Sore tadi, ketika sedang asyik ngopi di warung Kopu Mpok Leha. Tiba2, muncul notifikasi bahwa Xiomi yang saya gunakan sudah bisa diupdate MIUI. Tanpa banyak pikir, langsung saya update, hasilnya memang terlihat lebih cantik, halus, dan enak dipandang. Seperti memandang Raline Shah dalam goresan FaceApp…. manissss banget.
Oh iya, ngomong2 tentang Komunis, menurut riwayat Lei Jun (Pendiri Xiomi) nama Xiaomi yg diambil dari slogan Partai Komunis China yaitu “Xiaomi Jia Buqiang” (小米加步枪) yg artinya “Beras & Senapan”.
Dugaan saya ini diperkuat ketika saya mencoba masuk ke dalam mode Fastboot Xiomi, nampak gambar seperti Kelinci menggunakan topi mirip lambang komunis China. (Yang sering ngoprek pasti tau dong).
Saya pernah membaca (kalau ngak salah) bahwa salah satu faktor mengapa Xiomi bisa dijual dengan harga yang sangat murah adalah mengharamkan pebisnis meraup keuntungan yg besar karena dianggap menyebabkan penindasan, ketidakadilan, dan ketimpangan sosial.
Sementara faham kapitalisme menganggap orang yg pintar & diberkati sangat boleh dan berhak meraup keuntungan besar, sementara orang yg malas & bodoh layak diazab dengan kemiskinan.
Oleh karena itu jangan heran jika dalam dunia bisnis kapitalis, cukup banyak konsep-konsep bisnis yg menjanjikan laba yg brutal, mulai dari 50%, 100% atau bahkan 1000%, bahkan terkadang ada konsep bisnis dengan laba yg spektakuler tanpa perlu susah payah.
Salah satu contoh bentuk kapitalisme sejati dalam bisnis ponsel adalah Apple Iphone yg laris manis sekalipun menjual produknya dengan harga tinggi dan profit margin yg selangit. Apple yg notabene merk asal Amerika sudah pasti menganut model bisnis kaum kapitalis karena Amerika adalah biangnya negara kapitalis.
Sementara dalam faham komunis yg dianut China profit brutal ala Iphone Amerika dianggap suatu “keserakahan” yg divonis haram hukumnya.
Dengan alasan “pemerataan untuk rakyat”, faham komunisme mematok profit margin bisnis yg sangat rendah dan bahkan dibatasi maximum 5% seperti yg diterapkan Xiaomi. Apabila Apple sanggup mereguk keuntungan Rp.2 juta per unit ponselnya, sementara Xiaomi cuma Rp.25ribu saja. Seperti itulah kira2 kontrasnya laba yg dipatok oleh pebisnis berfaham kapitalis dan komunis.
Kebijakan bisnis model Komunis yg berani jualan dengan untung tipis membuat produsen konsep kapitalis merasa terancam. Oleh karena itu tidak mengherankan jika akhirnya ponsel Xiaomi dilarang/dipersulit di Amerika dengan alasan merk Xiaomi mengusung simbol-simbol komunisme.
Seperti kita tahu Amerika adalah salah satu negara yg hingga kini masih alergi dengan faham komunis. Dan senator-senatornya memanfaatkan UU anti komunis untuk menjegal penjualan Xiaomi di Amerika.
Di Indonesia, pertarungan Apple dan Xiomi secara tidak sadar sedang menampilkan pertarungan Kapitalis dan Komunis. Uniknya orang Indonesia, tetap sepakat bahwa Komunisme dan Kapitalisme adalah isme-isme yang harus “enyah” dari bumi nusantara ini.
Akan tetapi, inilah uniknya Indonesia, ketika kita disodorkan untuk memilih HP Advan (produk asli Indonesia) atau Xiomi (produk China Komunis). Tentu, kita akan tetap kompak berkata “XIOMI Dong!!”. Atau kita disuruh memilih antara HP MITO atau Iphone… Sudah pasti dan tanpa ragu kita akan berteriak lantang “Sudah pasti IPHONE dong!”…
Tiba2…. lamunan saya buyar, kaget dengan suara dua orang yang datang ke dalam warung Mpok Leha untuk memesan 2 Es Teh Manis. Dua orang tersebut terlihat sangat Islami dengan berpakaian baju koko dan bercelana agak “gantung” di atas mata kaki. Sambil menunggu pesanan es teh, mereka mengeluarkan HP dari saku celana, orang yang satu punya HP merk Xiomi seperti saya, dan yang orang yang satu lagi merk Iphone.
Melihat dua orang tersebut, hati saya begitu senang..dalam hati saya bergumam “Sungguh.. dunia itu sangat indah.. komunisme dan kapitalisme yang selalu mereka benci …Tetap selalu dibawa dalam saku celana mereka”
Sebenarnya saya ingin sekali mengganti HP Xiomi saya ini dengan HP yang lebih Nusantara atau lebih Islami. Tapi, apa boleh buat, karena belum ada, ya sudah pakai Xiomi saja, yang penting kan niatnya… Ya ngak? Ya ngak?
Semoga tahun depan segera muncul HP yang lebih Islami. Agar kita semua bisa hijrah “minadzulumati ilan nur”.
Jgn lupa untuk terus bahagia
No responses yet