Oleh: Ananda Fitria Ramadhanti (Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto)

JARAN KEPANG

Semerbak wangi dupa yang dibakar

Menjadi arti pertunjukan dimulai

Iringan nada jawa membius udara

Mulut sang dukun bergerak cepat menyenandungkan mantranya

Mantra yang diturunkan dari sanubari nenek moyangnya

Mahkluk tuhan berdatangan mencari kawan

Mahkluk tuhan bersuka ria menyambut kebebasan

Sang penari gagah perkasa dengan kudanya

Menggelayutkan selendang yang melingkar dipinggangnya

Menendangkan kakinya layaknya sebilah baja

Bergerak menari dengan keindahan irama jawa

Orang-orang dikerumunan memperhatikan dengan suka

Mantra nenek moyang berlabuh

Satu jiwa hampa meminjam tubuh

Merasuki mereka orang-orang dikerumunan

Merasuki tubuh manusia yang hitam legam tak bertuan

Nenek moyang bersuka cita menikmati tubuh cucunya

Bebas bergerak tak terbatas oleh hampa udara ditanah yang fana

Lecutan cambuk sang dukun memecah ketegangan di kerumunan orang

Layaknya sebuah altarsesembahan

Mereka berlari kesurupan tak pandang arah

Matanya terpejam kulitnya semakin legam

Perutnya kelaparan seperti tak pernah makan

Lidahnya kecut tak pernah berasap

Semakin menjadi semakin menggila

Memakan kaca beling dengan enaknya

Meminta kopi untuk mengenang masa hidupnya

Meminta rokok untuk menghanguskan dosanya

Meminta darah untuk membasuh lukanya

Jaran kepang semakin tegang semakin tak terkendali

Jiwa semakin senang raga semakin menderita

Inilah keanekaragaman orang jawa

Yang kini sudah kehilangan jiwanya

SUARA HATI PAHLAWAN GENERASI

Ananda Fitria Ramadhanti

Pada selembar kertas suci

Tergoreskan keresahan hati

Para pahlawan ujung tombak generasi

Tentang sebuah mimpi ilusi yang kian menepi

Ribuan rintangan menghadang tuk dongkrak kemajuan pendidikan

Daerah terpencil, tertinggal, tapi kan slalu berusaha jadi yang terdepan

Diujung dunia sekalipun

Kau ditempa sepercik pengalaman

Menata kisah pada sekolah yang penuh pengabdian

Kau bak pahlawan pulang dari perang

Mengoreh jaringan yang tak mampu diterjang

Memikul ilmu tuk disalurkan pada anak yang penuh ocehan

Semangat baja tuk kejar asa tak terhingga

Meski dipelosok negri telanjang kaki

Bagai jiwa menyala-nyala tersulut api

Untuk generasi negri

Kami siap mati demi sebuah Mimpi!

TAK TERGAPAI

Ananda Fitria Ramadhanti

Jingga dalam senja yang kian menepi dibatas Cakrawala

Ketika dingin menyelimuti jiwa raga

Bayang-bayang rasa yang bermetafora menembus sukma

Tanpa ku sadari memilikimu adalah sebuah mimpi belaka dan kan selalu terpenjara

Terimakasih sudah memberiku mimpi yang amat membekas dalam jiwa

Meskipun ku dan kau menentang dengan asa

Mengalahkan segala pertikaian rasa di dunia

Tapi perlu kau tau bahwa semua tiada yang sia

Tetaplah menjadi Jingga yang warnai hidup bagaikan senja

Meskipun kau kan tenggelam saat ku mencari warna

Tak apa jika memang terbaik untuk kita

Karna ku tau Tuhan tak akan menakdirkan dua insan yang berbeda.

INDONESIA

Ananda Fitria Ramadhanti

Indonesia

Darahmu mengalir dalam jiwa

Kisahmu menyatu dalam raga

Ragam suku ragam bahasa citra budaya

Tua muda melingkupinya

Padi menari dalam terik mentari

Burung bersiul merdu

gemercik air tenangkan kalbu

pasukan flora tumbuh ceria deru fauna tanda bahagia

Gunung berdiri kuat perkasa biru lautan melintasi cakrawala

cendrawasih nan gemulai mengudara  tersenyum  menatap senja

biru langit berawan putih  lindungi para insan bumi

pesona magis garis budaya sungguh permai tanah Indonesia

PELITA DALAM GULITA

Ananda Fitria Ramadhanti

Tanpa kehadiranmu

Ku takan bisa buka mata

Gulita tentu kan menyatu dalam jiwa

Buta aksara dan angka kan abadi dalam raga

Bongkahan ketidaktauan menjadi penghalang dan perpecahan

Bak bencana yang kian menutup cakrawala dunia yang kian menghadang

Tanpamu

Ku tak kenal arah

Ketakutan keraguan kan menghambat perubahan

Pahlawan tanpa tanda jasa yang kan slalu dibutuhkan

Meski harus diterpa berbagai rintangan

Kau adalah pelita yang kian menuntunku pada sebuah angan

Ku lukiskan dirimu penuh makna

Penyejuk Jiwa dalam kegersangan

Dan saksi bisu dalam sebuah kesuksesan

BIODATA PENULIS

Ananda Fitria Ramadhanti, mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Lahir di Banyumas, 18 Desember 2001. Agama Islam. Hobi menulis, dan menyanyi. Berdomisili di Desa Tambak Sari Kidul Rt 07/03, Kembaran, Banyumas (53182). Instagram: @ananda.afr . Ponsel: anandafitriaramadhanti101@gmail.com

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *