Ada kalimat bagus yang sering saya kutip saat saya presentasi motivasi: “Pikiran kita itu bagaikan payung, ia akan berfungsi saat ia terbuka.” Membuka alam pikiran kita, membuka jendela wawasan kita sungguh akan memperkaya cakrawala pandang kita tentang hakikat kehidupan ini. Kalau ada dua orang sama-sama memiliki satu jeruk, lalu saling tukar menukar, maka masing-masing masih sama memiliki satu jeruk. Namun, jika dua orang yang sama-sama memiliki satu pikiran, lalu saling betukar pikiran, maka keduanya memiliki dua pemikiran. Hebatnya saling bertukar pikiran.
Inilah alasan yang menjadikan saya senang bertukar pikiran dengan siapapun, belajar dari pengalaman orang lain dan menimba banyak ilmu dari orang lain. Tentu saja ini yang berkaitan dengan minat dan bakat saya. Saya paling senang pada hal-hal yang berkaitan dengan agama dan psikologi. Akhir-akhir ini mulai belajar tentang hal-hal yang bekaitan dengan kesehatan. Yang terakhir ini tentu dalam keinginan dan kapasitas terbatas.
Menimba ilmu dan menampung pengalaman orang lain bisa juga dilakukan dengan membaca buku dan karya mereka. Ini yang mengantarkan saya pada hobi koleksi buku atau kitab. Tidak semua buku dan kitab yang saya beli itu sempat saya baca. Bahkan beberapa buku dan kitab saya “dibaca” duluan oleh rayap dan semut. Sedihnya hati ini. Namun jelas bahwa saya senang sekali jika melihat bukudan kitab itu sambil berdoa semoga saya bisa seproduktif mereka. Doa berikutnya adalah semoga anak cucu saya juga senang buku dan kitab. Dari hasil bertukar pikiran itu dan dari membaca buku ituada banyak kesimpulan mendasar yang saya kumpulkan satu persatu. Misalnya adalah bahwa model dan cara berpikir masing-masing orang itu unik. Ada yang orientasinya kemenangan dan keuntungan diri dalam konotasi yang negatif dan ada yang orentasinya adalah kebenaran dan kemaslahatan yang sangat positif. Kesimpulan lainnya adalah bahwa pemikiran manusia ini sangat rentan untuk berubah, karena itu tak perlu bersikap terlalu kaku dan fanatik. Hal lain yang penting adalah bahwa semua masih koma dan belum titik. Jadi, bawalah santai menghadapi perbedaan pandangan dan pemikiran.
No responses yet