Oleh Aldi Yudha Pangestu (Mahasiswa Universitas Dirgantara Mrsekal Suryadarma)
- Mengalami buta karena berbagai eksperimennya
Pada masa mudanya ia memulai karir menjadi tukang intan, penukar uang, dan pemain musik. Kemudian, lambat laun ia mulai meninggalkan dunia seni musiknya dengan memilih belajar alkimia.
Namun, ar-Razi juga meninggalkan dunia kimia karena telah membuat penglihatannya menjadi cacat akibat dari eksperimen-eksperimen kimia yang dia lakukan. Kendati demikian, berbagai eksperimen inilah yang membawa dirinya untuk serius menekuni dunia kedokteran.
Setelah itu, ia mulai mempelajari ilmu kedokteran kepada Ali ibn Sahal at-Tabari seorang dokter dan filsuf yang lahir di Merv untuk belajar dan sekaligus mengobati matanya. Ia belajar dengan rajin dan sangat keras sekali, alhasil mengantarkan dia sebagai seorang ahli kimia dan juga ahli pada bidang pengobatan.
- Hasil dari berbagai eksperimen kimianya
Walaupun mengalami kebutaan karena berbagai eksperimen kimia yang telah dilakukannya, justru hal inilah yang membawa dirinya diberi gelar oleh beberapa ilmuwan barat sebagai penggagas ilmu kimia modern. Ia mengatakan bahwa seorang pasien telah sembuh dari penyakitnya yang disebabkan oleh respon reaksi kimia yang terdapat di dalam tubuh pasien tersebut.
Dalam bidang kimia, ia adalah orang yang pertama menghasilkan asam sulfat dan beberapa asam lainnya serta penggunaan alkolhol untuk fermentasi zat yang manis. Beberapa karya tulis ilmiahnya dalam bidang ilmu kimia yaitu:
- Kitab Al Asrar yang membahas tentang teknik penanganan zat-zat kimia dan manfaatnya.
- Liber Expertimentorum, Ar-Razi membahas pembagian zat ke dalam hewan, tumbuhan dan mineral yang menjadi cikal bakal kimia organik dan kimia non-organik.
- Ilmu dan tujuh tata cara serta teknik kimia yang melibatkan pemrosesan raksa, belerang (sulfur), arsenik, serta logam-logam lain seperti emas, perak, tembaga, timbal, dan besi.
- Ilmu dan pencarian obat-obatan dari sumber tumbuhan, hewan dan galian, serta simbolnya dan jenis terbaik bagi setiap satu untuk digunakan dalam rawatan.
- Ilmu dan peralatan yang penting bagi kimia serta apotek.
- Sumbangsih di bidang kedokteran
Ar-Razi tidak hanya dikenal sebagai seorang kimiawan, ia juga memberikan kontribusi dalam penanganan penyakit cacar yang di mana kemunculan cacar tersebut ditandai oleh demam, rasa nyeri pada punggung, timbul rasa gatal pada hidung dan terjadi mimpi buruk ketika tidur. Penyakit ini menjadi semakin parah apabila terjadi gatal pada semua bagian tubuh. Bintik-bintik di muka mulai bermunculan dan terjadi perubahan warna merah pada muka dan kantung mata.
Cara terbaik untuk menghindari penyakit ini adalah dengan mencegah kontak langsung kepada penderita agar tidak terjadi epidemi. Buku ar-Razi yaitu Al-Judari wal-Hasbah (Cacar dan Campak) adalah buku pertama yang membahas bahwa kedua penyakit ini merupakan dua wabah yang berbeda disertai dengan penjelasan yang mendalam. Dalam buku ini, ar-Razi menerangkannya sesuai pengamatan klinis yaitu sejalan dengan prinsip Hipprokrates.
Tak hanya itu, ar-Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang mengaitkan antara alergi dengan imunologi sehingga terjadi penyakit asma. Penyakit rhinitis atau alergi akan timbul ketika manusia misalnya sehabis mencium bunga mawar.
Dia juga merupakan orang pertama yang menemukan bahwa jika kita sedang terinfeksi suatu penyakit tertentu maka demam adalah salah satu bentuk mekanisme tubuh yang dilakukan untuk melindungi diri.
- Etika kedokteran menurut Ar-Razi
Ia mengatakan bahwa dokter bukanlah sosok manusia yang bisa mengobati semua penyakit pasien. Namun, seorang dokter haruslah tetap belajar mengembangkan diri agar bisa lebih banyak membantu pasien.
Tak hanya itu, dia juga membuat perbedaan antara penyakit yang dapat disembuhkan dan yang tak bisa disembuhkan, serta seorang dokter tidak dapat dikatakan bersalah sebab penyakit kusta dan kanker yang sangat berat dalam proses penyembuhannya.
Pesan penting ar-Razi kepada semua dokter adalah untuk senantiasa berbuat baik dan bermanfaat kepada masyarakat sekitar bahkan terhadap musuhnya sekalipun, seorang dokter haruslah tetap menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Ia juga sangat mendedikasikan diri kepada orang-orang miskin bagi yang ingin berkonsultasi mendapatkan pengobatan penyakit bahkan tanpa bayaran sedikit pun
- Mempunyai pandangan agama yang kontradiktif
Ar-Razi termasuk seorang rasionalis murni. Ia sangat mempercayai kekuatan akal dan bebas dari segala prasangka. Ia merupakan seorang tokoh intelektual yang berani, menjadikan dirinya sebagai tokoh non-kompromis terbesar di sepanjang sejarah intelektual Islam.
Bukti keberaniannya dituangkan dalam pandangannya yaitu menolak mukjizat kenabian dan menentang eksistensi wahyu. Meskipun begitu, ar-Razi nyatanya lebih terkenal dalam dunia kedokteran daripada hasil buah filsafatnya.
Berdasarkan kisah perjalanan hidup, seorang ar-Razi yang patut kita teladani adalah sikap etos kerja keras, selalu berbagi terhadap sesama, pantang menyerah, dan senantiasa semangat untuk menekuni apa pun yang kita senangi, karena itu akan mempermudah kita meraih kesuksesan dalam hidup.
No responses yet