Semoga Jum’at hari ini adalah hari penuh berkah; hati bahagia, badan sehat, rizki lancar, keluarga bahagia dan iman semakin kuat di hati. Ijinkan saya menyapa dengan renungan pagi berikut ini.
Ranting pohon dicipta bukan untuk disandari karena ia terlalu kecil, kurus dan rapuh. Jangan salahkan ranting jika patah dan menyebabkan orang bersandar padanya terjatuh atau terjungkal. Mengapa tak memilih kayuan besar untuk disandari. Disamping ia kuat dan tak rapuh, ranting dan dedaunannya menyediakan diri sebagai pemberi teduh.
Mengapa banyak orang menggantungkan nasib dan masa depannya pada manusia, sementara manusia yang dijadikannya bergantung tak mampu mengatur sendiri detak jantungnya, bangun dan tidurnya serta sehat dan sakitnya. Mengapa mereka tidak menggantungkan diri saja kepada Allah Yang Maha Kuasa atas segalanya, Yang Maha Mengatur kesemuanya dan Yang Menjadi Sumber Segalanya.
“Engkau tidak akan mampu menemukan segala hal kecuali engkau kembali kepada Dzat Yang menjadi sumber segala hal.” Demikian ungkap guru spiritual saya saat berbincang tentang cita-cita dan keterbatasan tenaga dan waktu. Dipikir dan direnungkan ternyata dalam juga sindiran kalimat tadi. Banyak yang berputar-putar mencari rizki tapi melewati jalan yang semakin menjauh dari Ar-Razzaq, Sang Pemberi Rizki. Banyak yang bersemangat berburu cinta sejati tetapi mengambil jarak dari Dzat Pemilik Hakikat Cinta. Banyak pula yang mencari ketenangan dan kebahagiaan, namun ternyata tak pernah ingin dekat dengan Sumber ketenangan dan kebahagiaan.
Sehebat apapun usaha, ketika sandarannya adalah ranting, maka ia akan menemukan jalan buntu yang akan tetap tertutup walau dirayu dengan ribuan tetes air mata. Secanggih apapun upaya, jika Allah dianggap tak tahu, tak mengerti dan tak punya pengaruh untuk dirinya, maka ia akan bertemu dengan ribuan hambatan yang tak akan menyingkir walau diratapi dengan ribuan keluhan. Bersandarlah kepada Allah, dan kembalilah ke jalan yang benar, jalan menuju ridla Allah Yang Maha Mengetahui.
No responses yet