Suatu pagi, saya dikirimi artikel yang berjudul “Maritime Port Malacca: based on China Sources” yang ditulis oleh Isa Ma seorang pengajar di Department of East Asian Studies, University of Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia.
Halaman demi halaman artikel itu saya baca, Malaka sebagai kota pelabuhan maritim dalam perdagangan antara China dan seluruh dunia. Hal yang menarik dari artikel ini adalah Kaisar Yong Le Dinasti Ming yang meminta Parameswara untuk menjadi Muslim ketika menerima Malaka sebagai negara seignior Dinasti Ming. Sekembalinya dari China Parameswara memeluk Islam dan berganti mana menjadi Iskandar Shah.
Hal ini menjadi pertanyaan, kenapa Kaisar Yong Le meminta Parameswara untuk memeluk Islam? Apakah Kaisar Yong Le seorang muslim?
Lebih lanjut, Kerajaan Malaka adalah negara Muslim pertama yang menerima bantuan militer dan keuangan dari Kekaisaran Ming. Hubungan ramah yang luar biasa antara kekaisaran Ming dan keluarga Kerajaan Malaka bukan semata-mata hasil diplomasi politik-militer dari pihak-pihak terkait. Tetapi sebagai persaudaraan dalam Islam yang menciptakan persahabatan secara intim yang tidak ada antara Kekaisaran Ming dan kerajaan Budha di Asia Tenggara dan ini menjelaskan bahwa Kaisar Ming memang seorang Muslim.
Hal ini menarik untuk ditelusuri sumber-sumber yang ada agar bisa membuktikan kebenarannya. Sayangnya, dalam tulisannya Isa Ma tidak mencantumkan referensi (sumber) yang mengatakan hal di atas. Meskipun sebenernya sumbernya ada. Memang Kaisar Yong Le menyerukan pembangunan dan perbaikan masjid-masjid selama masa pemerintahannya. Dua masjid dibangun olehnya, di Nanjing (Jingjue Si) dan Xi’an (Huajue Xiangbai Si), sampai searang kedua masjid ini masih berdiri.
Soal Malaka sebagai kota maritim tidak perlu diragukan lagi. Tetapi soal Sultan Iskandar Shah masuk Islam karena kaisar Yong Le perlu dicari sumber-sumber yang mendukung. Apakah dalam Sulalatus Salatin (سلالة السلاطين) dijelaskan atau tidak hal ini. Karena saya Belem baca naskah Sulalatus Salatin. Meskipun sudah banyak yang meneliti naskah ini. Perlu banyak belajar kepada para filolog hebat saat ini
Soal keislaman Yong Le juga perlu digali lagi untuk dibuktikan kebenarannya bukan hanya ansumsi saja.
Sekian.
Southwest University.
Ket gambar: Emperor Chengzu of the Ming Dynasty, hanging scroll, ink and color on silk, 220 x 150 cm. Located at the National Palace Museum, Taibei. Chengzu is commonly called the Yongle Emperor. This picture shows him sitting in the ‘Dragon’ chair.
No responses yet