Awal nubuwah Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Dan kebetulan di Arbain Fi Ushuliddin, kita lagi mbahas Bab Nubuwah. Jadi sudah selayaknya kita mengenal lebih jauh seputar nubuwah-nubuwah para Nabi.
Gusti Allah dawuh
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang bathil” (Al Baqoroh 185)
Dalam tafsir Baghowi, ada hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidina Abu Dzar Al Ghifari RA. Bahwa Kanjeng Nabi Muhammad SAW dawuh, Shuhuf Nabi Ibrahim AS diturunkan dalam tempo 3 malam Ramadhan dan diriwayatkan di awal malam Ramadhan. Taurot diturunkan kepada Nabi Musa AS dalam tempo 6 malam Bulan Ramadhan. Dan diturunkan Injil kepada Nabi Isa AS dalam tempo 13 malam Bulan Ramadhan. Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS dalam tempo 18 malam Bulan Ramadhan. Dan diturunkan Al Qur’an kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW dalam tempo 24 malam Ramadhan. Lalu tidak ada lagi kelanjutan turunnya wahyu.
Hadits ini jadi dasar yang membenarkan pendapat bahwa Al Qur’an diturunkan langsung sekaligus dalam satu Bulan Ramadhan. Namun dalam Tafsir Baghowi tersebut, juga disebutkan ada yang berpendapat bahwa Bulan Ramadhan adalah waktu ketika para Nabi ditunjukkan atau dibeberkan oleh Malaikat Jibril apa yang akan diturunkan kepada para Nabi. Lalu Gusti Allah menurunkan apa yang Dia kehendaki, menghukumi apa yang Dia kehendaki, menetapkan apa yang Dia kehendaki, menghapus apa yang Dia kehendaki.
Jadi, Bulan Ramadhan ini bisa dikatakan bulan ulang tahunnya Al Qur’an dan semua kitabullah.
Mugi manfaat.
No responses yet