Categories:

Oleh : Muhammad Fajar Setiawan dan Rayhan Rasendriya Jayaprana (Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Mahasiswa)

Komunikasi adalah kunci utama untuk menjaga keharmonisan dalam keluarga, persahabatan,
ataupun masyarakat. Komunikasi membangun jembatan pemahaman, menghubungkan hati
dan pikiran, sehingga kita dapat saling memahami dengan lebih baik. Disisi lain komunikasi
juga kuat akan adanya empati, dimana setiap anggota keluarga mampu merasakan dan
memahami perasaan orang lain.
Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Secara
sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampai pesan dan orang
yang menerima pesan. Apabila kita berkomunikasi (to communicate) ini berarti bahwa kita
berada dalam keadaan berusaha untuk menimbulkan kesamaan (Suwardi, 2005:13).
Menurut Duvall dan Logan (1986:26) Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan
budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap
anggota keluarga
Keluarga sakinah terdiri atas dua suku kata, yakni kata Keluarga dan kata Sakinah. Kata
Keluarga berasal dari bahasa sansekerta, kula yang artinya famili dan warga yang artinya
anggota. Kata Sakinah berasal dari kata Arab, yang berarti ketenangan hati atau kehebatan
dan sering ditafsirkan dengan bahagia dan sejahtera.
Keluarga sakinah adalah suatu hubungan keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan
yang sah, mendapat ridha dari Allah SWT, dan mampu menumbuhkan rasa kasih sayang pada
anggota keluarganya sehingga bisa saling memberikan rasa aman, tentram, damai dan
bahagia dalam mewujudkan tercapainya kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Dalam sebuah keluarga ada 8 fungsi keluarga, yaitu:

  1. Fungsi Keagamaan
  2. Fungsi Sosial Budaya
  3. Fungsi Cinta Kasih
  4. Fungsi Melindungi
  5. Fungsi Reproduksi
  6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
  7. Fungsi Ekonomi
  8. Fungsi Pembinaan lingkungan
    Berdasarkan fungsi-fungsi yang telah disebutkan di atas untuk mewujudkan keluarga yang
    sakinah, ada beberapa pembinaan yang harus dilakukan oleh sekeluarga secara menyeluruh,
    terus menerus, dan berkesinambungan. yaitu sebagai berikut:
    ● Pembinaan Kehidupan Beragama: Pembinaan keagamaan ini meliputi pembinaan
    agama bagi ayah dan ibu; pembentukan jiwa agama pada anak-anak; pembinaan
    suasana rumah tangga yang Islami, baik dalam hal peraturan atau tata ruang maupun
    dalam hal bersikap atau bertingkah laku.
    ● Pembinaan Pendidikan: Pembinaan pendidikan meliputi pendidikan formal dan
    informal, baik dengan cara pembiasaan, pemberian teladan(contoh), pencegahan,
    preventif, perbaikan, maupun dengan pemeliharaan.
    ● Pembinaan Ekonomi: Agar ekonomi keluarga selalu stabil maka keluarga tersebut
    harus memiliki perencanaan anggaran rumah tangga secara baik, meningkatkan
    pendapatan keluarga dan etos kerja yang tinggi.
    ● Pembinaan Kesehatan: Seluruh anggota keluarga harus benar-benar menyadari
    faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan keluarga seperti lingkungan, perilaku
    sehat, fasilitas kesehatan dan keturunan.
    ● Pembinaan Hubungan Sosial Intern dan Antar Keluarga: Hubungan sosial akan akan
    terjalin dengan baik dan harmonis jika masing-masing anggota memperhatikan dan
    memperlakukan sesamanya secara manusiawi lengkap dengan pemenuhan
    kebutuhannya dan menghormati serta menghargai segenap kekurangan serta
    kelebihan masing-masing.
    ● Pembinaan Kesadaran Lingkungan: Keluarga dapat memberi pengaruh terhadap
    lingkungan dan sebaliknya lingkungan dapat mempengaruhi keluarga. keluarga harus
    mampu menempatkan diri secara serasi, selaras, dan seimbang serta berperan aktif,
    dan berpartisipasi untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan positif sesuai dengan
    kondisi sosial dan budaya masyarakat.
    Dalam mewujudkan keluarga yang sakinah, salah satu faktor lainnya adalah komunikasi,
    komunikasi yang baik menjadi salah satu faktor penting demi terwujudnya keluarga yang
    sakinah. ada beberapa tips dalam menciptakan komunikasi yang baik dengan keluarga.
    Berikut ini beberapa tips untuk menciptakan komunikasi keluarga yang baik
  9. Meluangkan Waktu Untuk Saling Berbicara
    Sesibuk atau sepadat apapun aktivitas saat di luar rumah bukan berarti ketika kembali ke
    rumah terus mengabaikan keberadaan keluarga. Luangkanlah sedikit waktu untuk berkumpul
    dan saling berbincang dalam formasi lengkap seperti saat akan sarapan, makan malam, atau

menonton televisi. Pastinya setiap anggota keluarga memiliki kisah yang ingin diceritakan
setelah ia berada seharian di luar rumah. Jadi, biarkanlah orang tua dan anak saling
berkomunikasi, saling memandang, saling mendengar, dan saling berbicara satu sama lain.

  1. Menyimpan Gadget saat Kumpul Bersama
    Simpan gadget milikmu saat momen berkumpul dengan keluarga. Kehangatan dalam
    keluarga akan lebih terasa saat benar-benar menikmati momen kebersamaan tanpa diganggu
    oleh sebuah gadget. Karena hal yang paling penting dalam komunikasi adalah kontak mata.
    Biasakanlah setiap berkomunikasi dengan anggota keluarga, tatap matanya maka kamu akan
    melihat segala isi hatinya.
  2. Mengatur Jadwal Family Time
    Mengatur quality time bareng keluarga juga nggak kalah pentingnya, dimana kita bisa
    bareng-bareng menikmati indahnya sebuah tempat yang kita kunjungi dengan keluarga kita,
    dan disitulah kita bisa untuk melepaskan kepenatan setelah menjalani hari hari yang sibuk itu.
  3. Saling Memberikan Perhatian
    Sudah seharusnya sebagai satu bagian keluarga harus mempunyai rasa sayang dan perhatian.
    Orang tua menyayangi anak-anaknya, demikian pula anak-anak menyayangi orang tuanya.
    Bentuk perhatian dapat ditunjukkan dengan hal-hal yang paling sederhana. Seorang ibu
    misalnya, bisa menunjukkan perhatian dengan membuatkan bekal makanan untuk dibawa ke
    sekolah anak. Ayah memberikan bentuk perhatian dengan cara mengajari anak-anak belajar.
  4. Bijak dalam Menghadapi Permasalahan
    Cara membangun keluarga harmonis selanjutnya adalah harus bijak ketika menghadapi
    permasalahan yang ada. Hidup tidak selamanya berjalan mulus begitu saja, karena pasti akan
    ada persoalan dan hambatan yang menghadang. Agar bisa menjaga keluarga tetap harmonis,
    selesaikanlah permasalahan yang ada dengan kepala dingin dan bijak.
  5. Tidak Bersikap Egois dan Emosional
    Ada kalanya seseorang merasakan tekanan emosi yang luar biasa sehingga di luar kendali dan
    marah besar. Hindarilah bersikap emosional kepada keluarga, terutama ketika marah. Jangan
    sampai bersikap atau berkata yang melukai hati ketika marah. Selain itu, hindarilah pula sifat
    egois, karena keegoisan tidak akan membawa hal baik termasuk untuk diri sendiri. Tidak
    apa-apa sesekali bersikap mengalah, karena mengalah tidaklah berarti kalah.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *