Beliau adalah Pangeran Penghulu Nata Agama Palembang terakhir yang setelahnya berganti istilah gelar jabatan pengulon ini menjadi Hoofd Penghulu (Penghulu Kepala). Pengulon yang diketuai Pangeran Penghulu Nata Agama adalah sebuah lembaga kepenghuluan yg berfungsi mewakili sultan dalam memimpin tugas-tugas keagamaan di masa Kesultanan Palembang Darussalam. Dalam th 1905, atas keputusan dari Snouck Hurgronje, jabatan Pangeran Penghulu Nata Agama dirobah menjadi Hoofd Penghulu. Raden Mustofa menduduki jabatan Pangeran Penghulu Nata Agama menggantikan pendahulunya Pangeran Penghulu Nata Agama Kgs.Demang Suro Nandito Akil (1887-1894) yang pensiun. Sebelumnya ia juga menjabat sebagai Demang Polisi.
Raden Mustofa bernama lengkap Raden Temenggung Wiro Menggalo Mustofa bin R. Kamuddin bin R.Muhammad bin R.M. Toyib bin Pangeran Nato Wikramo bin R.Bomo bin Pangeran Purba Negara Usman bin Pangeran Mangkubumi Nembing Kapal.
Bangsawan Palembang ini ia dilahirkan oleh ibunya R.A. Salimah sekitar th 1830an di guguk Kapuran, kampung kawasan lingkungan Masjid Agung, tinggal dalam rumah Limas besar di tepi Sungai Kapuran. Dasar-dasar pendidikan agama diberikan oleh ayahnya sendiri, dan berguru kepada ulama besar Palembang waktu itu seperti: Kgs. H.A.Malik bin Datuk Akib, Sayid Hasyir, Syekh Abdullah bin Makruf, dll. Selanjutnya ia mendapat posisi dan jabatan penting di Palembang, diantaranya:
– Demang Polisi
– Pangeran Penghulu Nata Agama Palembang
– Penasehat Landraat
– Pengurus Masjid Agung
– Guru Agama
– Tokoh Pemuka masyarakat.
– dll.
Dalam tugasnya menjabat Pangeran Penghulu Nata Agama, ia dibantu oleh staffnya 4 anggota Khatib Penghulu, yakni: Sayid Abdurrahman, Kgs.H. Abdul Karim, R. Ong, dan Kgs. Kosim, serta beberapa personil bawahan lainnya.
Dalam tahun 1897, ia pernah melakukan perluasan pertama pada bangunan Masjid Agung Palembang, dengan biaya menjalankan wakaf kaum muslimin.
Sampai akhir hayatnya setidaknya ia menikah dengan empat orang isteri, isteri tertua ialah Kenita Zainur Embok Temenggung Wira Negara. Dari perkawinan ini ia memperoleh 13 putera-puteri.
Pangeran Penghulu Nata Agama Mustofa wafat pada hari Ahad, 19 Ramadhan 1322H bersamaan 27 Nopember 1904, dimakamkan di Candi Walang.
alfatihah…
Plg,3-3-2021
No responses yet