Salah satu yang paling disuka ulama-ulama besar zaman dahulu adalah berkumpul bersama untuk mengaji agama Allah dan mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Mengaji agama Allah berfungsi memperkuat ikatan manusia dengan “langit,” sementara mensyukuri nikmat Allah berfungsi mengikat nikmat agar tak pergi menghilang dan bahkan agar terus bertambah keberkahan.
Tadi malam hadir tamu-tamu mulia ke pondok kita. Ada Prof. Joko, manusia unik multi bakat (polymath), ada Habib Shalih Solo perwakilan resmi Darul Musthofa Yaman, Ustadz Yusuf Bandung yang mendirikan beberapa pondok tahfifz, dan tokoh lain. Dari pihak pondok kita ada beberapa yang hadir, di antaranya adalah Dr. Taufik dan Dr. Hendra UM Malang.
Perbincangan dimulai dari urusan langit. Betapa para manusia pilihan Allah itu saling berkaitan satu dengan lainnya dalam menyebarkan Islam dan dalam menjaga kehidupan manusia. Mereka kompak menebarkan cinta dan keberkahan kepada siapapun. Karena itulah maka kita perlu mengikat hati kita dengan mencintai manusia-manusia pilihan Allah yang pada ujungnya adalah dibawah bimbingan Rasululullah SAW.
Lalu kami berbincang tentang betapa luasnya nikmat Allah. Prof. Joko bercerita panjang lebartentang potensi alam yang belum digarap dan bagaimana hubungannya dengan ayat-ayat al-Qur’an. Pakar biologi dan fisika UM saja geleng kepala mendengarkan ulasan panjang dan detailnya. Kami semua terperangah dan semakin sadar bahwa ada banyak ilmu yang belum kita ketahui.
Kesimpulannya adalah bahwa Allah itu luar biasa. Nikmat Allah benar tak terhitung jumlahnya. Sayangnya, hamba-hamba Allau banyak yang tidak bersyukur dan tidak bersabar dalam kehidupan ini. Ada banyak kisah disampaikan dalam pertemuan ini, mulai dari kisah yang membuat kita terenyuh sampai pada kisah yang membuat kita tersenyum bahkan tertawa. InsyaAllah kami akan adakah pertemuan- pertemuan berikutnya.
No responses yet