Seringkali terdengar ada tholibul ilmi menginginkan untuk bertemu Nabi Hidlir dan mendapatkan ilmu laduni.
Padahal orang yang mendapatkan Ilmu Laduni itu hanya sedikit.
وفي لدني لدني قل …
Dan ilmu laduni tidak bisa diwariskan kepada murid-muridnya. Karena itu Syaikhona Maimoen Zubair sangat susah setelah bertemu Nabi Hidlir, karena setelah itu beliau tampak sebagai santri muda yang alim. (Seperti dawuh beliau kepada penulis)
“Yen pengen ngalim yo ngaji, kerono iku sing dadi warisane poro Nabi”.
Kadang juga didapati seseorang yang belajar dengan sungguh-sungguh sampai larut malam. Tetapi didapati shubuhnya kadang qodlo’ atau absen dari masuk di Madrasah karena ketiduran atau masih ngantuk, padahal hal itu yang menjadi kewajiban baginya sebagai pelajar.
Sedangkan tujuan utama dalam memperdalam ilmu agama adalah memperbaiki kualitasnya dalam beribadah. Dan ibadah yang paling utama adalah sholat.
Bila ilmu bertambah, seharusnya bertambah pula ketaqwaan dan hidayahnya. Sedangkan taqwa diwujudkan dengan adanya iman pertama kalinya. Dan mendirikan sholat sebagai rukun islam paling pokok.
هدى للمتقين. الذين يؤمنون بالغيب ويقيمون الصلاة ومما رزقناهم ينفقون.
يا رسول الله أخبرني ما الإيمان.
يا رسول الله أخبرني ما الإسلام.
Berarti taqwa diwujudkan dengan iman dan islam. Orang yang bertaqwa mendapatkan hidayah dari Al-Qur’an sebagai sumber ilmu.
ذلك الكتاب لا ريب فيه هدى للمتقين.
Sehingga orang yang semakin dalam ilmu agamanya, ia akan semakin bertambah taqwa. Taqwa adalah wujud dari pengamalan ilmu.
Bila ia sudah mengamalkan ilmu yang dianugerahkan, maka Allah akan memberikan warisan berupa ilmu yang belum diketahui. Ilmu inilah ilmu laduni.
من عمل بما يعلم وَرَّثَه الله تعالى علم ما لم يعلم.
Bukan sebaliknya, semakin bertambah ilmunya, semakin jauh dari Allah, karena ilmu yang didapat tidak menjadikan ia semakin banyak mendapatkan hidayah.
من ازداد علما ولم يزدد هدى لم يزدد من الله إلا بعدا
Naudzu Billah…
Kramatsari 3 Pekalongan Barat.
No responses yet