Dalam al-Qur’an ada perintah untuk berjalan mengitari bumi demi untuk mendapatkan pelajaran penting yang menguatkan keiamanan kita. Perintah itu berbunyi “fa siiruu fi al-ardl” yang berarti berjalanlah di muka bumi. Banyak teman yang membaca ayat ini sebagai ayat “traveling.” Catatan pentingnya ada di kalimat yang menyertai ayat itu, yakni menyaksikan kekuasaan Allah dan hukum alam yang ditetapkanNya.

Ketika membaca ayat itu, saya mencoba melihat hal lain. Yaitu bahwa yang diperintahkan adalah berjalan mengitari bumi, bukan bumi mengitari hati kita. Kita diperintah berjalan di atas dunia ini. Namun jangan biarkan dunia yang berjalan-jalan di dalam hati kita.

Kata para pujangga: “Pastikan perahumu berjalan di atas air, jangan sampai air yang berjalan di dalam dan di atas perahumu.”  Yang pertama bermakna kehidupan yang normal, yang kedua bermakna tenggelam dan karam. Yang pertama bermakna menguntungkan, yang kedua berarti mematikan. Jangan lupa saat berjalan-jalan kemanapun untuk ingat bahwa tempat yang kita kunjungi itu memiliki penguasa yang menetapkan aturan-aturan. Taatlah dan ikuti ayuran itu biar selamat. Selalulah melihat rambu-rambu agar tak tersesat. Hidup di bumi ini seharusnya kita sadar bahwa bumi ini milik Allah yang telah menetapkan aga sebagai peraturannya. Taatilah, maka selamatlah kita

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *