Masyhur di kalangan ulama, pendapat bahwa berdagang adalah profesi yang paling banyak barokahnya. Pertama, karena ikut sunnah Kanjeng Nabi Muhammad dan para shohabat yang juga berdagang.
Selain itu, hikmah dalam berdagang itu banyak banget jika kita lihat sisi positifnya. Kita bisa bertemu bermacam-macam orang yang berpotensi memberi kita ilmu2 baru. Ilmu2 yg telah dipelajari pun bisa diamalkan. Saat lagi drop dagangannya, kita cuma bergantung pada Gusti Allah. Saat jaya, kita bisa berkontribusi lebih pada masyarakat. Lebih sering ingat mati, karena setiap saat bisa terancam kebangkrutan bila salah kelola. Pikiran dan hati pun terus jalan demi bertahan hidup dan mencapai berkah.
Tapi yg penting juga, dengan berdagang, kita bisa sambil latihan mengikis kesombongan. Soalnya kalo gak dikikis, kesombongan ini bikin kita awet sumpeknya di dunia dan akhirat.
Diceritakan dalam Idhohu Asrori Ulumil Muqorrobin. Ada seorang Guru Thoriqoh yang kedatangan calon murid yg punya latar belakang anak dari kalangan penggede atau pejabat. Maka Sang Guru menyuruh anak itu berdagang panci, wajan, kuali dan barang-barang rumah tangga rakyat kecil di pasar.
Sang calon murid ini diwajibkan berdagang hingga dia terbiasa dengan kehidupan rakyat kecil. Bagaimana melakukan pelayanan terhadap orang yang karakternya macem2 di pasar. Hingga Sang Guru telah menyatakan lulus.
Lalu Sang Guru mewedar hikmah kenapa dia menyuruh sang calon murid demikian, “Kamu itu anak pejabat, aku lihat kamu punya karakter sombong, kamu gak akan bisa mencapai kebaikan menuju Gusti Allah kecuali dengan melakukan kegiatan dagang di pasar. Maka kamu harus mensucikan hatimu itu dulu dengan hal yang tidak bisa dihapus dengan ibadah sunnah apapun itu, yaitu menjadi pelayan masyarakat. Tidak akan bisa membekas ketaatanmu pada Gusti Allah kecuali kamu mengganti kesombongan itu dengan hati yang rendah hati dan sederhana lewat kegiatan pelayanan. Dan kegiatan dagang ini adalah kegiatan yang jelas-jelas mengandung unsur pelayanan.”
Maka, kalo kita punya profesi dagang apa saja, baik barang atau jasa, jangan kecil hati, mbah. Banyak barokah yang bisa diraih kalo kita sambi niati ibadah. Dagang cuma memenuhi syariat aja, tujuan utama adalah rahmat Gusti Allah dan syafaat Kanjeng Nabi Muhammad SAW.