Disadari atau tidak, setiap saat ALLOH pilihkan untuk kita yang terbaik. Walaupun secara kasat mata, pilihan itu kadang terasa pahit pada permulaannya.
Diceritakan dalam satu kitab, bahwa ada seorang raja yang memotong buah. Secara tidak sengaja jarinya terpotong. Darah mengalir deras dari jarinya.
Seorang menteri yang melihatnya mengatakan: “Alhamdulillah, pilihan ALLOH adalah yang terbaik”.
الحمد لله، ما اختاره الله وقدره هو خير.
Mendengar hal itu, sang raja marah kepada menterinya. Raja kemudian memasukkan menteri itu ke dalam sel tahanan.
Si menteri mengatakan: “Takdir yang ALLOH pilihkan untukku adalah yang terbaik”.
Hari berganti hari, suatu saat sang raja berniat untuk berburu. Biasanya sang raja selalu mengajak si menteri untuk berburu. Akan tetapi dikarenakan si menteri saat ini di dalam sel, maka tentu raja berangkat tanpa ditemani oleh sang menteri. Raja hanya ditemani oleh beberapa prajurit.
Tidak seperti biasanya, rombongan raja beserta beberapa prajurit tersesat di dalam hutan. Sang raja beserta rombongan prajurit dan tersesat di suatu pemukiman yang penduduknya menganut paham paganisme ekstrim.
Penduduk penganut paham itu biasa menjadikan manusia sebagai tumbal untuk sesembahan mereka. Syarat manusia yang dijadikan tumbal adalah harus sempurna tanpa cacat di tubuhnya.
Beberapa prajurit dan raja yang tertangkap itu akan dijadikan sebagai tumbal penyembahan. Mereka diperiksa satu persatu. Akan tetapi saat raja diperiksa, ternyata terdapat cacat di tangannya. Dan akhirnya, sang raja pun dilepaskan. Sedangkan sebagian dari prajurit dijadikan tumbal dan yang lainnya ditahan.
Sang raja akhirnya ingat kembali jalan pulang menuju kerajaan. Beliau baru sadar tentang hikmah dari ucapan sang menteri.
Setelah sampai di kerajaan, sang raja kemudian membebaskan si menteri dari sel tahanan. Sang raja menceritakan kepada si menteri kisah yang dialaminya.
Si menteri kemudian berkata: “Alhamdulillah, Pilihan ALLOH tetap yang terbaik. Andaikan saja saya tidak ditahan, mungkin saja akan bernasib seperti para pengawal tuan”.
Dari kisah itu kita semakin bertambah yakin terhadap firman ALLOH pada surat Al-Baqoroh ayat 216:
كتب عليكم القتال وهو كره لكم، فعسى أن تكرهوا شيئا وهو خير لكم، وعسى أن تحبوا شيئا وهو شر لكم والله يعلم وأنتم لا تعلمون
Kadang hal yang kita benci itu justru akan baik untuk kita. Kadang hal kita suka itu justru akan mengecewakan kita.
Lantas bagaimana agar kita tetap ridlo saat tertimpa hal yang kurang menyenangkan?.
Salah satunya dengan sadar dan yakin bahwa hal itu sudah menjadi ketetapan ALLOH. Dan ketetapan ALLOH tetap yang terbaik untuk kita, jika tidak sekarang, maka untuk masa yang akan datang.
Begitulah kadang kita tidak menerima bila dinasehati oleh orang lain. Akan tetapi dengan kisah atau cerita, hati kita mudah untuk menerima.
Dan salah satu dari hikmah mengetahui kisah-kisah orang yang mendahului kita adalah hati kita menjadi tegar dan kuat menghadapi segala macam tantangan.
وكلا نقص عليك من أنباء الرسل ما نثبت به فؤادك وجاءك في هذه الحق وموعظة وذكرى للمؤمنين.
Ditulis di Majlis Ta’lim Sabilun Najah
Kramatsari III Pekalongan Barat.
No responses yet