بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

Basmalah jika ditinjau dari sisi isyaratnya, sebagaimana disebutkan dalam sebuah keterangan :

أن كُل مَا فِي الكُتُبِ المُنزلةِ فَهُوَ فِي القُرْآنِ وَكُل مَا فِي القُرْآنِ فَهُوَ فِي الفَاِتحَةِ وَكُل مَا فِي الفَاتِحَةِ فَهُوَ فِي بِسْمِ اللّهِ

“Semua firman Allah yang tertulis dalam kitab-kitab yang diturunkan-Nya tercakup dalam al-Qur’an. Semua yang ada dalam al-Qur’an tercakup dalam al-Fatihah. Semua yang ada dalam al-Fatihah tercakup dalam basmalah.” 

Keterangan lain menyatakan :

مَا فِي بِسْمِ اللّهِ فَهُوَ فِي البَاءِ وَكُل مَا فِي البَاءِ فَهُوَ فِي النُقْطَةِ الَّتِي تَحْتَ البَاء

“Semua yang ada dalam basmalah tercakup dalam huruf ba’, dan semua yang ada dalam huruf ba’ tercakup dalam satu titik yang ada di bawahnya.’

Seorang Arif billah berkata : 

بِسْمِ اللّهِ مِنَ العَارِفِ بِمَنْزِلَةِ (كُنْ) مِنَ اللّهِ

“Basmalah dari seseorang yang ‘arif mempunyai kedudukan sebagaimana KUN di sisi Allah.”

Sayyid Husain bin Abd-usy-Syukur al-Madany r.a. dalam kitab al-Fuyudhat-ul-Husna min Musyahadat-il-Habib-Asna berkata :

“Membicarakan Basmalah sebenarnya tidak cukup memadahi dengan bahasa kata dan tidak pula cukup dengan bahasa isyarat. Ungkapan yang cukup mengena adalah basmalah merupakan kunci rahasia-rahasia keajaiban sekaligus kesaksian dalam setiap ibadah dan kebiasaan hukum alam. Dengannya, kebekuan makna-makna bisa diurai bagi masing-masing makna. Dengannya, jelaslah bentuk-bentuk yang mengisi wadah-wadah wujud ini. Dengannya, memancarlah cahaya-cahaya dalam arena keanekaragaman. Dengannya tampaklah wujud semesta lahir beserta alam-alam penyusunnya, serta tersembunyilah khazanah semesta bathin dalam alam-alam penyusunnya.”

Maka, tidak ada satu biji atom pun, kecuali rahasia basmalah mengalir di dalamnya. Tidak ada puncak ketinggian kecuali limpahan basmalah berada di pelosok-pelosok tersembunyi dan pinggir-pinggir pembatasannya. Basmalah merupakan kemahiran memulai yang memadukan apa yang sudah dan akan terjadi, dalam kenyataan-kenyataan lahir dan rahasia-rahasia bathin. Basmalah adalah nama yang mencakup dan argumentasi yang sempurna.

Allah SWT senantiasa memulai kitab-Nya dengan basmalah, yang mencakup rahasia-Nya yang terpendam. Basmalah mencakup kandungan pengetahuan-pengetahuan. Dan segala hal yang dinalar dan dipahami.

Allah SWT menjadikannya sebagai kunci rahasia setiap surat dan lentera pemancar cahaya-cahaya setiap bentuk perwujudan. “Karena segala sesuatu yang penting yang tidak dimulai dengan Bismillah-ir-Rahman-ir-Rahimi, maka ia terputus.”

Segala hal yang penting di sini, menurut ahli kesempurnaan, adalah hal yang terucap dengan perbuatan nyata maupun dengan ucapan lisan. Maka, berbahagialah orang yang mengetahui kapasitas basmalah, menghafalkan, menjaga, dan meletakkan sesuai posisinya yang utama, dalam mihrab istiqamah dan masjid ketegarannya.

Oleh karena ia adalah imam seluruh kalimat Qur’an dan imam segala wujud semesta indrawi dan maknawi. Barang siapa tidak memiliki imam, dia tidak layak memiliki maqam. Allah ta‘ala berfirman: 

يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ

“Pada hari Kami memanggil setiap kelompok dengan imam mereka.” (Al-Isra’:71)

Siapapun yang tidak memiliki imam, amal-amalnya tidak dipandu imam, maka dia terputus. Dia tidak berhak memperoleh doa yang luhur. Yang indriawi maupun maknawi, bukan bentuk wujud dan rupa nyata. Karena setiap huruf menuntut haknya kepadamu untuk dipenuhi, agar bisa memberi hakmu. Berilah, maka kamu akan diberi. Tinggalkan orang yang tertinggal dan lambat.

Basmalah tidak lain merupakan kunci pembuka pintu ilmu-ilmu al-Qur’an. Basmalah menghantarkan para pencari mencapai tujuan-tujuan yang baik. Allah Sang Maha Agung tidak mendahulukan basmalah kecuali karena adanya kandungan di dalamnya, berupa rahasia yang mencakup banyak hal dan kapasitas yang besar. Karena Dia Maha Tahu dan Maha Bijaksana.

Segitu dulu…

Udin

Ketua Geng Pangkalan Ojek

Di Bekasi

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *