Shalawat ini ditulis oleh salah satu ulama rabbani, Mursyid thariqah al-Khalwatiyyah, pengarang salah satu kitab akidah ahlussunah yang terkenal, Imam Abu Al-Barakat Ahmad Ad-Dardiri Al-Maliki.
Shalawat ini adalah shighat shalawat yang menjadi obat bagi penyakit Zahir maupun bathin. Dibaca 2000 kali, atau minimal sebanyak 450 kali, maka penyakit apapun dengan izin Allah akan sembuh.
Shalawat ini juga dikenal dengan nama shalawat Nur Al-Abshar. Disebutkan dalam kitab Al-Majmu’ kumpulan kalam Habib Ahmad bin Hasan Al-Athas: “suatu hari, ada seseorang lelaki yang sudah melemah penglihatannya mengadu kepada guruku, kemudian guruku mengusap kedua matanya, dan memerintahkannya untuk memperbanyak membaca shalat Nur Al-Abshar.
Habib Ahmad bin Hasan Al-Athas juga bercerita: Habib Muhammad bin Zain Ba ‘Abud bercerita kepadaku: “suatu waktu, penglihatanku menghilang, kemudian aku mengadu kepada Habib Shalih bin Abdullah al-Attas, kemudian ia mengusap kedua mataku, dan memerintahkan aku untuk membaca shalawat Nur Al-Abshar sebanyak 300 kali, setelah aku melakukannya, penglihatanku kembali seperti semula”.
Dilain tempat, Syekh Ahmad bin Al-Ma’mun mengkisahkan: “saya diijazahkan oleh guru saya Sayyidi Abu al-‘Abbas Ahmad bin al-Arabi shalawat ini, dan beliau menganjurkan untuk dibaca sebanyak 315 kali yang memberikan manfaat untuk mencegah penyakit hati.
Ketika saya terima ijazahnya, beliau menjelaskan bahwa shalawat ini dapat menyembuhkan penyakit hati baik yang medis ataupun non medis”.
Syekh Abdullah Junun menyebutkan dalam komentar nya atas kitab al-Muwattha’ bahwa orang yang senantiasa membaca shalawat ini maka ia akan aman dari paparan wabah.
Testimoni yang sama juga diberikan oleh Syekh Wahbah Zuhaili, ketika beliau ditanya oleh seseorang; apakah membaca shalawat dapat membantu penyembuhan dengan izin Allah?. Beliau menjawabnya dengan membaca shalawat Thib Al-Qulub tersebut.
Sebagian ulama mengatakan untuk mendapatkan efek yang bagus, maka sebaiknya dia membaca shalawat ini setiap hari; 100 kali setelah shalat subuh dan 100 kali setelah shalat ashar. Dengan izin Allah penyakit yang ada pada hati akan disembuhkan, dan penyakit yang lainnya.
Sebagian orang menganggap shalawat ini mengandung bentuk syirik kepada Allah. Karena shalawat ini meminta kesehatan kepada Rasulullah bukan kepada Allah.
Pehamanan mereka ini dipastikan salah alamat, karena yang dimaksud bukan Rasulullah yang memberikan kesehatan, tapi Rasulullah yang menjadi wasilah dan perantara untuk mendapatkan kesehatan tersebut.
Shalawat ini berisi tentang tawassul atau menjadikan Rasulullah perantara, adapaun tawassul itu sendiri tidak syirik. Bahkan orang yang mengingkari tawassul hanya menganggap itu bid’ah, bukan syirik. Sedangkan bid’ah dan syirik merupakan 2 kalimat yang sangat berbeda arti dan dampaknya.
Berikut shalawat nya:
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا . وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا . وَنُوْرِ اْلأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا . وَقُوْتِ اْلأَرْوَاحِ وَغِذَائِهَا . وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ .
Ringkasan dari:
https://m-almored.blogspot.com/2017/07/blog-post_55.html?m=1
No responses yet