Oleh: Fariha Amalia Ikrima (UIN Sayyid Ali Rahmatullah, Tulungagung)
Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW sebagai rahmat yang tak ada taranya bagi alam semesta, di dalamnya terkumpul wahyu Illahi yang menjadi petunjuk, pedoman dan pelajaran bagi siapa yang mempelajarinya dan mengamalkannya. Bukan itu saja tetapi Al-Qur’an adalah sebagai kitab suci terakhir di turunkan Allah SWT yang isinya mencakup segala pokok-pokok syariat yang terdapat dalam kitab-kitab sebelumnya. Oleh sebab itu, orang yang mempercayai Al-Qur’an akan bertambah cinta kepada Al-Qur’an, cinta untuk membaca, mempelajari, memahami, mengamalkan dan mengajarkannya sampai merata rahmatnya dirasakan oleh penghuni alam semesta.
Dalam Al-qur’an ada salah satu perspektif mengenai ilmu yang mungkin sudah familiar didalam dunia pesantren yaitu pada surah Al Mujadalah ayat 11, yang menerangkan “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. Yakni Allah mengangkat derajat orang yang berilmu diantara kalian dengan kemuliaan di dunia dan pahala di akhirat. Maka barang siapa yang beriman dan memiliki ilmu maka Allah akan mengangkat derajatnya dengan keimanannya itu dan mengangkat derajatnya dengan ilmunya pula dan salah satu dari itu adalah Allah mengangkat derajat mereka.
Kata ilmu sendiri berasal dari bahasa Arab ‘ilm yang bersumber dari kata ‘alima, ya’lamu, ‘ilm yang berarti pengetahuan (al–ma’rifah), kemudian berkembang menjadi pengetahuan tentang hakikat sesuatu yang dipahami secara mendalam. Dari asal kata ‘ilm ini selanjutnya di-Indonesia-kan menjadi ‘ilmu’ atau ‘ilmu pengetahuan.’ Dalam perspektif Islam, ilmu merupakan pengetahuan mendalam hasil usaha yang sungguh-sungguh (ijtihad) dari para ilmuwan muslim (ulama atau mujtahid) atas persoalan-persoalan duniawi dan ukhrawi dengan bersumber kepada wahyu Allah.
Pada era sekarang ilmu pengtahuan sangat berkembang mungkin yang paling menonjol ada pada bidang industri dan informasi, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan kelebihan dan kekurangan pasti ada, pada era milenial ini para kaum muda atau biasa sekarang disebut dengan generasi Z (Gen Z), terkadang ketika tidak bisa memahami secara komprehensif bagaimana alur dari perkembangan ilmu pengetahuan atau teknologi maka hanya akan menjadi korban pelayanan saja tanpa ada pemanfaatan, maksud dari korban pelayanan adalah hanya bisa menikmati hasil atau karya orang lain tanpa tahu bagaimana sesuatu diciptakan dan hanya menikmati saja tetapi tidak menimbulkan sebuah pemikiran baru untuk pengembangan suatu hal tersebut.
Perkembangan ilmu yang sangat pesat ini bisa kita lihat pada era sekarang, untuk itu jika pola pemikiran sedikit kita geser bagaimana pemanfaatan dari fenomena yang sudah terjadi, maka akan menambah khazanah keilmuan yang sudah dimiliki meluas lebih dalam lagi dan untuk menambah wawasan keilmuan akan semakin mudah karena dari akses mana saja ilmu itu bisa didapat. Akses yang masih mempertahankan ajaran keilmuan salah satunya yaitu dunia pesantren karena didunia pesantren itu diajarkan ilmu yang sudah lampau, ilmu waqi’ah (atau era sekarang) dan juga belajar untuk berfikir futuristik (masa depan), karena berpegang pada maqolah “al muhafadhotu ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah”.
Pada surah al mujadalah memberi penjelasan bahwa orang yang mempunyai ilmu dan orang yang mencari ilmu itu akan diangkat derajatnya oleh Allah. Dari potongan ayat tersebut bisa diambil pelajaran bahwa bagaimana Allah sangat mengapresiasi ilmu dan orang yang mencari ilmu, maka dari itu jangan ada dikotomi keilmuan karena semua ilmu yang ada didunia ini dari Allah, jangan melupakan hal itu karena Allah mempunyai sifat ‘ilm. Untuk itu para generasi muda sekarang tingkatkan himmah untuk menimba ilmu, tumbuhkan kreativitas dan inovasi untuk masa depan yang lebih baik lagi karena itu harus punya pemikiran yang revolusioner, dan carilah ilmu sebanyak-banyaknya karena “Tholabul ‘ilm faridotun ‘ala kulli muslimin”, tanpa mengenal lelah dan letih jangan hiraukan usia karena masa itu terus berjalan maka carilah ilmu selamanya karena “Tholabul ‘ilm minal mahdi ilal lahdi”.
Dengan demikian kita sebagai umat Islam, sangat dianjurkan untuk mencari ilmu kapanpun dan dimanapun kita berada, karena ilmu tidak hanya bisa didapat dari bangku sekolah, perkuliahan. Akan tetapi, ilmu bisa di dapat dari manapun. Dan dengan ilmu kita bisa mengekspore dunia lebih luas karena ilmu adalah jendela dunia.
Dengan ilmu hidup menjadi lebih indah,
Dengan ilmu hidup menjadi lebih mudah, dan
Dengan ilmu hidup menjadi lebih terarah.
No responses yet