Oleh: Nabilah Fazriyah (Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka)
Pengertian
Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dalam kehidupan setiap orang. Saat ini, kemajuan informasi semakin pesat, sehingga fenomena komunikasi menjadi semakin mudah dan sulit untuk dipahami. Orang yang tidak berkomunikasi adalah orang yang tidak menginginkan perubahan dalam hidupnya. Komunikasi merupakan suatu proses yang dialogis karena komunikasi merupakan suatu kegiatan dinamis yang terjadi secara terus-menerus. Komunikasi juga merupakan suatu proses yang berkesinambungan dimana komunikator menciptakan dan menyampaikan pesan, serta menerima umpan balik dari komunikan. Keluarga berperan dalam membentuk perilaku manusia dalam menghadapi tantangan dan pendekatan eksternal, dan orang tua juga berperan dalam hal ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa hubungan antarmanusia yang dipedulikan sebagian besar orang adalah hubungan kekeluargaan. Keluarga mewakili konstelasi hubungan yang sangat istimewa, dan perannya dalam pengembangan kepribadian anak melalui pendidikan orang tua sangatlah penting. Berbicara mengenai tumbuh kembang anak, maka topiknya tidak pernah lepas dari peran keluarga. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal seorang anak dan memegang peranan yang sangat penting dalam tumbuh kembang seorang anak. Melalui keluarga, anak belajar merespon orang lain, mengenal diri sendiri dan sekaligus mengatasi emosinya. Mengatasi perasaan ini sangat bergantung pada pola komunikasi yang ada dalam keluarga, terutama pada sikap orang tua dalam membesarkan dan merawat anak-anaknya.
Menjalin komunikasi yang positif, bahkan ketika anak masih kecil, membangun kepercayaan diri anak, memperkuat harga diri anak, membuat anak merasa dihargai, memperkuat citra diri positif anak, dan membantu anak Membantu Anda membangun hubungan dengan orang lain di sekitarnya. Mungkin kita suka melihat anak kecil yang pemalu di depan umum, namun mungkin hal tersebut disebabkan oleh buruknya komunikasi antara orang tua dan anak. Hal ini biasanya terjadi pada keluarga dimana kedua orang tuanya bekerja. Mereka terlalu sibuk memikirkan pekerjaan hingga lupa meluangkan waktu bersama anak-anaknya. Pengawasan orang tua tentunya erat kaitannya dengan masalah komunikasi antara orang tua dan anak, dan ada kemungkinan orang tua tidak menunjukkan pengertian, mempengaruhi anak, ikut campur, atau menyakiti hati orang lain, seringkali melarang hal-hal tertentu. Peran komunikasi keluarga dalam mengatasi adat istiadat yang tidak sesuai dengan budaya masyarakat sekitar anak dalam masa pertumbuhan sangat penting dalam melindungi anak dari bahaya narkoba dan anti kekerasan.
Dalam situasi komunikasi, masalah muncul ketika anggota keluarga tidak mengetahui bagaimana cara mengungkapkan perasaannya dengan baik terhadap satu sama lain atau mengungkapkan perasaannya secara terbuka. Kesulitan muncul ketika individu anggota keluarga tidak mampu berkomunikasi secara efektif sehingga menimbulkan ketidaknyamanan di lingkungan rumah. Selain hambatan komunikasi dalam keluarga, ada beberapa kendala dan penyebab permasalahan serta konflik yang terjadi dalam keluarga. Dalam interaksi antar anggota keluarga, komunikasi dianggap sangat penting untuk mencapai tujuan tertentu dan biasanya diprioritaskan dan direncanakan. Kurangnya komunikasi aktif dan kehidupan rumah tangga yang sepi dapat merusak hubungan orang tua-anak. Dalam hal penyelesaian masalah, komunikasi yang baik memungkinkan keluarga untuk bekerja sama mencari solusi yang tepat terhadap masalah yang mungkin timbul. Hal ini memungkinkan pemecahan masalah yang lebih efektif dan pengambilan keputusan yang lebih baik. Aspek keintiman dalam hubungan keluarga dibedakan dengan menyatakan bahwa keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat erat kaitannya dengan individu tertentu. Karena ikatan darah yang tak terhapuskan, keluarga berfungsi sebagai satu kesatuan yang terpilih. Orang-orang tumbuh dalam keluarga, berinteraksi dengan anggota lain, hidup bersama, membentuk pola pikir, dan mengembangkan nilai-nilai dan kebiasaan. Untuk mewujudkan peran dan fungsi keluarga, penting bagi anggota keluarga untuk berinteraksi satu sama lain, penuh perhatian dan berkomitmen.
Macam-macam problematika yang muncul dalam keluarga
1. Masalah komunikasi merupakan tantangan umum dalam kehidupan keluarga. Komunikasi keluarga mencakup aktivitas verbal dan nonverbal seperti percakapan, dialog, obrolan, dan pertukaran ide. Jika salah satu anggota keluarga mengalami keheningan tanpa pertukaran komunikasi, itu mungkin pertanda adanya masalah. Tujuan utama komunikasi intrakeluarga adalah menjaga interaksi antar anggota keluarga dan menciptakan komunikasi yang efektif.
2. Konflik sering muncul antara orang tua dan anak, padahal anak secara naluriah dianggap oleh orang tua sebagai bagian terpenting dalam hidupnya. Meskipun orang tua berusaha untuk mencapai kesejahteraan dan kesejahteraan anak-anak mereka, hubungan orang tua-anak sering kali ditandai dengan hubungan kekuasaan. Dari sudut pandang ini, orang tua cenderung berkorban demi anaknya dan konflik harus dihindari. Meskipun demikian, konflik dapat muncul karena adanya tuntutan yang mencerminkan tingkah laku dan tingkah laku anak serta harapan dan cita-cita orang tua terhadap pemenuhan kebutuhan anak. Konflik dalam hubungan orang tua dan anak seringkali disebabkan oleh perbedaan cara berpikir orang tua dan anak.
3. Masalah keuangan, terutama ketidaksesuaian antara harapan dan kemungkinan finansial, seringkali menjadi tantangan besar dalam kehidupan berkeluarga. Kesulitan keuangan merupakan masalah umum yang dihadapi baik oleh pasangan yang sudah lama menikah maupun pasangan yang baru menikah. Kondisi ini sangat rentan dan dapat menimbulkan permasalahan yang lebih kompleks sehingga tidak memerlukan upaya atau solusi dan tidak boleh diabaikan atau diabaikan. Dampak permasalahan keuangan dapat berujung pada pertengkaran dan mengancam kehancuran kehidupan keluarga.
4. Kecemburuan adalah emosi alami yang kita semua alami, terutama ketika kita merasa bahwa sesuatu yang kita miliki dapat diambil atau dicuri oleh orang lain. Kecemburuan juga bisa terjadi ketika Anda merasa pasangan tidak mempertimbangkan atau menghargai kepentingan Anda. Dalam hubungan perkawinan, kecemburuan bisa dianggap sebagai salah satu bentuk seni cinta yang penuh gairah. Keberadaannya menunjukkan bahwa seseorang tidak bisa melepaskan apa yang dia hargai dan cintai.
5. Merasa superior dalam sebuah keluarga dapat menjadi masalah serius yang mempengaruhi dinamika hubungan antara laki-laki dan perempuan. Ketika salah satu pihak merasa dominan atau superior, hal itu dapat menimbulkan ketidakseimbangan dan ketidakharmonisan dalam hubungan. Dinamika ini seringkali menciptakan suasana di mana salah satu pihak merasa mempunyai peran dan urgensi yang lebih besar dibandingkan pihak lainnya.
6. Orang dengan kompleks superioritas mungkin memiliki kecenderungan untuk membual tentang kelebihannya atau menekankan kelemahan pasangannya. Sikap ini dapat menimbulkan ketegangan karena orang lain merasa dikucilkan dan diremehkan. Akibatnya, suasana ketidakpedulian dan kesenjangan bisa berkembang di antara pasangan.
7. Perselingkuhan yang dalam konteks sekarang diartikan sebagai hubungan tidak setia dengan pasangan merupakan masalah serius dalam kehidupan berkeluarga. Perzinahan bisa terjadi antara orang yang belum menikah atau sudah menikah dengan orang yang bukan pasangannya.
8. Masalah yang disebabkan oleh perselingkuhan bisa berupa hilangnya kepercayaan, perselingkuhan, dan ketidakstabilan hubungan. Dalam banyak kasus, perselingkuhan dapat menyebabkan rusaknya perkawinan dan hubungan jangka panjang. Nilai dan sikap terhadap perselingkuhan mungkin berbeda-beda tergantung agama, negara, dan latar belakang budaya masing-masing.
9. Kekerasan dalam rumah tangga terhadap istri (DRT) mencerminkan bentuk dominasi laki-laki yang menempatkan perempuan pada posisi subordinat. Otoritas laki-laki dalam sistem sosial patriarki. Sistem sosial patriarki merupakan sistem sosial yang menempatkan perempuan pada status yang lebih rendah dibandingkan laki-laki. Insiden kekerasan dalam rumah tangga, seperti suami membakar dan menikam istri mereka, serta kasus mutilasi yang mengerikan, menyoroti tingginya tingkat kekerasan yang dapat terjadi dalam hubungan perkawinan. Fenomena ini mencerminkan permasalahan serius yang tidak hanya berdampak pada aspek fisik, namun juga aspek mental.
Manfaat Komunikasi dalam Keluarga
1. Mempererat hubungan kekeluargaan.
2. Menyelesaikan konflik secara damai.
3. Ciptakan ruang untuk dukungan emosional.
4. Menciptakan keterbukaan.
5. Bekerjasama memecahkan masalah.
Setelah mendalami pentingnya komunikasi dalam menghadapi masalah keluarga. Dapat kita simpulkan bahwa komunikasi yang efektif tidak hanya sekedar sarana percakapan saja, namun juga dapat menjadi landasan untuk memahami, mendukung dan membangun hubungan keluarga yang sehat. Berikut adalah beberapa kesimpulan penting dari diskusi ini.
1. Kunci pengertian dan dukungan.
2. Selesaikan konflik.
3. Keterbukaan yang menimbulkan kepercayaan.
4. Bekerjasama memecahkan masalah.
5. Berdampak positif terhadap kualitas hidup.
Di masa yang serba cepat dan kompleks ini, menjaga komunikasi yang sehat dalam sebuah keluarga merupakan sebuah tantangan tersendiri. Namun, berinvestasi dalam komunikasi yang baik merupakan langkah yang sangat penting dalam mengatasi masalah yang mungkin timbul dalam keluarga. Dengan mengedepankan komunikasi, keluarga dapat membangun landasan yang kokoh bagi kesejahteraan dan kesejahteraan keluarga bersama. Kami berharap jurnal ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya peran komunikasi dalam situasi keluarga dan mendorong praktik komunikasi yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
No responses yet