Sejak tengah hari sampai malam ini saya mengawal pakar Filo’love’ (mirip-mirip Filologi gitu) dari Bangkalan Madura, Lora Su Kakov. Berawal dari janjian bertemu di Gedung Museum Nahdlatul Ulama kami bercerita banyak hal tentang peninggalan para kyai-kyai NU. 

Karena beliau banyak mengumpulkan naskah kitab Syaikhona Kholil Bangkalan, maka pikiran saya langsung tertuju ke makam Mbah Buyut Rembono, tepatnya di Praban Wetan 2. Beruntung Mas Mochammad Romdhony (kakeknya yang mewakafkan Musholla dekat makam Buyut Rembono) bisa menemani kami dalam membuka lembaran-lembaran kitab yang sudah banyak dimakan rayap ini.

Fokus lemari kami terpisah, saya di sebelah selatan. Saya menemukan beberapa kitab:

  1. Kitab Kyai Soleh Darat, Semarang (Guru KH Hasyim Asy’ari Pendiri NU). Kitab ini berjudul “Cinta dan Kasih Sayang” (1322 H/ 1901 M), penjelasan dari Syair Burdah karya Syaikh Bushiri.
  2. Kitab tentang Isra’ dan Mi’raj (1326 H/ 1905 M), karya Syaikh Dawud bin Abdullah Al-Fattani (Thailand). Ada tak Tuan Guru Ustaz Ahmad Faiz Hafizuddin mengenal ulama Fattani ini?
  3. Kitab Syarah Jauharat At-Tauhid (1311 H/ 1890 M), tidak disebutkan nama pengarangnya tetapi diterjemah dalam Bahasa Melayu. Untuk menguji keaslian nazam maka saya menelusuri Bait tentang Takwil, ternyata betul ada dan menunjukkan Madzhab Asy’ariyah di bidang Aqidah:

وَكُلُّ نَصٍّ أَوْهَمَ التَّشْبِيْهَا • أَوِّلْهُ أَوْ فَوِّضْ وَرُمْ تَنْزِيْهًا

“Setiap dalil Nash (Qur’an dan Hadis) yang seolah menunjukkan keserupaan (antara Allah dan makhluk) maka takwilkanlah, atau pasrahkan maknanya disertai memahasucikan Allah”

Di sebelah utara, sepertinya Lora Utsman lebih banyak memotret isi kitab. Beliau lebih telaten dari pada saya dalam membuka setiap kitab dan buku. Tak terasa Maghrib pun tiba.

Menjelang Isyak kami bergerak ke kantor NU di Bubutan. Saya bawa Lora Utsman ke kediaman Kyai Ridlwan di Bubutan VI no 30, tempat para kyai berkumpul untuk mendirikan NU. Setelah Isyak saya ajak beliau sowan kepada Gus Solahuddin Azmi di kantor NU. Beliau seperti langsung konek dalam perbincangan sejarah. Dari sini saya sudah ‘legrek’. Saya pun pamit pulang dulu.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *