Hari itu dimana saya lagi berziarah ke makam keluarga leluhurku, lambat laun selang beberapa menit datanglah yang menghampiri seorang santri, dengan menawarkan dirinya untuk membersihkan komplek kuburan itu, maka dengan piawai orang itu (Muhammad Rifki Fauzan), membersihkan satu persatu sampah (ranting, dedaunan, dan rumput), sehingga bersihlah komplek itu dengan membutuhkan satu jam lebih.
Selang beberapa menit datang lagi menghampiri sambil menyapa, A hayu masak sigana raos (A ayo masak kayanya enak), ayo kalau mau masak mah siap. Panjang cerita ketika sudah selesai berikut makan nasi liwet, Muhammad Farhan mengajak saya untuk membongkar peti yang berisikan sederet kitab-kitab peninggalan kakenya yaitu kiayi Abidin Hambali Alm, beliau merupakan sesok ulama yang alim yang dihormati di kampungnya (Cipanengah Kec. Bojonggenteng), beliau juga merupakan pencetus berdirinya lembaga Al-atiqiyah, sekaligus keluarga dari pendiri al-Atiqiyah (Kiayi Haji Zaenul Falah)
Tak lama dari itu saya bergegas pergi menuju rumahnya dengan harapan menemukan kitab-kitab peninggalan kakeknya yang saya cari. Selama kurang lebih lima menit saya tiba di rumahnya dan langsung mengeksekusi lemari yang berisi kitab-kitab. Sebelumnya saya minta ijin dulu kepada Uwa Iroh istri dari mendiang Kaiayi Abidin Hambali, dengan ramah serta senang beliau mempersilahkan. Seraya beliau berkata mangga habib ari bade milarian kitab mah, kamari oge Kiayi Ae Daeroji ke sini mencari kitab, malahmah Uwa mah bungah kacida, muga we nya ganjarana dugi ka Uwa Abidin (silahkan habib kalau mau cari kitab, kemarin juga kiyi ae datang kesini mencari kitab mudab-mudahan pahalanya sampai ke Uwa Abidin).
Tak lama kemudian saya menemukan kitab yang hendak saya cari yaitu, mengenai kitab karangan ulama besar Sukabumi, tepatnya di Babakan Kaum Cicurug, yang orang-orang panggil dengan sebutan Mama Bintang (Kiayi Haji Raden Hasan Basri bin Kiayi Haji Raden Abdullah bin Sumapraja). Alhamdulillah kitab tersebut tersimpan rapih dan sangat terjaga sepeninggal Kiayi Abidin. Dengan senang hati saya berucap terimakasih kepada Wa Iroh yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mencari kitab-kitab peninggalan suaminya tersebut. Dan pada akhirnya setelah saya buka jilidnya disana tertukiskan dalam halaman pertama ada sebuah coretan yang bertiskan wakaf kitab dari Almarhum Kiayi Haji Raden Muhsin Baedowi bin Kiayi Haji Raden Hasan Basri Pesantren Al-Hasaniyah Babakan Cicurug.
Tak lama kemudian Wa Iroh bilang atos kengeng kitab teh? (sudah dapat belum kitabnya?), alhamdulillah sudah dapat terimakasih ya wa mudah-mudahan kitab ini bermanfaat dan mudah mudahan pahalanya sampai ke Wa Abidin. Amin ya allah
Kitab kuning merupakan literasi yang tidak akan pernah padam dikalangan santri yang berisi tema-tema keislaman dari berbagai disiplin keilmuan yang dipelajari di pesantren, akan tetapi sangat sedikit di antara mereka yang tahu sejarah “kitab Kuning” maka tulisan ini hadir bermaksud untuk menyegarkan pemahaman yang sudah lama tentang sejarah dan geonologinya.
Salah satu dari sekian karya terpenting yang dijadikan rujukan masa silam adalah kitab ”Lubabi al-Hadis”. Kitab tersebut adalah karangan Seorang ulama besar Jalaluddin as-Suyuthi gelar lengkapnya Abdurrahman bin Kamaluddin Abu Bakr bin Muhammad bin Sabiquddin, Jalaluddin al-Misri as-Suyuthi asy-Syafi’i al-Asy’ari (w 911 H); adalah seorang ulama dan cendekiawan muslim yang hidup pada abad ke 15 di Kairo, Mesir. Yang berisi kajian ilmu hadist madzhab Syafi’i.
Di kemudian hari, dengan rentan waktu yang sangat lama kitab “Lubabi al-Hadist” sendiri di sarahi dengan menggunakan bahasa arab yang berjudul kitab ” Tanqîh al-Qaul al-Hatsîts syarah Lubâb al-Hadîts” oleh Syaikh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani, madzhab Syafi’i (w 1314 H). adalah seorang ulama nusantara bertaraf internasional yang menjadi imam masjidil haram, Karena kemasyhurannya beliau dijuluki Sayyid Ulama Hijaz (Pemimpin Ulama Hijaz), al-Imam al-Muhaqqin wa al-Fahhamah al-Mudaqqiq (Imam yang mempuni ilmunya), dan masih banyak lagi gelar yang disandarkan kepada beliau. Dan beliau juga dikenal seorang ulama spesialis dibidang anotasi (syarah kitab kuning) yang hidup pada abad ke 19 M.
Kemudian hari, kitab “Lubabi al-Hadist” karya Syaikh Jalaluddin as-Suyuthi di sarahi dengan menggunakan bahasa melayu (kitab sarah melayu pertama) yang berjudul kitab”Jauhar Al-Mauhub wa Munabbihat Al-Qulub” yang diselesaikan di Mekkah pada malam selasa, 2 Jumadil Awal 1306 H/188M. oleh Syekh Wan Ali bin Abdur Rahman Kutan al-Kalantani, madzhab Syafi’i (w 1913 H) adalah seorang ulama besar dari Asia tenggara yang pernah menjadi Imam di Masjidil Haram madzhab Syafi’i yang hidup pada abad ke 20 M.
Setelah itu pada masih pada abad ke 20 M, seorang ulama Sunda asal Cicurug Sukabumi (Babakan Kaum), yaitu Kiayi Haji Raden Hasan Basri bin Kiayi Haji Raden Abdullah (w. 1948), menerjemahkan “kitab Lubabi al-Hadist ” karya Syaikh Jalaluddin as-Suyuthi ini ke dalam bahasa Sunda. Terjemahan Kiayi Haji Raden Hasan Basri bin Kiayi Haji Raden Abdullah ini berjudul ” Talhisu al-Qauli al-hasis fi Tarjamati Lubabi al_Hadisi”. Dalam kitab ini ini tidak ada keterangan mengenai kapan selesai menerjemahkan kitab “Lubabi al-Hadist”, dan tidak ada pula kapan tahun cetaknya, hanya ada keterangan bahwasannya kitab ini dicetak oleh beberapa kali di cetak oleh percetakan yang berbeda beda diantaranya adalah percetakan Haramain, Jiddah, dan percetakan Singapura, dan bahkan kitab ini juga pernah di cetak dipercetakan Bungkul Indah Surabaya, dalam format cetak batu (litography). Kesemuanya diberi sakal dengan menggunakan bahasa Bahasa Sunda aksara Arab (Pegon).
اما بعد : فهذه ترجمة( لباب الحديث ) للشيخ العلامة الفهامة جلال الدين السيوطى ابن العلامة كما ل الدين تغمده الله برحمته، واسكنه فسيح جنته، وسميتها: تلخيص القول الحثيث فى ترجمة لباب الحديث
انفون سعكس انو كا جرتا مك اى كتاب يائيت ترجمحنا كتاب لباب الحديث توان كور انو سئر علمنا جع سئر ففهمن ننا جلال الدين السيوطى فترنا شبخ كمال الدرن مكا٢ الله عالفوتن كا ايت توان شيخ جلال الدين السيوطى كو رحمة نا لله جع مكا ايت توان شيخ جلال الدبن السيوطى دفرنتهكن كو الله د شركا انو كجد للكاناجع دعرنن كو جسم كوريع محمد حسن بصرى بن عبدالله اى ترجمه تلخيص القول الحثيث فى ترجمة لبا ب الحديث
(Ammâ ba’du. Sesudah yang telah disebutkan maka ini kitab adalah terjemahna kitab Lubabi al-Hadist karangan tuan guru yang banyak ilmunya dan banyak pemahamannya Jalaludin as-Suyuti putranya Kamaludin semoga Allah menyertai tuan syaikh rahmatnya Allah dan semoga tuan syaikh ditempatkan di surga yang sangat besar. Dan di berinama sama saya Muhammad Hasan Basri bin Abdullah ini terjemah Talhisu al-Qauli al-hasis fi Tarjamati Lubabi al_Hadisi)
والله اسئال ان يجعله خالصا لوجهه الكرىم، وسببا للفوز بجنات النعيم، وان يختم لجامعه بخير امين.
جع كؤل يهنكن كا الله عز وجل موكا٢ اى ترجمه ددمال برسه اخلص سمتا٢ كرن دات الله انو مها مليا، جع موكا دى جدكين سبب بكيا انتوع كذى كلون سركا تمفت كا نعمتن جع موكا الله نعتوعن كا انو عمفلكن اى كتاب ترجمه كلون حسن الخاتمح موت نتفن ايمان اسلام امين امين امين.
(Dan saya meminta kepada Allah SWT semoga ini terjemah dibuat denga bersih dan ikhlas semata-mata karena dzat Allah yang maha mulya, dan semoga di jadikan sebab bahgia beruntung yang sangat besar dengan surga tempat kanikmatan dan semoga allah mengakhiri kepad orang yang mengumpulka ini kitab tarjamah dengan husnul khatimah mati dalam keadan iman dan islam).
Sukabumi 4-10-2020
No responses yet