Dekandensi moral ataupun krisis materil yang melanda realitas kita membutuhkan karakter sufi yang cerdas, bukan hanya yang berdiam diri dan berdoa mengharap mukjizat Tuhan tapi, yang berusaha dan berjuang di tengah hedonisme kota.
Kita butuh seorang sufi yang mau memasuki kehidupan kota yang kejam. Seorang yang mampu menggabungkan kedua kekuatan terbesar yang dimiliki manusia, kemampuan logis dan intitutif, rasio dan perasaan, otak dan hati, tafakkur dan tadabbur.
Jika kedua energi ini dapat disinergikan secara maksimal, dia mampu menembus segala sesuatu yang tak mampu di tembus oleh benda materil manapun. Kemampuan itu mampu melebihi kecepatan cahaya, mampu mengirimkan gelombang signal yang mampu diterima oleh segenap penghuni alam semesta. Sebuah kekuatan yang menurut Don Childre medan yang memiliki listrik yang memiliki area magnetik. Kemampuan inilah yang menurut Tony Bozan, raksasa yang tertidur dalam diri manusia.
Dan itu bisa terjadi ketika kemampuan intelegensi dapat digabungkan dengan kemampuan emosional serta spitiual yang membentuk sebuah antena penangkap gelombang signal yang diistilahkan oleh Wolf Singer sebagai God Spot, dan dalam bahasa agama kita dikenal sebagai ilmu ladunni.
Sekarang saatnya menjadikan hati lebih dominan dalam segala bentuk aktifitas kita dari pada yang selama ini yang dilakukan oleh otak, sebab kita tahu kemampuan intelegensi manusia hanyalah 12 persen sedangkan 88 persen lainnya itu ada dalam alam bawah sadar manusia atau hati. Tak heran ketika Robert K Cooper berkata, “Hati mengaktifkan nilai-nilai kita yang paling dalam, mengubahnya dari sesuatu yang kita pikir menjadi sesuatu yang kita dalami.
Hati adalah sumber keberanian dan semangat, integritas dan komitmen, hati adalah sumber energi dan perasaan mendalam yang menuntut kita belajar, menciptakan kerja sama, memimpin dan melayani.
Saatnya para sufi turun gunung, saatnya sufi masuk kota! Sebab inilah bumi kita! Dan sejarah akan selalu memaafkan, memperbaiki, dan menyempurnakan.
Bagaimana ?
Masih betah ngamar ?
Atau uzlah dan khalwah, dalam keramaian dan tersamar ?
No responses yet