Surabaya, jaringansantri.com.Pengasuh Pesantren Alif Lam Mim, Imam Mawardi mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tuanya yang mengajarkan Al Qur’an dan baca kitab kuning.

Kemudian kepada gurunya yang luar biasa menginspirasi hidupnya, yaitu KH. As’ad Syamsul Arifin dan KH Fawaid Syamsul Arifin.

Hal ini ia sampaikan ketika menerima penghargaan Santri of The Year (SOTY) 2018, kategori Santri Inspiratif bidang Dakwah di Sport Center UIN Sunan Ampel Surabaya.Sejin 29 Oktober 2018.

“Beliau berdua adalah inspirator bagi saya. Saya banyak berguru. Saya berdakwah karena beliau menyuruh berdakwah. Saya mendirikan pesantren juga karena beliau,” katanya.

“Saya bersyukur pernah menjadi santri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iah Situbondo,” imbuh penggemar KH Zainuddin MZ ini.

Imam Mawardi berpesan agar berdakwahlah dengan cinta, jangan berdakwah dengan paksa. “Semua yang berubah karena cinta itu akan selama-lamanya, siapa yang berubah karena paksa itu punya waktu yang terbatas,” katanya.

Indonesia, lanjut Imam, harus tetap Islam Nusantara, Islam yang santun, Islam yang menyejukkan, Islam yang menebar kasih sayang.

“Kita dukung dakwah yang sejuk, bukan dakwah yang penuh hujatan. Karena akan melahirkan kebencian,” pungkas Pengasuh Pondok Pesantren Kota Alif Lam Mim Surabaya ini.

Hadir juga tokoh-tokoh santri dari berbagai kalangan. Mulai dari politisi sampai para kiai dan pengurus Nahdlatul Ulama. Beberapa tokoh yang hadir antara lain
Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar parawansa. Wakil Gubernur terpilih Jawa Timur Emil Dardak, Dahlan Iskan, Rektor UIN Maliki Malang, Ah. Ginanjar Sya’ban (Direktur INC), Zainul Milal


Bizawie, Gubernur Kepri, Bupati Pekalongan. Serta para pengasuh pesantren-pesantren penerima penghargaan.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *