Jamaah : “Benarkah jama’ah dari kaum tradisional dan salafi yang paling bebal menerima seruan beribadah berdoa dari/di rumah saja? 

Paijo : “Begitulah kang kenyataannya. Sedih memang kita ini melihat ketidakpatuhan ummat terhadap seruan ulama dan umarok. Tapi memang ada dua sebab kang. Pertama sebab kultural, ini yang biasanya dilakukan oleh orang Islam tradisional. Kemudian sebab politik, ini yang dilakukan oleh kaum hijrah dan nyunnah. 

Jama’ah : “Oalah Jo, jadi tagar  #Prayfromhome yang diviralkan oleh Mentri agama cuman jadi semboyan saja? Karena sedikit sekali yang mengikuti. Padahal anjuran itu juga didukung fatwa para kiai sepuh dan bahkan pimpinan pusat MUI dan hampir seluruh ormas keagamaan terbesar di Indonesia?” Eh ternyata paling  banyak tidak diikuti oleh orang ummat Islam sendiri. Apa itu yang menyebabkan banyak kiai dan ustadz yang wafat ya Jo?”

Paijo : “Dahulu gurunya Yuk Tin pernah bilang bahwa ketika ilmunya ulama sudah tidak banyak diikuti dan diamalkan ummat, maka di saat itulah Allah akan memanggil para kekasih Nya itu. Kayaknya nasehat itu cocok dengan zaman sekarang ini kang. Para kiai sepuh dan ulama sudah menyuruh kita mengamalkan prinsip mencegah “kerusakan massif” harus didahulukan dari amal kebaikan yang justru bisa menjadi sumber dari datangnya kerusakan  massif itu. Sudah difatwakan agar sholat id di rumah masing-masing. Eh malah ramai-ramai membantah atas nama kearifan lokal. Bisa jadi inilah salah satu alasan Allah memanggil kembali para ulama dan ustadz itu kang. 

Jama’ah : “Ya Allah Jo, jadi benar ya sekarang ini zaman desruptif, para kiai sepuh sudah kehilangan otoritas keilmuannya dan bahkan kharismanya. Kalah dengan ustadz-ustadz “seleb” yang takut kehilangan dukungan politik dan legitimasi keustadzannya. Serta ustadz yang takut kehilangan sumber ekonomi dari ceramah agama. Wah gawat ini Jo, makanya para kiai yang ikhlas dan khusu’ banyak dipanggil Allah. Karena ummatnya sudah semakin jahil dan lebih menuhankan kepentingan dengan bersembunyi di balik adat ritual dan formalisme agamanya. Bukan lagi menuhankan Allah. Wah ini tanda kiamat besar segera akan terjadi Jo.” 

Paijo : Ya Allah kang,  mudah-mudahan tidak separah itu keadaan kita. Sebab kalau memang sudah seperti itu. Maka yang terjadi bukan lagi ujian keimanan kang. Tapi kutukan. Ayo kang kita segera bertobat.” #SeriPaijo

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *