Oleh: Galuh Anggun Brilianti

Kuburan Karangdadap terletak di Dusun Karangdadap, Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Kuburan Karangdadap sudah dibangun sejak tahun 1900-an dan sampai sekarang masih digunakan untuk tempat penguburan sejanazah orang Islam. Tempat tersebut tidak hanya digunakan untuk mengubur jenazah orang-orang desa setempat, tetapi terkadang dari desa sebelah atau tetangga ada yang menguburkan jenazah di kuburan Karangdadap.

Berbagai cerita atau mitos tentang kuburan Karangdadap sudah berkembang lama dan bahkan sudah turun temurun sejak nenek moyang. Salah satu cerita atau mitos yang paling terkenal adalah pertanda yang muncul di kuburan Karangdadap ketika akan ada orang meninggal. Menurut kesaksian warga desa Karangdadap yang tempat tinggalnya tepat di depan kuburan dan sekitar daerah kuburan kerap menyaksikan atau mendengar kejadian-kejadian tertentu jika akan ada orang meninggal.  

Menurut penuturan warga, Pak Jadi “Salah satu tanda yang muncul di kuburan Karangdadap ketika akan ada orang meninggal adalah terjadi suara ledakan seperti petasan dari dalam tanah”. “Doooooooorrrrr” seperti itu bunyinya. Suara tersebut acapkali terdengar ketika malam hari dan setelah kejadian tersebut beberapa hari kemudian terdapat orang meninggal. Biasanya ditempat terjadinya sebuah ledakan tersebut muncul lubang kecil dan anehnya orang yang meninggal tersebut dikuburkan ditempat itu, karena tempat tersebut dekat dengan kebarat mereka yang sudah meninggal.         

Tidak hanya terdengar suara ledakan seperti petasan, tanda-tanda lainnya yang muncul di kuburan Karangdadap ketika akan ada orang meninggal adalah munculnya api yang keluar dari dalam tanah. Menurut Pak Jadi yang melihat kejadian tersebut “Api itu keluar dari dalam tanah secara cepat, seperti kilat” dan seperti biasanya setelah beberapa hari kemudian terdapat orang meninggal. Orang yang meninggal tersebut dimakamkan tepat ditempat terjadinya hal itu. Dari setiap kejadian tersebut, entah sebuah kebetulan atau sudah takdir dari Yang Kuasa orang yang meninggal dimakamkan di tempat tersebut.     

Tanda-tanda lain yang muncul di kuburan Karangdadap ketika akan ada orang meninggal adalah keranda yang ada di kuburan terbang melayang dan biasanya bergerak-gerak sendiri. Hal itu jelas dituturkan oleh kesaksian warga pak Jadi “Dulu ketika masih ada keranda gotong, keranda itu bergerak-gerak sendiri dan bahkan terbang melayang”. Untuk saat ini kerandanya telah diganti dengan keranda dorong. Sehingga tidak ada lagi kejadian adanya keranda terbang atau bergoyang-goyang sendiri.         Yang lebih sering terjadi hanya suara seperti suara petasan dan api yang keluar dari tanah seperti kilatan.               

Salah satu contoh ada warga desa Karangdadap bernama Bu Painem, Menurut kesaksian warga Pak Jadi melihat kejadian api keluar dari dalam tanah dan setelah beberapa hari kemudian Bu Painem meninggal dan dimakamkan ditempat terjadinya kejadian tersebut. Dari kejadian tersebut untuk waktu dan bulan tidak tentu. Biasanya terjadi di waktu malam hari pukul 22.00, 01.00 atau lainnya dan juga biasanya terjadi disiang hari.                                                                                                                                                                                                            

Tidak hanya cerita atau mitos tentang pertanda orang akan meninggal, cerita atau mitos         lainnya juga berkembang dikalangan masyarakat dusun Karangdadap. Cerita itu adalah terkait pohon beringin yang berdiri kokoh dan besar di dalam kuburan Karangdadap. Menurut penuturan Pak Kasim “Ada orang yang pernah melewati kuburan tersebut menjelang maghrib, namu orang tersebut dibuat mutar-mutar mengililingi pohon beringin tersebut dan tidak bisa mencari jalan keluar dari kuburan itu dan setelah beberapa menit orang tersebut terus bershalawat dan mohon pertolongan kepada Allah baru bisa keluar dari kuburan tersebut”. Pohon beringin tersebut menyimpan cerita tersendiri, ada seorang yang pernah melihat hewan kerbau besar dan makhluk ghaib tinggi besar di sekitar pohon beringin. Tidak hanya itu, konon di pohon beringin tersebut terdapat ratusan bahkan ribuan semuat yang tinggal di dalamnya. Sehingga membuat orang yang berada di sekitarnya tidak merasa nyaman.

Cerita ata mitos tersebut hingga kini masih tetap bertahan dan menyebar di kalangan masyrakat setempat. Dari berbagai mitos atau cerita yang berkembang di masyarakat tetap kita semua serahkan pada Tuhan Yang Maha Esa. Semua kejadian dan peristiwa kita kembalikan pada kuasa Tuhan, Tuhan Pemiliki segalanya Alam Semesta ini.    

*) Cerita rakyat ini berasal dari Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.     

BIODATA

1634211669776

*) Galuh Anggun Brilianti, lahir di Banyumas 10 Oktober 2021. Mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UMP. Ia saat ini tinggal di Rawalo, Banyumas. Ia dapat dihubungi melalui ig: anggunbrilianti10, email;galuhanggunbrilianti2000@gmail.com

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *