Kontributor : Raihan Anwar (Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Kehidupan setiap manusia di dunia ini, di belahan bumi bagian manapun pasti menggunakan bahasa untuk berinteraksi dengan orang di sekitarnya. Bahasa yang digunakan pun beragam tergantung dengan letak dimana orang itu berada, atau lebih tepatnya di negara mana orang itu tinggal. Karena setiap negara pasti memiliki ciri bahasanya masing-masing.
Adapun bahasa Arab, bahasa yang sangat populer dikalangan umat muslim. Apalagi jika bahasa ini dikaitkan dengan para santri yang pada umumnya di pondok pesantren merupakan bahasa wajib yang harus mereka kuasai.
Nah, teks di atas pasti sudah tidak asing lagi bagi mereka, para santri. Malahan, mereka (para santri) pasti juga sudah mengenal nama kitab daripada teks tersebut. Kitab yang bernama Jurumiyah ini merupakan salah satu kitab inti untuk kita mempelajari tata bahasa arab. Tapi tentu menguasai kosakata (mufradat) adalah tahapan pertama dalam mempelajari bahasa Arab.
Kitab dasar dalam berbahasa Arab ini memiliki isi yang ringkas dan padat, yang sangat mudah untuk dipahami untuk pemula yang sedang mendalami bahasa Arab. Namun siapa sangka, ternyata kitab ini sudah sejak bertahun-tahun lamanya ditulis dan hingga kini masih terjaga dan berfungsi dengan baik isinya.
Foto-foto di atas merupakan manuskrip atau tulisan kuno daripada kitab tersebut yang ditulis langsung oleh pengarangnya. Namun sayangnya, nama pengarang dan penyalinnya tidak disebutkan dalam manuskrip tersebut. Kita bisa mengakses informasi terkait manuskrip tersebut di https://lektur.kemenag.go.id/manuskrip/web/koleksi-detail/lkk-banten2013-mbg07.html#ad-image-0.
Sedangkan kitab Jurumiyah yang sekarang tersebar luas pengarangnya adalah Syeikh Ibnu Ajurrum As-Ṣhonhaji (672 H – 723 H).
Sedikit Fakta Terkait Jurumiyah
Ada hal menarik yang ingin saya sampaikan pada tulisan saya kali ini. Penulis daripada kitab ini berasal dari Maroko, Ibnu Ajurrum As-Shonhaji atau lebih dikenal dengan Syeikh Shonhaji. Beliau merupakan sosok ulama pencetus lahirnya ilmu gramatika bahasa Arab atau lebih tepatnya ilmu nahwu. Seorang ahli gramatika bahasa Arab asal Maroko ini, banyak menciptakan metode penulisan yang teramat fokus pada pembahasan-pembahasan ilmu nahwu, yang membuat segenap para ulama terutama ulama Nusantara memberi perhatian besar terhadap karya-karya beliau dengan membuat kitab syarh terhadap karyanya. Berikut diantaranya:
- Kitab Syarh Al-Ajurrumiyah karangan Syeikh Nawawi Al-Bantani.
- Kitab Matn Al-Ajurrumiyyah karangan Syeikh Abdul Qodir bin Abdullah Al-Mandaili.
- Kitab Al-Jawahir Al-Mudhiyyah fi halli Alfadz Al-Ajurrumiyyah karangan Ahmad bin Muhammad bin Abdul Salam.
- Kitab Hasyiat Al-Ajurrumiyyah karangan Abdurrahman bin Muhammad bin Qosim An-Najdy.
Hal menarik lain daripada kitab Jurumiyah ini adalah saat sang penulis membuang kitabnya ke laut. Cerita ini saya dapatkan melalui guru saya Alm. Ust. Sunaryo. Saat kitab ini selesai dikarang, Syeikh Shonhaji mendatangi sebuah laut lalu membuang kitab Jurumiyah ini, seraya berkata “Ya Allah, jika Engkau ridho atas karya yang kubuat ini, maka Engkau akan mengembalikannya kepadaku.” Kemudian beliau kembali ke kediamannya dan mendapati kitab tersebut ada di atas mejanya. Ini merupakan salah satu bukti bahwa Allah ridho terhadap karya beliau yang pada akhirnya memberikan manfaat hingga saat ini.
Kitab Legendaris
Bagi saya yang merupakan santri yang pernah menuntut ilmu di Pondok Pesantren As-Syafi’iyah, kitab ini pantas disebut sebagai kitab legendaris bagi para santri. Kenapa? Karena mayoritas para santri pasti menggunakan kitab ini pada saat mereka mula-mula mendalami bahasa Arab. Juga manuskrip di atas merupakan bukti nyata bahwa kitab ini telah ada sejak lama terlihat dari kertasnya yang sudah rapuh dan beberapa lembarannya yang saya kira sudah berhamburan hilang entah kemana.
Manfaatnya yang sangat berguna, semoga bisa menjadi salah satu pahala jariyah bagi sang pengarangnya. Aamiin.
No responses yet