Jama’ah : “Jo jujur saja sampai sekarang aku masih belum benar-benar paham konsep pahala dan dosa. Bukankah semua amal itu sudah ditakdirkan Allah. Kalau Allah berkehendak semua sujud pada Nya kan bisa saja. Tapi anehnya kenapa harus ada yang ditakdirkan jadi penjahat.”

Paijo :”Akang mau jawaban pendek apa jawaban panjang”

Jama’ah : “Yang pendek saja Jo, lain kali kalau masih belum paham aku minta penjelasan yang panjang lebar.”

Paijo : “Kehendak Tuhan itu bebas dari intervensi siapapun. Jadi ya suka-suka Dia mau bikin apa dan bagaimana dengan mahluk Nya. Namanya juga Tuhan yang Maha Segalanya.” 

Jama’ah : “Iya juga sich, tapi ya masak segitunya Jo Tuhan. Kok terkesan kejam kepada mereka yang ditakdirkan jadi ahli neraka.”

Paijo : “Lha cara  sampeyan sendiri bersikap  pada anak-anak sampeyan saja berbeda perlakuan satu dengan yang lain. Masak Tuhan harus nurut sampeyan?”

Jama’ah : “He he he iya juga ya Jo, tapi gimana ya Jo aku kok tetap tidak nyaman.”

Paijo : “Anggap saja sampeyan wakil tuhan terus nyuruh anak-anak sampeyan dengan tugas berbeda. Pasti akan ada yang merasa diperlakukan tidak adil. Padahal perasaan sampeyan sudah adil. Perasaan manusiawi itulah yang membuat sampeyan bingung. Coba kita belajar ridho atas segala takdir Nya. Insyaallah kita bisa lebih mengontrol perasaan tersebut. Pahala dan dosa juga mahluq Allah kang.” 

Jama’ah : “Iya Jo, tapi entahlah” . #SeriPaijo

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *