Dalam sebuah Hadis disabdakan, pemerintahan dan masyarakat yang kuat dan baik, bila disangga tiga pilar yang kuat yakni berpadunya Ulama, Umara dan Saudagar (pedagang). Namun tentu saja bukan sembarang Ulama, Umara dan Saudagar, melainkan ulama yang betul-betul alim, saleh dan penuh kearifan. Bukan ulama yang lupa misinya untuk beramar ma’ruf nahi nunkar dengan cara-cara yang ramah, santun dan penuh kebijaksanaan. Dia ketika berkawan dengan Umara tidak lupa misinya untuk bernasehat agar berlaku adil, kasih sayang dan menyejahterakan rakyat. Dia bukan tipe ulama yang diam saja melihat kemaksiatan dan kemelaratan. Dia tak terpengaruh jabatan dan imbalan kekayaan sehingga ia ikut kaya dan berkedudukan. Sebaliknya juga, ia tidak beroposisi, selalu menghujat pemerintah bahkan menyebarkan fitnah, hoax, bullying, saracen dan ujaran kebencian. Ketika berkawan dengan Saudagar, dia tidak hendak memperkaya diri, melainkan menasehatinya agar berlaku dermawan, tidak pelit dan suka menimbun serta memonopoli. Dinasehatkannya bahwa pada hakikatnya harta dan kekayaan itu milik Allah, di dalam kekayaannya ada hak orang lain yang mesti ditasharrufkan kepada yang berhak menerimanya, entah via zakat, sadaqah, wakaf, infaq, hibah, hadiah dan lain-lain.
Dengan relasi di atas Ulama betul-betul menjalankan visi, missi dan tugas kenabiannya dengan baik hingga Umara menjadi sosok pemimpin yang adil. Demikian juga, Saudagar menjadi sosok pedagang yang dermawan. Sinergi yang baik Ulama yang arif, Umara yang adil dan Saudagar yang dermawan akan menjamin sebuah negeri menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, gemah ripah loh jinawi, aman, damai dan sentosa.
Kami bertiga, bukanlah refresentasi tiga pilar kuat itu. Aku masih belum bisa disebut sebagai Ulama meskipun sudah sebagai salah satu pengurus MUI dan PWNU Kal-Sel. Demikian juga, Zulfaisal Putera sudah bisa mewakili Umara tapi masih belum optimal karena memang salah seorang birokrat Pemkot Banjarmasin saja belum sebagai pimpinan tertinggi. Gusti Ardiansyah, sudah pantas sebagai Saudagar, tapi belum Saudagar Besar, hanya Saudagar Limau belum naik ke tingkat konglomerat. Bisa dikatakan, Aku, Zulfaisal Putera dan Gusti Ardiansyah hanya berangan-angan menjadi tiga pilar kekuatan berbangsa dan bernegara. Semoga angan-angan ini menjadi doa, siapa tau suatu saat akan menjadi nyata. Amin.
No responses yet