Metro Lampung, jaringansantri.com – Pemerataan pembangunan yang lebih berorientasi pada pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, menjadi isu strategis sebagai mainstream pembangunan ekonomi bangsa Indonesia ke depan.

Hal ini disampaikan oleh Dr. Titut Sudiono, ME.Sy (Akademisi IAIN Metro) dalam Diskusi Kebangsaan bertema “Lampung Lokomotif Ekonomi Nasional : Menuju Indonesia Optimis” di Pesantren Raudlatul Qur’an Kota Metro. Kamis, 21 Februari 2019.

Strategi kebijakan pembangunan yang berpihak kepada pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan akan terus dipacu, guna lebih meningkatkan daya saing menuju kemakmuran yang berkeadilan.

Titut mengatakan “Ketika Bapak Jokowi terpilih jadi presiden tahun 2014, tantangan besarnya adalah permasalahan ekonomi yang sangat komplek.”

“Bagaimana menciptakan pemerataan ekonomi. Akhirnya pada awal September 2016 Presiden Jokowi mengeluarkan kebijakan ekonomi, yang dikenal 6 paket kebijakan ekonomi Jokowi. Ini untuk mengatasi ekonomi yang semakin sulit,” tambah dosen IAIN Metro ini.

Titut menilai “setelah dikaji, kita masih bergabung ekonomi global. Misalnya, ketika ekonomi global melemah ini berdampak pada ekonomi nasional.”

Salah satu kebijaksanaan adalah bagaimana menggunakan fiskal dan moneter. Fiskal adalah pendapatan dari pajak. Moneter, mengendalikan perputaran uang rupiah termasuk konfensi rupiah ke dollar.

“Kondisi masyarakat kita bergantung nilai kurs dollar. Misalnya rupiah menguat di bawah 13 ribu, makan pertumbuhan ekonomi berjalan,” katanya.

Oleh karena itu, menteri keuangan bekerjasama dengan BI. Kebijakam yang lain, memberikan insentif kepada pelaku industri, pajaknya dibebaskan.” Ini bertujuan untuk mengembalikan dana dari luar negeri datang ke Indonesia, supaya masyarakat makmur.
Ini kok dibilang, pak Jokowi pro asing,” ujar Titut

Selanjutnya mengembangkan ekonomi kreatif di masyarakat. Maslahahnya adalah modal, pak Jokowi membantu full agar ekonomi bergairah. Akhir 2016, kebijakan ini dicaci maki, dianggap pro pengusaha. Tapi kita bisa lihat hasilnya yang bagus.

Salah satunya mengembangkan ekonomi di Lampung. Salah satu komoditi utama, Lampung terkenal dengan kopi Lampung. “Lampung akan jadi lokomotif ekonomi nasiomal,” tegasnya.

Banyak yang menyangkal, kenapa bikin jalan tol. 8 Airport, jembatan dan lain sebagainya. Terasanya bukan sekarang, tapi nanti. “Jangan termakan hoax tentang harga – harga melambung tinggi,” pungkasnya.

Hadir dalam diskusi kebangsaan tersebut antara lain Ust Saiful Hadi (pengasuh PP Raudlatul Qur’an) dan Taufik Hidayat dari KPUD Kota Metro.

Acara ini terselenggara atas kerjasama antara PP Raudlatul Qur’an dan Jaringan Literasi Santri Kota Metro Lampung.
Kemakmuran yang berkeadilan sejatinya merupakan jawaban terhadap berbagai masalah ketimpangan yang masih menjadi tantangan besar bangsa Indonesia ke depan. (Zainul Wafa).

No responses yet

Tinggalkan Balasan ke Anonim Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *