Categories:

Oleh: M.Afriandika. Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Muhammadiyah prof Dr Hamka

   Dalam transportasi di Indonesiaangkutankota atau biasa disingkat angkot adalah sebuah transportasi umum jenis taksi bersama dengan rute yang sudah ditentukan. Tidak seperti bus yang mempunyai halte bus sebagai tempat perhentian yang sudah ditentukan, angkutan kota dapat berhenti untuk menaikkan atau menurunkan penumpang di mana sajaselain itu ada angkutan umum lain yang Bernama Koperasi Angkutan Jakarta yang biasa disebut KOPAJA adalah nama operator yang menyediakan jasa angkutan umum berupa bus sedang di Jakarta, KOPAJA biasanya berkapasitas 25 tempat duduk, namun bus ini sering melebihi kapasitas dari yang seharusnya. Bila dilihat dari sisi keselamatan, Bila dilihat dari sisi keselamatan, kendaraan ini sangat jauh dari aman, di mana segi fisik dari kendaraan ini sangat sudah tidak memadai untuk berjalan, sebagai contoh adalah tidak berfungsinya alat pengukur kecepatan (Speedometer) dan alat kemudi yang cuma seadanya. Kalau dipandang dari sisi pengemudi sering sekali tampak ugal-ugalan di jalan dan tidak memperhatikan rambu-rambu lalu lintas di jalan sehingga sering sekali membahayakan pengguna jalan yang lain. Melihat dari sisi ramah lingkungan, kendaraan ini juga sebagai penghasil polusi yang cukup besar yang diakibatkan oleh mesin yang tidak bekerja secara fit sehingga menghasilkan pembuangan karbon yang cukup berbahaya dari pembakaran tidak sempurna. Transjakarta adalah sistem   transportasi Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Selatan, yang beroperasi sejak tahun 2004 di JakartaIndonesia. Sistem ini didesain berdasarkan sistem TransMilenio di BogotaKolombia. Transjakarta dirancang sebagai moda transportasi massal pendukung aktivitas ibu kota yang sangat padat. Transjakarta merupakan sistem BRT dengan jalur lintasan terpanjang di dunia (230,9 km), serta memiliki 252 halte yang tersebar dalam 14 koridor (rute utama), yang pada awalnya beroperasi dari pukul 05.00–22.00 WIB, dan kini beroperasi selama 24 jam di seluruh koridornya.

Studi Kasus

  Disini saya telah melakukan penelitian pada seorang mantan sopir angkot yang telah berpindah profesi menjadi sopir jaklinko berinisial (D) yang berusia 48 tahun yang Dimana menurut (D) pendapatan yang ia dapat di jaklinko jauh lebih menguntungkan dan memperbaiki perekonomian keluarganya karena gaji yang stabil, tidak seperti saat dia bekerja sebagai sopir angkot yang gajinya harian dan tergantung pendapatan sewa yang dia bawa, beda seperti jaklinko yang gajinya bulanan dan sudah dipastikan nominalnya. Menurut (D) profesi sopir jaklinko jauh lebih santai disbanding menjadi supir angkot, seperti sudah dibuatkan halte di setiap daerah tidak seperti angkot yang berhenti Dimana saja.

    Selain (D) ada narasumber lain yang berinisial (Z) yang mengeluh karena masih menjadi sopir angkot, menurut (Z) angkot sekarang sudah berkurang peminat karena adanya jaklinko dan menurut (z) pekerjaan sopir angkot jauh lebih melelahkan karena harus berhenti di sembarang jalan dan tidak berhenti di tempat semestinya, (z) juga mengeluh tentang pendapatan yang menurut (z) sangat menurun dari sebelum adanya jaklinko ini.

Studi Kasus

   Disini saya juga telah melakukan peneltian terhadap sopir kopaja yang kehilangan pekerjaan karena adanya transjakarta saya melakukan penelitian terhadap narasumber saya yang berinisial (R), umur 58 tahun yang tinggal di daerah dekat dengan terminal kampung rambutan, beliau telah menjadi sopir kopaja dari tahun 2001 sampai tahun 2019. (R) dipecat karena dampak dari transjakarta yang mengambil alih rute kopaja pada tahun 2019 sehingga banyak pengurangan terhadap sopir-sopir kopaja pada pihak kopaja karena berkurangnya masukan dan peminat kopaja karena beralih ke transjakarta yang lebih nyaman dari bus dan tempat menunggunya.

Teori Perubahan Sosial

Teori perubahan sosial ini berpengaruh terhadap kesejahteraan keluarga karena dapat memberikan dampak pada perekoniam mereka, banyak dari sopir angkot yang mengeluh akan kesusahan mencari penumpang karena kalah dengan jaklinko di zaman sekarang, para penumpang lebih memilih menggunakan jaklinko karena jauh lebih nyaman dibandingkan dengan menggunakan angkot, banyak sopir angkot yang berpaling dari sopir angkot menjadi sopir jaklinko karena menurut mereka jauh lebih menguntungkan disaat bekerja menjadi sopir jaklinko dibandingkan menjadi sopir angkot, sedangkan sopir kopaja yang sedang kalangkabut karena kopaja mengalami kerugian besar dikarenakan dampak dari munculnya transjakarta, lain halnya dengan sopir angkot perpindah ke jaklinko, sopir kopaja belum tentu bisa menjadi sopir transjakarta karena tidak memenuhi syarat dari transjakarta perubahan sosial ini bisa berdampak kebaikan dan juga keburukan, dampak baik dari perubahan sosial ini adalah sopir angkot yang pindah ke jaklinko jaub lebih Makmur karena gaji yang stabil sama halnya dengan sopir transjakarta, sedangkan dampak buruk dari perubahan sosial ini adalah sopir-sopir kopaja yang terkena phk yang berdampak pada penurunan perekonomian keluarga mereka, sedangkan sopir kopaja yang masih bekerja pusing dengan penumpang yang kurang karena disebabkan transjakarta yang jauh lebih nyaman dan bersih, keluhan sering kali terdengar dari para sopir angkot dan kopaja karena sepi penumpang yang menyebabkan mereka pulang dengan tangan kosong.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *