Pasal Nama-nama Kanjeng Nabi Muhammad SAW, hadits kedua.

قال حذيفة رضي الله عنه : لقيت النبي صلى الله عليه وسلم في بعض طرق المدينة فقال : أنا محمد و أنا أحمد وأنا نبي الرحمة ونبي التوبة وأنا المقفى وأنا الحاشر ونبي الملاحم

“Dawuh Sayyidina Hudzaifah RA: Aku bertemu Kanjeng Nabi Muhammad SAW di satu jalanan Madinah. Lalu Kanjeng Nabi dawuh: Aku Muhammad, aku Ahmad, aku Nabiyyur Rohmah, aku Nabiyyut taubah, akulah Al Muqaffi, akulah Al Hasyir dan akulah Nabiyyul Malahim”

Penjelasan :

1. Nabiyyur Rohmah atau Nabi Pembawa Rahmat. Karena Gusti Allah telah berfirman :

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

“Dan Kami tidak mengutus kamu, hai Muhammad, selain untuk menjadi sebab rahmat bagi semesta alam” (Al Anbiya’ 107)

Berkat Kanjeng Nabi Muhammad SAW, semua makhluk, sebejat apapun makhluk itu, tetap dirahmati Gusti Allah dari efek dosa yang berpotensi jadi sebab turunnya adzab hebat yg menjungkirbalikkan dunia. Rahmat ini turun bila makhluk tetap mengikuti jalan Kanjeng Nabi SAW. Maka dianjurkan bersholawat yang salah satunya berguna untuk menolak adzab.

2. Nabiyyut Taubah atau Nabi yang mengajak dan mengajarkan cara bertaubat dan meminta ampun pada Gusti Allah. Dan beliau adalah manusia tidak pernah lupa bertaubat dengan beristighfar 70 kali atau 100 kali atau lebih dalam sehari, padahal beliau makshum. Maka Kanjeng Nabi disebut Imamnya para pencari taubat (Imamut tawabiin).

3. Al Muqaffi atau Al Muqoffa, makna pertama, Nabi yang datang mengikuti jejak dan metode para Nabi dan orang sholeh terdahulu. Yaitu dalam hal tauhid (pokok akidah) dan akhlak yang mulia. Bukan dalam hal syariat yg spesifik atau cabang (furu’).

Gusti Allah dawuh

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ۖ فَبِهُدَاهُمُ اقْتَدِهْ

“Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Gusti Allah, maka ikutilah petunjuk mereka” (Al An’am 90)

Makna kedua, Nabi yang menjadi penerus perjuangan para Nabi, sekaligus Nabi yang menjadi akhir risalah.

Gusti Allah dawuh

ثُمَّ قَفَّيْنَا عَلَىٰ آثَارِهِمْ بِرُسُلِنَا

“Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rosul-rosul Kami” (Al Hadiid 27)

4. Nabiyyul Malahim, jamak dari malhamah atau perang. Yang bermakna Nabi yang mengalami beberapa peperangan dan Nabi yang memimpin beberapa peperangan. Ada 72 kali perperangan terjadi semasa Kanjeng Nabi SAW hidup, 28 kali di antaranya dipimpin langsung oleh beliau SAW.

5. Dalam hadits ini, menghimpun 2 sifat mulia Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang bertolak belakang. Selain punya sifat lembut dan toleran, Kanjeng Nabi juga punya sifat keberanian dan ketegasan. Maka ini jadi isyarat bahwa dalam diri Kanjeng Nabi Muhammad SAW, terkumpul semua sifat2 mulia dalam diri manusia. Semua sifat itu pun berdasarkan sifat rohmah.

Dawuh Gusti Allah

مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ

“Muhammad, sang utusan Gusti Allah dan sahabat-sahabat yang bersamanya adalah umat yang sangat tegas dengan segala bentuk matinya akal sehat, namun sejatinya mereka semua adalah orang-orang yang welas asih”

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *