Pagi kemarin saya dijapri Mas Arif Afandi mantan  wakil walikota Surabaya  yang juga wartawan perihal tulisan saya terkait video Prof. M Daniel Rosyid (MDR). Selanjutnya pada sorenya saya dikirimi beliau berita anyar statemen Prof MDR bahwa dia pendukung khilafah, bukan mendukung HTI. 

https://www.ngopibareng.id/read/guru-besar-its-daniel-m-rosyid-saya-dukung-khilafah-bukan-hti

Ngeleskah? Formulasi kalimat di bawah ini bisa dijadikan alat “pindai”:

1. Benar, yang MDR dukung adalah khilafah ala HT. Bukan HTI, karena HTI sudah bubar.

2. Para aktivis Hizbut Tahrir termasuk jubirnya  pun kalau ditanya tidak akan bilang bahwa yang didukungnya adalah HTI, tapi mereka akan bilang khilafah. Namun kembalinya tetap ke khilafah ala konstruksi Hizbut Tahrir. Kalau ingin tahu silakan baca buku-buku saya terkait dengan konstruksi dan kritikan terkait dengan khilafah ala Hizbut Tahrir edisi 2019 dan 2020 (lihat foto buku-biku tentang khilafah HT dan buku-buku saya).

3. Sekarang, di era modern ini kelompok mana sich yang terus menyuarakan khilafah global selain Hizbut Tahrir? ISIS juga karena orang Indonesia ada yang baiat ISIS dan dihadiri Munarman. Tapi saya tidak percaya kalau Prof MDR pendukung khilafah ISIS.

4. Kalau melihat video itu, pilihan bahasa MDR lekat dengan apa yang disuarakan oleh orang-orang Hizbut Tahrir. Videonya di bawah ini:

5. Sepengetahuan saya, di era modern yang “memerinci” struktur khilafah adalah Hizbut Tahrir, bahkan rinciannya sudah dimasukkan dalam UUD mereka.Tidak mungkin seorang profesor teknik yang selalu terkait dengan detail masalah malah mau memperjuangkan secara habis-habisan tanpa tahu bagaimana konstruksi khilafah yang mau diperjuangkan.

6. Sejauh ini, yang punya buku panduan penegakan khilafah secara baku hanya Hizbut Tahrir. Tidak mungkin seorang profesor teknik  yang berkecimpung dengan praktek lapangan tidak bertanya bagaimana atau apa panduan untuk menegakkan khilafah.

7. Oh ya, para aktivis Hizbut Tahrir  juga akan mengelak bila ditanya apa yang diperjuangkan adalah khilafah ala HTI. Mereka akan berkata khilafah saja. Namun mereka akan sulit berkelit kalau ditanya bagaimana cara memperjuangkannya? Pasti akan merujuk kepada buku-buku Hizbut Tahrir. Konstruksi khilafahnya juga merujuk ke buku-buku Hizbut Tahrir.

8. Saya penasaran, apa Prof. Daniel sudah menjadi darisin atau hizbiyin atau sama sekali tidak?

9. Catatan merah saya, Prof MDR telah menyinggung tentang elit  Ormas terbesar Indonesia, baca:

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=918205192310239&id=100023623007183. Dia juga terindikasi tidak suka dengan proklamasi 17 Agustus 1945, baca:

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=918746122256146&id=100023623007183

10. Saya percaya Prof MDR orang baik, semoga kembali ke pangkuan NKRI untuk bareng-bareng sesuai kapasitas memperbaiki yang rusak di NKRI, bukan malah mau diajak mereka untuk  merusak NKRI dengan alasan mau diganti dengan khilafah.

***

Foto buku-buku khilafah HT dan dua buku saya edisi 2019 dan 2020.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *