Hakikatnya, kita diperbolehkan untuk memelihara berbagai macam binatang piaraan (yang tidak dilarang oleh pemerintah), seperti kucing, burung, ayam, kura-kura, ikan, dan lain sebagainya. Syaratnya, kita harus disiplin memberinya makan dan minum. Jika kita tidak mampu atau disiplin melakukannya,  hendaknya kita bersedia melepaskan hewan tersebut dan membiarkannya pergi di bumi Allah yang luas untuk mencari rizkinya sendiri. Kasihan bila sampai hewan piaraan kita terkurung dengan menahan rasa haus dan lapar. 

Dikisahkan, ada seorang wanita yang pernah diceritakan oleh Rasulullah SAW. Dengan tanpa perasaan, dia tega mengurung seekor kucing sampai mati kelaparan dan kehausan. Berlatar belakang perbuatannya, Allah dengan kuasaNya memasukkan wanita tersebut ke dalam Neraka. Dalam riwayat Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda :

عُذِّبَتِ امْرَأَةٌ في هِرَّةٍ سَجَنَتْها حتَّى ماتَتْ فَدَخَلَتْ فيها النَّارَ، لا هي أطْعَمَتْها وسَقَتْها، إذْ حَبَسَتْها، ولا هي تَرَكَتْها تَأْكُلُ مِن خَشاشِ الأرْضِ.

“Seorang wanita disiksa (dalam neraka) karena dia mengurung seekor kucing sampai mati. Dia masuk Neraka karenanya. Dia tidak memberinya makan, dan minum sewaktu mengurungnya. Dia tidak pula membiarkannya makan hewan di bumi.” 

Dalam riwayat Imam Bukhari, Nabi Muhammad SAW bersabda :

أن النبي – صلى الله عليه وسلم – رأى تلك المرأة في صلاة الكسوف حيث قال : (.. ودنت مني النار ، فإذا امرأة تخدشها هرّة ، قلت : ما شأن هذه ؟ ، قالوا : حبستها حتى ماتت جوعا ، لا أطعمتها ، ولا أرسلتها تأكل ) .

Nabi Muhammad SAW telah melihat wanita yang mengikat kucing ini berada di Neraka manakala beliau melihat Surga dan Neraka pada shalat gerhana. Rasulullah bersabda, “Lalu Neraka mendekat kepadaku. Aku menyangka wanita itu diserang oleh seekor kucing. Aku bertanya, ‘Bagaimana ceritanya?’ Mereka berkata, ‘Dia menahannya sampai mati kelaparan. Dia tidak memberinya makan dan tidak pula membiarkannya mencari makan.” 

Kisah ini menceritakan seorang wanita Himyariyah / Israiliyah yang mengurung seekor kucing, namun dia tidak memberinya makan dan minum hingga kucing tersebut mati kelaparan. Kejadian ini menunjukkan buruknya sifat wanita ini dan tidak adanya rasa belas kasih di dalam hatinya. 

Wanita itu mengurung kucing sepanjang siang dan malam, hingga kucing itu merasa haus dan lapar sembari memelas mohon bantuan (meong, meong). Sebuah suara kucing dengan ciri khasnya yang sedang kelaparan. Namun, hati wanita ini tidak terketuk dengan rintihan kucing itu. Lama-kelamaan suara itu semakin lemah, memudar, lalu menghilang. Kucing itu mati. Sebelum mati, kucing itu mengeluh kepada Tuhannya tentang kedzaliman manusia yang begitu keras hatinya.

Disisi lain, jika wanita ini ingin memelihara kucing di rumah, sebaiknya dia memberinya makanan dan minuman untuk bertahan hidup. Nabi Muhammad SAW telah memberi tahu kita bahwa setiap manusia akan diberi pahala karena kepedulianya kepada hewan. Jika wanita itu enggan untuk memberinya makanan yang membuatnya tidak bisa hidup, maka dia harus melepaskannya dan membiarkan dia bebas di bumi Tuhan yang luas. Hewan itu pasti akan mendapatkan makanan yang bisa menopang hidupnya. Terlebih lagi, Allah sendiri telah menetapkan rezeki bagi semua hambaNya, baik manusia, hewan, jin, maupun tumbuhan.

Nabi Muhammad SAW melihat kucing itu terus memburu wanita yang menahannya di Neraka. Terlihat jelas oleh Nabi, adanya bekas-bekas cakaran kucing yang tergores di wajah dan tubuh wanita itu. Nabi Muhammad SAW melihat itu manakala Surga dan Neraka diperlihatkan kepadanya pada saat beliau mengerjakan shalat gerhana. Siksaan yang diterima wanita ini menunjukkan betapa besarnya dosa orang-orang yang menyiksa binatang dan menyakitinya.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *