Seseorang disebut fasiq apabila ia melakukan dosa-dosa besar atau menumpuk dosa-dosa kecil. Pelakunya disebut fasiq. Seharusnya setiap kali seorang Muslim melakukan dosa atau kemaksiyatan, hendaklah ia segera beristighfar dan bertaubat kepada ALLAH dengan menjalankan sholat taubat, menyesal dan tidak kembali melakukan dosa, lalu memperbaiki diri. Jangan sekali-kali meremehkan dosa kecil. Karena dengan meremehkannya maka dosa kecil itu bisa menjadi dosa besar. Dosa-dosa kecil jika ditumpuk terus menerus, niscaya akan menjadi dosa besar. Ibarat pepatah mengatakan : ”sedikit-dikit lama-lama menjadi bukit, setetes demi setetes lama kelamaan menjadi lautan”.

Adapun yang termasuk dosa-dosa besar, disebutkan dalam kitab “al-Kaba’ir” karya al-Imam al-Hafidz Syamsuddin adz-Dzahabi seluruhnya ada 70 macam yaitu :

1. Syirik

2. Durhaka kepada orang tua.

3. Membunuh jiwa tanpa haq.

4. Melakukan sihir

5. Meninggalkan sholat.

6. Menolak membayar zakat

7. Berbuka puasa Ramadhan secara sengaja tanpa udzur

8. Meninggalkan pergi haji ketika mamp

9. Bermusuhan dengan kerabat

10. Berzina

11. Menjadi pelaku homoseks atau lesbian

12. Memakan riba’

13. Memakan harta anak yatim tanpa haq dan menzhaliminya.

14. Berdusta atas nama ALLAH dan Rasulnya.

15. Lari dari medan perang/perjuangan.

16. Menipu rakyat dan menzhalimi mereka

17. Sombong,  membanggakan diri sendiri (‘ujub)

18. Bersaksi palsu

19. Meminum khamr (miras dan narkoba)

20. Berjudi

21. Menuding zina tanpa haq/bukti (qodzaf).

22. Berkhianat (korupsi) pada harta benda negara

23. Mencuri 

24. Pembegalan

25. Sumpah palsu

26. Berbuat aniaya (zhalim)

27. Premanisme (al-muksu)

28. Memakan dan mencari nafkah dengan cara haram.

29. Membunuh diri

30. Suka berdusta

31. Menghakimi dengan curang dan jahat

32. Suap menyuap (risywah)

33. Menyerupai lelaki terhadap wanita dan sebaliknya.

34. Mendiamkan kemungkaran dalam keluarganya (dayuts).

35. Pernikahan rekayasa karena talak tiga(muhallil/muhallal lahu).

36. Tidak bersuci dari kencing dan berak.

37. Riya’ (ingin pujian, pamer atau pamrih dalam beramal).

38. Mencari ilmu karena keduniaan dan menyembunyikan ilmu.

39. Berkhianat

40. Menyebut-nyebut kembali pemberiannya (al-Mannan).

41. Mendustakan takdir ALL:AH

42. Mencuri dengar atas rahasia orang lain tanpa haq.

43. Mengadu domba (namimah)

44. Melaknat orang lain.

45. Menipu dan tidak menepati janji

46. Membenarkan ramalan dan perkataan dukun/paranormal

47. Durhakanya istri kepada suami.

48. Menggambar makhluk hidup49. Meratapi kematian.

50. Berbuat lalim, kesewenang-wenangan dari kalangan pejabat.

51. Menindas orang lemah, istri,  pembantu, maupun hewan

52. Menyakiti tetangga.

53. Menyakiti orang-orang Muslim dan mencaci maki mereka

54. Memfitnah/membenci ulama dan orang-orang shalih.

55. Memakai pakaian melebihi mata kaki karena sombong (isbal). 

56. Memakai emas dan sutera bagi kaum lelaki.

57. Pembantu/hamba sahaya yang melarikan diri tanpa haq.

58. Menyembelih atas nama selain ALLAH.

59. Mengaku keturunan dari orang yang bukan ayahnya.

60. Perdebatan dan sejenisnya

61. Mencegah manfaat air untuk orang banyak.

62. Mengurangi takaran, timbangan atau meteran

63. Merasa aman dari tipu daya/adzab ALLAH.

64. Menyakiti para kekasih ALLAH

65. Meninggalkan sholat Jum’at tanpa udzur.

66. Terus menerus meninggalkan sholat Jum’at dan berjama’ah tanpa udzur.

67. Menyalahgunakan wasiat

68. Melakukan makar (tipu muslihat) dan sejenisnya

69. Memata-matai orang lain dan membongkar aib mereka.

70. Mencaci maki sahabat Rasulullah s.a.w. 

Semoga kita mendapat taufiq dan hidayah agar selalu bisa menjaga diri dari segala bentuk kemaksiyatan. agar kebeningan hati dan jiwa kita tetap terpelihara. aamiin ya Mujibas saailiin.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *