Categories:

Oleh:  Khoirunisa Wibowo dan Zahrayni Naidu Fadlillah

Fakultas Psikologi, Program Studi psikologi

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Keluarga adalah sebuah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari individu yang terhubung melalui ikatan darah atau perkawinan. Menurut Zakaria (2017), keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan kebersamaan dan ikatan emosional dan mengidentifikasian diri mereka sebagai bagian dari keluarga. Keluarga juga merupakan tempat di mana individu belajar untuk saling mencintai, menghormati, dan mendukung satu sama lain. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ar-Rum ayat 21 sebagai berikut:

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ – ٢١

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”

Namun, masalah keuangan dapat memiliki dampak yang merusak dalam sebuah keluarga. Masalah keuangan memiliki dampak yang signifikan terhadap kurangnya rasa kepercayaan dan rasa menghargai dalam sebuah keluarga. Ketika keluarga mengalami kesulitan keuangan, munculnya ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar menjadi penyebab utama konflik dan ketegangan. Banyak keluarga yang menghadapi tekanan finansial berjuang untuk memenuhi kebutuhan makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan ini membawa dampak negatif pada hubungan keluarga.

Ketika keluarga kesulitan keuangan, seringkali terjadi perselisihan dan saling curiga terkait pengeluaran uang. Pasangan suami istri sering saling menyalahkan satu sama lain atas situasi keuangan yang sulit. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya rasa tidak percaya satu sama lain dan merusak keintiman dalam hubungan mereka. Anak-anak juga dapat merasakan kekhawatiran dan tidak percaya terhadap orang tua mereka, karena mereka melihat ketidakmampuan orang tua dalam memenuhi kebutuhan mereka. Kurangnya kepercayaan dalam keluarga dapat menghancurkan hubungan, menyebabkan perpecahan, dan menjadi sulit bagi keluarga untuk mendapatkan kembali keharmonisan dan stabilitas.

Selain itu, masalah keuangan juga dapat menurunkan rasa menghargai dalam keluarga. Kekurangan uang seringkali membatasi akses keluarga terhadap pengalaman dan peluang yang penting untuk pertumbuhan dan pengembangan diri. Ini dapat menyebabkan perasaan kurang dihargai, terutama bagi anak-anak yang mungkin merasa bahwa mereka tidak memiliki sumber daya atau kesempatan yang sama dengan teman-teman mereka. Ketidakmampuan untuk memberikan hadiah pada hari ulang tahun atau merayakan peristiwa penting lainnya juga dapat menurunkan rasa menghargai dalam keluarga. Merasa tidak dihargai dapat menyebabkan perasaan frustrasi dan kekecewaan yang seringkali berdampak jangka panjang pada kesehatan mental dan emosional individu tersebut.

Namun, dari masalah tersebut ada beberapa solusi yang dapat membantu mengurangi dampak negatif dari masalah keuangan dalam keluarga. Pertama-tama, komunikasi yang jelas dan terbuka adalah kunci untuk mengatasi masalah keuangan. Anggota keluarga harus berbicara satu sama lain tentang kondisi keuangan mereka secara jujur ​​dan transparan. Dengan berbagi informasi dan pemahaman yang sama, keluarga dapat bekerja bersama untuk menemukan solusi yang tepat. Diskusi ini juga dapat membantu mengembangkan rasa saling percaya dan menghargai di antara anggota keluarga.

Selanjutnya, pengelolaan keuangan yang baik sangat penting. Membuat anggaran bulanan dan mencatat pengeluaran adalah langkah yang bagus untuk memahami secara menyeluruh keadaan keuangan keluarga. Dengan menyusun tujuan keuangan jangka pendek dan panjang, keluarga dapat bekerja sama untuk mencapai kestabilan keuangan. Ini juga mengajarkan anggota keluarga menghargai dan menghormati nilai uang serta pentingnya menabung untuk masa depan Mengajarkan anak-anak tentang pola pikir yang sehat terhadap keuangan juga penting. Mengenalkan konsep pengelolaan uang sejak usia dini dapat membantu anak-anak memahami pentingnya keuangan dalam kehidupan mereka. Pembelajaran seperti ini juga membantu menciptakan harmoni dan saling menghargai dalam keluarga, karena semua orang memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya keuangan.

Selain itu, mencari bantuan profesional juga bisa menjadi solusi yang baik. Konsultan keuangan atau planner dapat membantu keluarga mengevaluasi situasi keuangan mereka dan memberikan saran yang bijaksana. Dengan bantuan mereka, keluarga dapat merencanakan masa depan keuangannya dengan lebih baik, mengurangi stres dan meningkatkan rasa kepercayaan dan menghargai di dalam keluarga. Dalam menghadapi masalah keuangan, penting bagi keluarga untuk tetap solidaritas dan saling mendukung satu sama lain. Ini dilakukan dengan memahami dan menghargai kesulitan yang dihadapi oleh setiap anggota keluarga. Dalam situasi seperti ini, keluarga seharusnya bersatu dalam mencari solusi dan bekerja sama mengatasi masalah tersebut.

Secara keseluruhan, dampak masalah keuangan dalam keluarga dapat diatasi dengan solusi yang tepat. Melalui komunikasi yang jelas, pengelolaan keuangan yang baik, pengajaran kepada anak-anak tentang pola pikir yang sehat terhadap keuangan, mencari bantuan profesional, dan solidaritas keluarga, masalah keuangan dapat dikurangi dan rasa kepercayaan serta rasa menghargai dapat di tingkatkan. Dengan kerja sama dan dedikasi, keluarga dapat meraih stabilitas keuangan dan memperkuat ikatan emosional di antara anggota keluarga.

Maka dapat disimpulkan bahwa, masalah keuangan sangatlah berdampak pada rasa kepercayaan dan rasa menghargai dalam keluarga. Karena ketika keluarga sedang mengalami kesulitan keuangan seringkali terjadinya pertikaian dan rasa saling curiga satu sama lain, inilah salah satu hal yang menyebabkan rusaknya keintiman keluarga dan rasa tidak percaya. Terutama ketika anak-anak mulai meragukan kemampuan kedua orang tua untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ada banyak solusi dan cara untuk mengatasi dampak negatif dari masalah keuangan dalam keluarga seperti  kemonikasi yang jelas dan terbuka antar anggota keluarga, mengelola keuangan dengan baik, dan mencari bantuan prosional seperti konsultan keuangan atau planner, agar hubungan didalam keluarga menjadi harmonis dan jauh dari rasa saling tidak percaya, curiga, dan rusaknya hubungan keintiman keluarga.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *