Mengetahui dan memahami bahwa ada makhluk lain dari unsur api yang tidak kasat mata (gaib) yakni Jin dan sebangsanya yang menghuni bumi ini bersama-sama manusia. Kita disuruh berkasih sayang kepada semua yang ada di muka bumi, termasuk bangsa jin. Antara lain dengan tidak kencing di tanah yang berlubang  yang kebanyakan dihuni oleh kaum jin, serta dilarang beristinja’ dengan tulang, karena menjadi makanan jin.

Manusia adalah makhluk yang paling mulia dan diberikan banyak kelebihan oleh ALLAH yang tidak diberikan kepada makhluk lainnya (Q.S.al-Isra’: 70). Karena itu tidak pantas manusia tunduk dan merasa takut kepada jin dan sebangsanya.

Sesungguhnya tipu daya setan/jin itu lemah (Q.S.An-Nisa’ : 76). Justeru manusia  yang beriman, bertaqwa dan ikhlas sajalah yang paling kuat dan mulia serta tidak bisa dikalahkan atau ditundukkan oleh setan/jin (Q.S.al-A’raf :27)

Setan itu tidak lebih hanya sekedar : 

MINDZILU HADZIHID DAAR (   مِنْذِيْلُ هٰذِهِ الدَّارِ )

“Selampe/lap rumah kita” yang sangat remeh, hina dan tidak berharga sama sekali.

Setan/jin itu pernah disuruh sujud oleh ALLAH SWT kepada Nabi Adam a.s (Q.S.al-Baqarah : 34). Hal itu menunjukkan bahwa derajat keilmuan dan ketaqwaan manusia lebih tinggi daripada jin/setan.

Kita diberi banyak rahasia do’a untuk menundukkan bangsa jin/setan atau agar selamat dari gangguan/godaan mereka.

Diantara do’a-do’a agar kita terhindar dari gangguan setan/jin adalah dengan membaca Ayat Kursi, Qulhu, Al-Falaq dan An-Naas, 3 ayat terakhir surat al-Baqarah, juga dzikir-dzikir berikut :

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (×٣)

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat ALLAH yang sempurna dari kejahatan makhluk yang Ia ciptakan.”

بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِى الْأَرْضِ وَ لاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ(×٣). 

 “Dengan menyebut nama ALLAH  yang dengan perlindungan namaNya,tidak ada sesuatu pun yang ada di langit dan di bumi yang bisa membahayakan (kita). Dan Dia MahaMendengar lagi Maha Mengetahui.”

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَ عِقَابِهِ وَ مِنْ شَرِّ عِبَادِهِ وَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَ اَنْ يَحْضُرُوْنَ (×٣)

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat ALLAH yang sempurna dari amarah dan siksaNya, serta dari kejahatan hamba-hambaNya dan godaan ssetan  dan dari kehadiran mereka.”

Kalau kita sudah masuk dalam  benteng perlindungan ALLAH, maka tidak ada satupun makhluq yang bisa menembusnya. (Q.S.al-Isra’ : 45, al-A’raf : 200-2001).

Barangsiapa yang takut kepada ALLAH, maka semua makluq akan segan dan hormat kepadanya. Sebaliknya barangsiapa yang takut kepada makhluq, maka semua makhluq akan berani kepadanya.

Gus Amak, atau K.H. Allama Alauddin ashiddiqi,M.Pd.I, Pendiri Jam’iyyah Ruqyah Aswaja(JRA) pernah memberi resep agar kita tidak takut jin/setan yaitu dengan membayangkan wajah setan/jin itu seperti Doraemon, Donal Bebek, dan semcamnya; bukan yang seram-seram dan  menakutkan.

Jangan memberi predikat atau anggapan yang bombastis terhadap jin, seperti menganggap jin bisa mencelakan atau mematikan manusia. Padahal tanpa izin ALLAH, itu semua mustahil terjadi.

Ingat makna  kalimat Hauqolah (LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH) yaitu tidak ada makhluk apapun yang memiliki daya dan upaya untuk memberi maupun menolak manfaat atau madharat tanpa izin dari ALLAH Ta’ala.

Jangan suka menonton film atau tayangan horor, sehingga  bisa mebuat seseorang bertambah takut dan terbayang-bayang selalu bentuk jin/setan yang sesungguhnya itu hanya khayalan atau buatan imajinasi sutradara semata, tidak sama dengan aslinya.

Ketahuilah bahwasanya bangsa jin itu takut kepada manusia, sebagaimana manusia takut kepada jin. Sebagaimana dikatakan oleh Imam Mujahid R.A.:

اِنَّهُمْ يَهَابُوْنَكُمْ كَمَا تَهَابُوْنَهُمْ

“Sesungguhnya bangsa jin itu takut kepada kalian (manusia), seperti halnya kalian takut kepada mereka.” (bangsa jin).”

Menurut keyakinan orang tua dulu, bahwasanya  melihat setan itu justeru akan memperoleh rezeki, bukan malah mendapat apes. Dan anggapan itu benar-benar nyata kebenarannya. Jadi terlihat atau tidak sosok jin/setan, semuanya menguntungkan kita. Jadi buat apa ditakuti.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *