Seperti tampak dari judulnya, kitab ini membahas satu instrumen astronomi yang amat populer di zaman silam, terutama di kalangan pelajar dan pemula (santri), yaitu Rubu Mujayyab. Kitab “Natijah al-Miqat fi al-‘Amal bi al-Rub’ al-Mujayyab” ini terdiri dari 1 mukadimah, 5 bab, dan 1 penutup. Bagian mukadimah menjelaskan tentang bagian-bagian Rubu Mujayyab seperti “al-markaz”, “da’irah al-mail”, qaus al-‘ashr, al-khaith, al-mury, dan lain-lain. Bab pertama, secara umum membahas tentang praktik menentukan ketinggian (al-irtifa’) dan bayang-bayang (al-zhill). Bab kedua, terkait tentang tata cara meletakkan benang (khaith) pada Rubu dan posisi (arah) derajat-derajatnya. Lalu membahas “al-mail”, “ghayah al-irtifa’”, “bu’d al-quthr”, dan “al-ashl al-haqiqy”. Bab ketiga, tentang cara mengetahui “nishful fadhlah”, dan “nishf qaus an-nahar wa al-lail”. Bab keempat, mengetahui waktu matahari (as-sa’ah az-zawaliyah min irtifa’ asy-syams). Adapaun bab kelima, merupakan pembahasan tentang tata cara mengetahui dan menentukan waktu-waktu salat, terutama salat-salat fardu.
Sejauh ini saya belum mendapatkan salinan naskah manuskrip maupun versi cetak-tahqiq tersendiri dari kitab ini. Matan “Natijah al-Miqat” hanya dapat saya temukan dalam kitab “Tashrih al-‘Ibarat ‘ala Natijah al-Miqat fi al-‘Amal bi al-Rub’ al-Mujayyab” yang merupakan komentar (syarah) atas kitab “Natijah al-Miqat” yang ditulis oleh Syekh Ihsan Jampes (w. 1952 M). Kitab “Tashrih al-‘Ibarat” sendiri telah ditahqiq oleh Kiyai Aly Mustofa Rbk (Kediri), dan saya sendiri mendapatkan kitab ini dari beliau. Maturnuwun Kiyai Ali, jazakumullahu khairan.
Terlampir adalah matan “Natijah al-Miqat” (bab pertama) sebagaimana tertera dalam “Tashrih al-‘Ibarat” karya Syekh Ihsan Jampes, yang ditahqiq oleh Ali Mustofa.
No responses yet