Bagi umat Islam, air zamzam mungkin sudah tak asing lagi. Air zamzam yg merupakan jenis air terbaik di seluruh dunia memang diketahui banyak mengandung nutrisi yg bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

خَيْرُ مَاءٍ عَلَى وَجْهِ الأَرْضِ مَاءُ زَمْزَمْ ، وَفِيْهِ طَعَامُ مِنَ الطَّعْمِ ، وَشِفَاءُ مِنَ السَّقَم

“Air terbaik yg ada di muka bumi adalah air zam-zam. Bisa menjadi makanan yg mengenyangkan dan obat dari penyakit. (HR. Imam Ath-Thabrani rahimahullah dalam Mu’jam al-Ausath)

Walaupun musim kemarau, air sumur zam zam tidak pernah kekeringan. Bahkan ketika diminum jutaan manusia saat melaksanakan haji maupun umrah, air ini tidak pernah habis.

Sumur Zam-Zam ini salah satu bukti kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala yg sudah mengeluarkan air sejak zaman Nabi Ibrahim alaihis salam, hingga sekarang. Bahkan, air dari sumur ini merupakan air paling istimewa di muka bumi. Maka, Air Zam-zam adalah merupakan salah satu bukti nyata kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala dan begitu istimewa. Zam-zam memang menjadi air yg istimewa di muka bumi.

Sejak awal tercipta, sumur ini tidak pernah kering dan terus mengalir meski dikonsumsi jutaan manusia. Namun, tidak banyak yg tahu siapa sebenarnya yg menggali sumur ini.

Asal Usul Air Zam-Zam

Kita pasti sering mendengar bahwa asal muasal munculnya air keramat ini adalah dari kisah Nabi Ismail Alaihis Salam, yg saat itu menggerak2an kakinya ke tanah sambil menangis karena kehausan. Sedangkan sang ibu siti Hajar berlari2 dari bukit Safa dan Marwah, berusaha mencarikan air untuk putranya Ismail yg masih bayi. Setelah berlari hingga tujuh kali dari bukit Safa ke bukit Marwah, akhirnya memancarlah air yg kemudian diberi nama Zam-zam tsb.

Memancar atau Ada Yang Menggali ?

Menurut sumber yg valid dari beberapa hadits, Ternyata air zam-zam tidak memancar begitu saja, namun terlebih dahulu digali. Bahkan Siti Hajar melihat sendiri siapa yg menggali mata air yg tidak akan pernah habis hingga hari kiamat tsb. 

Siapa Sebenarnya Yg Menggali Sumur Zam-Zam ?

Kisah yg beredar selama ini mengatakan jika air Zam-zam memancar dari kaki mungil Ismail yg menggesek2annya ke tanah. Kemudian muncul lah mata air sama2 tsb.

Namun, berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, sumur zam-zam digali oleh seorang Malaikat Allah. Malaikat tsb menggali Zam-zam dgn tumit (sayapnya) hingga terpancarlah air zam-zam dari tempat antara bukit safa dan marwah tersebut. Ini adalah kejadian yg mendasari tradisi jemaah haji berjalan antara Safa dan Marwah. 

Ketika Siti Hajar Radhiyallahu Anha mencapai bukit Marwa (untuk terakhir kali), ia mendengar sebuah suara, kemudian ia diam dan mendengarkan dengan penuh perhatian.

Ia mendengar suatu itu terus-menerus dan berkata, ‘Wahai (siapapun engkau)! Engkau telah membuatku mendengarkan suaramu; apakah kamu memiliki sesuatu yang dapat membantuku?’

Dan ajaib! Ia melihat satu malaikat di lokasi Zam-Zam, sedang menggali tanah dengan tumitnya (atau sayapnya), hingga airnya memancar dari tempat itu. Ia lalu membentuk tangannya seperti mangkuk, dan mulai mengisi tempat air minumnya yg terbuat dari kulit dengan air menggunakan tangannya, dan air itu lalu mengalir keluar setelah dia menciduk sebagian di antaranya.” (Hadist Shahih Bukhari: Volume 044, Kitab 055, Hadits 583)

Air zam-zam yg keluar waktu itu sangat banyak, sehingga Siti Hajar mencoba untuk membendungnya dgn menggunakan tanah di sekitarnya.

“Jika ia (Siti Hajar) telah meninggalkan air itu, (mengalir secara alami tanpa campur tangannya), maka air itu akan mengalir di atas permukaan bumi.” (Shahih Bukhari: Volume 044, Buku 055, Hadits 583)

Sementara itu Abu Abdullah Syamsuddin Muhammad bin Abi Bakr bin Ayyub bin Sa’d al-Zar’i al-Dimashqi Al-Hambali atau Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah (28 Januari 1292 M – 15 September 1350 M Damaskus, Suriah) memberikan catatan: “Air zam zam adalah yg terbaik dan paling mulia dari semua air, yang tertinggi kedudukannya, yg paling berharga, paling mulia dan paling bernilai bagi manusia. Sumur Zam Zam digali oleh malaikat Jibril dan airnya yg Allah gunakan untuk memadamkan rasa haus Nabi Ismail alaihis salaam”

Begitu banyak manfaat yg bisa diperoleh ketika kita mengkonsumsi air zam-zam ini. Ada sebuah riwayat dari Sahabat Abdullah Ibnu Abbas Radhiallahu Anhu (619 M Mekkah – 687 M, Ta’if, Arab Saudi) sbg berikut :

“Air zamzam bermanfaat untuk apa saja yg diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum dgn maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah subhanahu wa ta’ala menyembuhkannya. Jika engkau minum dgn maksud supaya merasa kenyang, maka Allah subhanahu wa ta’ala mengenyangkan engkau. Jika engkau meminumnya agar hilang rasa hausmu, maka Allah subhanahu wa ta’ala akan menghilangkan dahagamu itu. Ia adalah air tekanan tumit Malaikat Jibril alaihis salam, minuman dari Allah untuk Ismail.” (HR Imam Ad-Daruquthni, Imam Ahmad bin Hambal, Imam Ibnu Majah rahimahumullah).

Salah satu keistimewaan zam-zam, air ini bisa memberikan khasiat sesuai niat peminumnya.

Dari sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ

“Air zam-zam, berkhasiat sesuai niat peminumnya.” (HR. Imam Ahmad Bin Hambal, Imam Ibnu Majah rahimahumallah)

Doa dan hajat minum air zamzam

Abdullah Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ketika minum zam-zam, beliau berdoa :

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَشِفَاءً مِنْ كُلِّ دَاءٍ

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang luas dan obat dari setiap penyakit. (HR. Imam Abdur Razaq atau Abu Bakar Abdurrazzaq bin Hammam bin Nafi’ Al-Humairu Ash-Shan’any rahimahullah, 744 – 827 M Yaman)

Doa Abu Abdirrahman Abdullah Ibnu Mubarok rahimahullah (726 – 797 M, Hit, Irak), ulama ahli hadis zaman Tabi’ut Tabi’in, ketika minum air zam-zam, beliau mengatakan :

اللهم إن رسول الله صلى الله عليه وسلم  قال : ماء زمزم لما شرب له ” فاللهم إني أشربه لعطش يوم القيامة

Ya Allah, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Air zam-zam, berkhasiat sesuai niat ketika minum. Karena itu ya Allah, aku minum ini agar tidak kehausan di hari kiamat.” (Kitab Mu’jam Ibnul Muqri’, 364, karya Syarafuddin Abu Muhammad Ismail bin Abi Bakar bin Abdullah bin Muhammad al-Muqri asy-Syaghdari asy-Syawuri asy-Syarhi al-Huseini atau Imam Ibnul Muqri’, 755 – 837 H / 1354 – 1533 M di Zubaid)

Abu Abdullah Muhammad bin Abdullah al-Hakim al-Naisaburi Asy-Syafi’i atau Imam Hakim an-Naisaburi rahimahullah (933 – 1012 M Naisabur Iran), penulis kitab Mustadrak ‘alash shahihain. Beliau pernah mengatakan :

شربت ماء زمزم وسألت الله أن يرزقنى حسن التصنيف

“Saya minum air zam-zam dan saya memohon kepada Allah agar Dia memberiku bisa menghasilkan karya yg bagus.”

Allah kabulkan keinginan ini, dgn Allah beri banyak karya bagus dari al-Hakim, diantaranya al-Mustadrak ‘ala Shahihain.

Syihabuddin Abul Fadhl Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Ahmad bin Hajar Asy-Syafi’i atau Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah (18 Februari 1372 – 2 Februari 1449 M, Kairo, Mesir) beliau termotivasi untuk memiliki hafalan seperti Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad bin Utsman bin Qaimaz bin Abdullah adz-Dzahabi al-Fariqi Asy-Syafi’i atau Imam Ad-Dzahabi rahimahullah (5 Oktober 1274 M – 3 Februari 1348 MDamaskus, Suriah)

Diceritakan oleh Jalaluddin Abdurrahman bin Kamaluddin Abu Bakr bin Muhammad bin Sabiquddin  al-Misri as-Suyuthi asy-Syafi’i al-Asy’ari atau Imam As-Suyuthi rahimahullah (3 Oktober 1445 – 18 Oktober 1505 M Kairo, Mesir) bahwa al-Hafidz Ibnu Hajar Al-asqalani rahimahullah pernah mengatakan,

شربت ماء زمزم لأصل إلى مرتبة الذهبي في الحفظ

“Aku minum air zam-zam agar bisa memiliki kekuatan hafalan seperti ad-Dzahabi”.

Kata Imam As-Suyuthi rahimahullah sbg berikut :

فبلغها وزاد عليها

“Beliaupun memiliki tingkat hafalan seperti itu dan bahkan ditambah lagi oleh Allah.” (Kitab Thabaqat al-Huffadz, 1/109).

Pengalaman Ibnul Qoyim Al-Jauziyyah Al- Hambali rahimahullah : 

وقد جربت أنا وغيري من الاستشفاء بماء زمزم أموراً عجيبة واستشفيت به من عدة أمراض فبرأت بإذن الله

Saya dan teman2 saya telah berulang kali mencoba berobat dengan air zam-zam, dan kami mendapatkan hasil yg luar biasa. Saya mengobati berbagai penyakit dan saya bisa sembuh dengan izin Allah. (Kitab Zaadul Ma’ad, 4/319).

Ini semua memang di luar kemampuan logika manusia. hanya saja, kita mempraktekkannya karena keimanan kita terhadap sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Wallahu a’lam

Ragam Sumber by Al-Faqir Ahmad Zaini Alawi Khodim JAMA’AH SARINYALA 

CHANNEL YOUTUBE SARINYALA

https://youtube.com/channel/UC5jCIZMsF9utJpRVjXRiFlg

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *