Categories:

Oleh: Ratih Nurmalita dan Aisyah Andini Lubis (Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka)

Optimisme adalah suatu keinginan seseorang untuk selalu berfikir bahwa sesuatu yang
sedang terjadi terbaik baginya dan mampu menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari apa yang
dimilikinya, seseorang yang memiliki sifat optimis tidak takut akan kegagalan dan selalu
mencoba bangkit kembali dari kegagalan agar dapat sukses dalam mecapai sesuatu yang
diinginkan di masa depan.
Menurut ajaran Islam, untuk menjalani kehidupan manusia memerlukan kepribadian yang
kuat dan pantang menyerah serta optimisme. Sikap seperti itu membuat manusia dapat melewati
dan memecahkan berbagai masalah yang ada. Optimisme adalah sikap positif yang muncul dari
dalam diri seseorang, dimana seseorang mempercayai dirinya sendiri, seorang optimis selalu
bersemangat untuk mengharapkan hal-hal yang baik di masa depan. Sikap optimis merupakan
ciri seorang mukmin yang beriman dan taat kepada Allah SWT. Sifat-sifat tersebut membuat
seseorang meyakini bahwa Allah SWT memudahkan segala urusan hamba-Nya yang bertakwa
kepada Allah SWT. Dalam surat al Imran ayat 139 dijelaskan bahwa:

ْyang artinya, dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu
paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman.
Beberapa pengamalan yang dapat di terapkan umat manusia dalam bersikap optimis:
● Percaya bahwa Allah SWT adalah sebaik baiknya penolong.
● Allah SWT akan memberikan yang terbaik bagi hambanya yang beriman dan berfikir
positif.
● Menumbuhkan sikap pantang menyerah, karena setiap usaha pasti akan mencapai
keberhasilan dan memberikan hikmah.
Optimisme juga memungkinkan kesehatan mental meningkat karena optimisme
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan mental. Dari perspektif psikologis,
keyakinan agama dan spiritual dapat dipahami sebagai bagian dari rencana positif individu, yang
juga terkait dengan bagaimana individu memaknai dunianya. Keyakinan agama ini
mempengaruhi cara orang membentuk gagasan tentang kehidupan mereka dan menafsirkan
dunia mereka. Agama juga memiliki efek optimis, dimana karakteristik dan interpretasi individu
tentang bagaimana mereka menghadapi peristiwa yang mereka alami berpengaruh signifikan
terhadap bagaimana tekanan emosional yang mereka rasakan mengarah pada pola pikir yang
realistis dan optimis.

Kesimpulan:
Optimisme adalah suatu keinginan seseorang untuk selalu berfikir bahwa sesuatu yang sedang
terjadi terbaik baginya, seseoran yang optimism mampu menghasilkan sesuatu yang lebih baik
dan selalu mencoba bangkit kembali dari kegagalan agar dapat sukses dalam mecapai sesuatu
yang diinginkan di masa depan.
Dalam ajaran islam, manusia memerlukan sikap yang kuat dan pantang menyerah untuk
menjalani kehidupan. Manusia juga harus bersikap optimis dalam menghadapi dan memecahkan
masalah. Optimisme adalah sikap positif seseorang, dimana dia mampu mempercayai diri nya
sendiri dan selalu bersemangat untuk mengharapkan masa depan. Sikap optimisme

mencerminkan seorang mukmin yang beriman dan taat kepada Allah SWT. Sifat tersebut pula
yang dapat membuat seseorang yakin bahwa Allah SWT memudahkan segala urusan hambanya.
Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al Imran ayat 139 yaitu, kita sebagai umat muslim tidak lah
boleh merasa lemah dan sedih, sebab orang yang beriman memiliki derajat yang tinggi di mata
Allah SWT.
Optimisme juga dapat meningkatkan kesehatan mental karena optimisme merupakan salah satu
faktor untuk meningkatkan kesehatan mental. Dari perspektif psikologis, keyakinan agama dan
spiritual adalah bagian dari rencana positif individu. Agama juga memiliki efek optimis, dimana
karakteristik individu dapat berpengaruh signifikan terhadap bagaimana tekanan emosional yang
mereka rasakan mengarah pada pola pikir yang realistis dan optimis.

References
Harpan, A. (2015). Peran Religiusitas dan Optimisme terhadap Kesejahteraan Psikologis pada Remaja.
Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 1-18.
Wini, N. (2020). Optimisme Ditinjau Dari Penerimaan Diri Pada Remaja Di Panti Asuhan. Proyeksi, 12.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *