Hadis merupakan pedoman kedua setelah Al-Qur’an, oleh karena itu Hadis memiliki kedudukan penting untuk umat muslim. Hadis adalah perkataan, perbuatan atau aturan yang berasal dari manusia paling mulia yaitu Baginda Nabi Muhammad SAW. beliau hidup beribu tahun yang lalu. Lalu bagaimana hadis masih banyak kita jumpai saat ini? Sahabat, Tabi’in, Ulama. Mereka lah yang memiliki peran sangat penting dalam penyabaran Hadis diseluruh dunia.

Di Indonesia sendiri, banyak lembaga pendidikan Islam baik formal maupun non formal seperti Pesantren-pesantren sudah banyak yang mempelajari kitab-kitab hadis. Kitab-kitab Hadis yang ada di Indonesia beragam, ada yang berbahasa Arab atau bahasa arab  lengkap dengan makna bahasa Indonesia. Menyinggung mengenai kitab hadis, pasti kita tidak asing lagi dengan Hadis Arbain An-Nawawi.

Saat ini, tak sedikit orang yang mampu menghafal atau sekedar mempelajari salah satu karya beliau yaitu Hadis Arbaian An-Nawawi. Namun, tak banyak yang tahu bagaimana bentuk asli dari naskah Hadis Arbain An-Nawawi yang sudah tersebar luas di Indonesia saat ini.

Sekilas bicara mengenai Naskah asli, berarti membahas tentang Manuskrip. Menurut KBBI, manuskrip adalah tulisan tangan yang menjadi kajian Filologi. Dapat dikatakan bahwa Manuskrip adalah sebuah naskah kuno yang berupa tulisan tangan dan dibuat sebelum adanya teknologi mesin ketik. Indonesia memiliki kekayaan manukrip yang melimpah, baik yang sudah ditemukan atau yang belom diketahui keberadaannya. Kali ini saya akan membahas sekilas menganai Naskah Asli Hadis Arbain An-Nawawi yang ditemukan di Yogyakarta.

Berikut adalah Naskah Asli Hadis Arbain An-Nawawi

Bagian sampul depan berlapis kertas minyak berwana merah, keadaan nya sedikit rusak karena faktor lama penyimpanannya.

Foto naskah tersebut saya dapat dari https://lektur.kemenag.go.id/manuskrip/ . Naskah tersebut disalin oleh Muhammad Muqri bin Muhammad Kafrawi solo. Dari gambar diatas terlihat bahwa naskah tersebut memiliki kondisi yang masih bagus, tulisannya rapih dapat dibaca walaupun ada beberapa yang tidak jelas. Dalam naskah itu ada arti yang tertulis dibawahnya, namun sudah tidak dapat terbaca dengan jelas.

Dalam bagian hadis Arbain An-nawawi, termuat dalam 13 halaman. Halaman penuh terdiri dari 24 baris. Tulisan tersebut di tulis dengan khat Riq’ah , ada pula beberapa yang menggunkan Khat Nashki.

Gajah mati meninggalkan Gadingnya, Manusia mati meninggalkan karyanya.

Semoga bermanfaat!

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *