Zuhud itu gak boleh ngawur, tapi perlu kesabaran. Perlu mental, persiapan lahir batin dan timing yang tepat. Sehingga menghasilkan akhlaq mulia. Tanpa itu semua, bakal sia-sia saja.

Bukan hanya kesabaran ketika proses menuju zuhud, tapi juga sabar ketika mendapat buahnya zuhud. Seperti tulisan sebelumnya, orang zuhud itu dikejar harta dunia. Di sinilah ujian terbesar seperti yg dialami Qorun.

Qorun menurut ahli tafsir adalah sepupu Nabi Musa dan Nabi Harun. Dia orang paling alim ketiga tentang Taurot setelah Nabi Musa dan Nabi Harun. Sehingga, Qorun itu bisa dibilang ulama kelas wahid yang bukan dari golongan Nabi, zuhudnya pun top. Karena mendalami rahasia isi Taurot, dia mampu merubah sesuatu jadi emas. Tak ayal, dia pun jadi kaya raya dengan kekayaan tak tertandingi di eranya dan konon hingga kini.

Kehidupannya pun jadi glamor dan bergelimang harta. Kunci gudang hartanya aja dari emas dan perlu kekuatan beberapa orang untuk mengangkatnya. Itu baru kunci gudang hartanya, belum isinya. Siapa yang gak tergiur dengan kekayaan semacam itu?

Kaum Nabi Musa yang sama-sama gila dunia pun jadi ngiler lihat kekayaan Qorun. Semua orang yang materialistik pun memuja Qorun sebagai idola mereka, udah pinter, kaya pula. Namun para ulama mereka yang arif dan zahid memperingatkan orang-orang yang materialistik itu atas segala kekagumannya pada Qorun tersebut.

Gusti Allah dawuh

فَخَرَجَ عَلَىٰ قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ ۖ قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ (٧٩) وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا وَلَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الصَّابِرُونَ (٨٠)

“Maka muncullah Qorun ke tengah kaumnya dengan segala aksesori keglamorannya, maka orang orang yang materialistik dan gila dunia terkagum-kagum dan berkata : Duh, seandainya aku bisa mendapatkan seperti apa yang didapatkan Qorun, sungguh Qorun itu memilki keberuntungan yang besar.

Dan berkatalah orang orang yang telah mendapatkan ilmu hakiky (para ulama arif) : Bejat pikiran kalian ! Pahala Gusti Allah itu lebih baik bagi orang yang beriman dan beramal sholeh dan tak akan bisa mendapatkannya kecuali orang-orang yang bersabar (tahan uji)” (Al Qoshosh 79-80)

Sayangnya, Qorun terlalu silau dengan ilmunya dan hartanya. Ilmunya tentang Taurot tidak bisa mencegahnya dari gila dunia. Dia tidak sabar diuji dengan semua anugerah yang didapatnya.

Gara-gara gila dunia, dia ujub dan gila pujian. Dia ingin jadi nomer satu dalam segalanya di mata manusia, termasuk dalam hal keilmuan. Guru saya pernah cerita, karena satu-satunya penghalang Qorun jadi manusia paling top adalah Nabi Musa, maka Qorun bikin hoax bahwa Nabi Musa berzina biar Nabi Musa turun derajat di mata manusia. Padahal Nabi Musa adalah kekasih Gusti Allah. Siapa yang menyakiti Nabi Musa, maka Gusti Allah pasti murka.

Nah, karena sombong kelewat batas hingga memfitnah Nabi Musa itulah, Qorun dan kekayaannya ditenggelamkan Gusti Allah ke dalam bumi. Qorun yang ulama kaya raya tapi tidak berhasil mempertahankan kezuhudannya itupun hilang ditelan bumi beserta harta kekayaannya.

Kaum materialistik yg mengidolakan Qorun pun tercekat, idolanya diadzab Gusti Allah.

Gusti Allah dawuh

وَأَصْبَحَ الَّذِينَ تَمَنَّوْا مَكَانَهُ بِالْأَمْسِ يَقُولُونَ وَيْكَأَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ ۖ لَوْلَا أَنْ مَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا لَخَسَفَ بِنَا ۖ وَيْكَأَنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ

“Dan jadilah orang-orang materialistik yang kemarin ngiler kedudukan Qorun itu tercekat: Duh bener ternyata, Gusti Allah-lah yang berkuasa melapangkan rejeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan yang berkuasa menyempitkannya. kalau saja Gusti Allah tidak memberi ampunan-Nya pada kita atas dosa kekaguman kita pada Qorun, pasti Dia telah membenamkan kita pula. Duh bener ternyata, pasti celaka orang-orang yang mengingkari nikmat Gusti Allah” (Al Qoshosh 82)

Maka, zuhud itu perlu sabar saat mencapainya dan sabar saat mendapat buahnya. Terus kita tujukan pandangan hanya pada Gusti Allah.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *