Oleh:Sitti Masyita Fakultas Psikologi,Universitas Muhammadiyah prof.DR.Hamka ‘‘Betapa banyak dari kita yang mencari ketenangan selain pada Allah dan Alqur’an kita berlombalomba menumpahkan rasa galau pada manusia,haus akan validasi hingga tidak jarang kita Caper di dunia nyata dan dunia may,dan menjadikan harta tahta dan cinta sebagai tolak ukur Bahagia” “wahai manusia! Sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Alqur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman (Q.S YUNUS:57) Self-healing merupakan proses penyembuhan luka batin dari masalah psikologis seperti trauma, patah hati, dan masih banyak lagi. Bagi umat islam, cara self-healing terbaik adalah dengan mendekatkan diri pada Allah SWT. Selain dengan cara mendirikan salah tahajud, berdoa, dengan membaca Alquran adalah salah satu cara self-healing. Alquran yang selama ini menjadi pedoman hidup manusia ternyata bisa dijadikan sebagai media self-healing umat muslim ketika dilanda kesedihan, kegalauan, atau butuh ketenangan. Rasa sedih, kesal, senang, takut, rindu, semuanya merupakan sifat manusiawi yang diberikan Allah SWT,” Sosok nabi pernah pula mengalami kesedihan dan ketakutan. Seperti dalam QS 12:84 tentang kisah Nabi Yaqub yang kehilangan anak tercintanya Yusuf. Surat itu menggambarkan suasana hati Yaqub saat itu diliputi kesedihan mendalam.Kisah Nabi Yaqub memberi hikmah suasana hati yang ada di diri manusia merupakan keadaan emosi yang tidak dapat ditolak kehadirannya. Keimanan dalam diri itu yang nantinya akan menolong manusia mendapatkan jalan ke luar. Dari rasa luka batin dalam diri itu yang memunculkan istilah self healing. self healing merupakan proses pemulihan melibatkan kekuatan yang tumbuh dari diri sendiri untuk bangkit dari permasalahan psikologisnya. Ketika sulit konsentrasi, emosi mudah terpantik, lelah tanpa aktivitas berarti, pola makan tidak teratur dan terus-menerus merasa malas untuk berinteraksi dengan orang lain. Maka, dalam kondisi itulah kita perlu melakukan self healing. Beberapa bentuk self healing yang bisa dilakukan adalah beribadah, relaksasi, positive self talk, dan menulis. Selain itu, perlu diimbangi keyakinan kepada Allah SWT kalau segala yang saat ini kita alami merupakan takdir yang terbaik. Muslimah sejati perlu pintar menata hati. Jangan sampai kita terlalu mengikuti mood atau hawa nafsu dalam menjalani kehidupan ini. Contoh yang sering kita temui adalah mudah marah. “Bila kita ingin menyelesaikan masalah yang kita hadapi dengan mudah marah, maka akibatnya malah memperburuk suasana. Oleh sebab itu, jadilah wanita sejati yang pintar dalam menata hati,” kata Sarita.Dan maksud dari Al-Qur’an sebagai penyejuk hati yaitu hati yang penuh dengan kebahagiaan dan kesenangan seperti bumi yang disirami oleh air hujan yang akan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam. Dan perumpamaan Al-Qur’an dalam hati seseorang seperti air hujan yang menghujani bumi. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Tidakkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman supaya hati-hati mereka tunduk ketika berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kepada apa yang turun dari kebenaran dan janganlah mereka menjadi seperti orang-orang yang diberi Al-Kitab sebelum mereka sehingga berlalu masa yang panjang dan hati-hati mereka pun menjadi keras dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. Ketahuilah sesungguhnya Allah menghidupkan bumi setelah matinya dan Kami telah menjelaskan kepada kalian ayat-ayat agar kalian memahami.” (QS. Al-Hadid[57]: 16-17) Kesimpulan: Dari uraian diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa sebaik baiknya penenang dan tempat Pulang adalah Allah SWT. Bahwa hanya dengan mengingat Namanya kita akan tenang. Dialah Allah maha penyayang lagi maha pengasih. Semoga hal hal maksiat bukan lagi tempat kita untuk menumpah ruahkan segala amarah dan kekecewaan dalam hidup Refrensi: Buku “self healing with Qur’an karya Ummu Kalsum(2022) Terimaksih untuk ibu dan ayah yang saya sayangi
No responses yet