Karya : Syaikh Muhammad al Nafzawi.
Saya mulai pengajian ini dengan mengucapkan Bismillah, Alhamdulillah, shalawat dan shalawat kepada baginda Rasulullah SAW.
#BAB 12 : MENGENAI BEBERAPA PENGETAHUAN
YANG BERGUNA BAGI LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
Ketahuilah,…. wahai Wazir……, semoga Allah merahmatimu, bahwa apa yang akan kusampaikan di bab ini adalah hal yang sangat bermanfaat. Sesungguhnya memiliki pengetahuan adalah lebih baik daripada yang tidak peduli dengan pengetahuan, sekalipun itu pengetahuan yang buruk, tetapi kebodohan lebih buruk lagi. Pengetahuan yang akan kusampaikan ini adalah pengetahuan yang mungkin belum kau ketahui, yaitu pengetahuan yang berkaitan dengan perempuan.
Dikisahkan, konon pernah ada seorang perempuan yang bernama Al Marabada, dia dikenal sebagai perempuan yang bijak dan memiliki banyak pengetahuan. Dia adalah seorang fisuf perempuan. Suatu hari dia diajukan berbagai macam pertanyaan, dan diantara pertanyaannya saya sampaikan disini, berikut juga jawabannya.
“Dimana letak akal perempuan?”
“Di antara pahanya.”
“Dimana letak nafsunya?
“Di tempat yang sama.”
“Di mana tempat kesenangannya?”
“Di tempat yang sama.”
“Dimana letak cinta dan kebenciannya?”
“Di tempat yang sama.”
Lalu dia menambahkan, “kepada laki-laki yang kami cintai, kami berikan farji kami, tetapi kami akan menolak memberikan farji kami kepada laki-laki yang kami benci. Kamu mau berbagi milik kami kepada orang yang kami cintai, kami puas sekalipun dia memberi sedikit, karena dia dia miskin, kami menerima dia sebagai dia apa adanya. Tetapi di sisi lain, kami tak akan menerima siapapun yang kami benci, sekalipun dia menawarkan banyak harta, kemakmuran dan kemewahan.
“Dimana pada perempuan terletak pengetahuannya, cinta dan kenikmatannya?”
“Di mata, hati dan farji.”
Ketika kami meminta penjelasan tentang hal tersebut, dia menjawab, “Pengetahuan berdiam di mata, karena dengan mata itulah perempuan bisa menghargai keindahan bentuk dan penampilan. Hati dengan perantaraan bagian tubuh ini, cinta menembus ke hati dan diam disana, dan memperbudak pemiliknya. Seorang perempuan yang jatuh cinta akan mengejar yang dicintainya, dan meletakan jerat cinta untuk meraihnya. Jika
itu berhasil, akan ada pertemuan antara laki-laki yang dicintainya dengan farjinya. Farji dapat menilai laki-laki tersebut, kemudian akan tahu apakah memiliki rasa pahit atau manis, farji juga bisa membedakan, mana yang baik, mana yang buruk, hanya dengan cara mencicipinya saja”
“Dzakar yang seperti apa yang disukai perempuan? Apa yang paling disukai perempuan dalam hal jima’ dan apa pula yang dibencinya? Laki-laki yang seperti apa yang paling disukai perempuan dan laki-laki sepert apa yang paling dibenci?”
Dia menjawab, “Semua perempuan tidak ada yang sama, masing-masing berbeda, masing-masing farji mereka berbeda, mereka juga berbeda dalam gaya bercinta, yang mereka sukai dan yang mereka benci juga berbeda.
Sama halnya juga dengan laki-laki, semuanya berbeda, baik dalam keadaan fisiknya maupun seleranya. Perempuan yang gemuk dan dengan farji yang dangkal, akan menyukai dzakar yang tebal tetapi pendek, yang benar-benar bisa memenuhi farjinya sekalipun tanpa sampai ke dasar farjinya, dzakar yang besar dan panjang tidak akan cocok baginya.
Perempuan yang memiliki farji yang dalam, dia hanya akan bisa dipuaskan oleh dzakar yang besar dan panjang dengan proporsi yang seimbang, dengan demikian dzakar tersebut dapat memenuhi semua bagian farjinya, dia tiak akan menyukai dzakar yang kecil dan ramping karena, dia takan pernah memuaskannya saat jima’
“Perbedaan tersebut bisa juga disebabkan oleh temperamen masing-masing perempuan tersebut. Temperamen kolerik, melankolik, flgmati, sanguin dan temperamen campuran.
Perempuan yang bertemperamen kolerik dan melankolik, tidak begitu suka berjima’, mereka tidak suka terlalu sering berjima’, sama halnya dengan laki-laki yang memiliki temperamen sama. Perempuan dengan temperamen flegmatik dan sanguin, sangat suka berjima’ dengan intensitas tinggi, dan seandainya mereka bertemu dengan dzakar, mereka takan melepaskannya sebisa mungkin, hanya laki-laki yang memiliki temperamen yang sama yang bisa memuaskannya, jika mereka menikah dengan laki-laki yang bertemperamen kolerik atau melankolik, mereka akan hidup dengan penuh penyesalan.,…………………BERSAMBUNG
No responses yet