau tidak secara jelas menyebutkan nama melainkan mereka yang menjadi jamaah dan mengaji kepadanya itulah orang belajar padanya. Sedangkan murid yang jelas beliau katakan yaitu berada Pondok Pesantrennya yang berada di Ciawi Daarul Hasyimi yang bercirikan ngaji kitab kuning model salafi. Di usia beliau yang sudah mencapai 50 tahun kiprah beliau dalam organisasi diantaranya tercatat sampai dengan sekarang sebagai pengurus MUI di Wilayah DKI, Sekretaris Majelis Tinggi Fuhab (Forum Ulama dan Habaib), dan ketua Islamic Center Indonesia Kwitang.
Sumber : Buku 27 HABAIB BERPENGARUH DI BETAWI: Kajian Karya Intelektual dan Karya Sosial Habaib Betawi dari Abad ke-17 hingga Abad ke-21, Editor: H. Rakhmad Zailani Kiki, S.Ag, MM, diterbitkan oleh : JAKARTA ISLAMIC CENTRES . [Periset : Dr. Mohammad Ziaulhaq M., MPD]
No responses yet