Categories:

Kontributor : Syahrul Abdillah (Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Adakalanya kita sebagai manusia biasa yang hidup secara bersosialisasi sering memandang bahwasannya harta, jabatan, fisik, Dll., adalah perbedaan yang membuat orang dihormati dari sudut pandang manusia.  Setelah islam datang, Islam menghapus semua itu tanpa terkecuali. Berbicara tentang rasisme yang baru-baru ini terjadi di Amerika yang menimpa George Floyd ( warga kulit hitam)  itu adalah salah satu bukti dari Negara sekelas Amerika pun yang dijuluki Negara adidaya tidak bisa mengelola keharmonisan  bersosialisasi dalam bernegara, itu artinya Amerika tidak bisa menjadi rujukan Negara-negara lain. Lalu siapa yang pantas menjadi rujukan ? ya tentu hanya Rasulullah Saw yang selalu menjadi pedoman, panutan, dan kiblat bagi kita. Lihatlah Bilal Bin Rabah r.a Ketika sebelum masuk islam beliau dipandang orang-orang Makkah hanya seorang budak yang hina, berkulit hitam  legam dan tidak memiliki harga diri sama sekali, Ketika islam datang kedudukan beliau tinggi diantara para sahabat. Beliau dipersaksikan masuk surga secara khusus yang belum tentu ada pada sahabat yang lain. beliau adalah salah satu sayyid para muazin dan pengumandang azan pertama.  

Dituliskan didalam naskah AlQur’an surah Al-Hujrat 13 tersebut;

ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺇِﻧَّﺎ ﺧَﻠَﻘْﻨَﺎﻛُﻢْ ﻣِﻦْ ﺫَﻛَﺮٍ ﻭَﺃُﻧْﺜَﻰ ﻭَﺟَﻌَﻠْﻨَﺎﻛُﻢْ ﺷُﻌُﻮﺑًﺎ ﻭَﻗَﺒَﺎﺋِﻞَ ﻟِﺘَﻌَﺎﺭَﻓُﻮﺍ ﺇِﻥَّ ﺃَﻛْﺮَﻣَﻜُﻢْ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﺗْﻘَﺎﻛُﻢْ

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. (Al-Hujurat: 13)

Naskah Qur’an diatas menjelaskan bahwasanya Alllah Swt menciptakan berbangsa-bangsa, suku, Dll, agar satu sama lain saling mengenal. Lantas siapa yang paling tinggi disisiNYA ? yah tentu hanya orang-orang yang bertaqwa, mau presiden, pejabat, jendral Dll, Sama semuanya sama-sama shalatnya 5 waktu, sujudnya kebawah, puasa dibulan Ramadhan. Yang membedakanya dari semua ini hanya taqwa, sungguh sempurna dan mulia agama ini membedakan hambaNYA hanya dengan kadar ketaqwaan.

Bagaimana kita menyikapi rasisme pada masa kini ?

Kita di anugrahi agama islam yang mulai ini, walaupun berbeda-beda kulit, bangsa, dan suku, tapi disatukan dengan keimanan. 

ﻭَﺍﺫْﻛُﺮُﻭﺍ ﻧِﻌْﻤَﺔَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺇِﺫْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺃَﻋْﺪَﺍﺀً ﻓَﺄَﻟَّﻒَ ﺑَﻴْﻦَ ﻗُﻠُﻮﺑِﻜُﻢْ ﻓَﺄَﺻْﺒَﺤْﺘُﻢْ ﺑِﻨِﻌْﻤَﺘِﻪِ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧًﺎ

Terjemahan naskah Al-Qur’an Ali Imran 13 tersebut:

“Ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara.” (Ali Imran: 103)

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *